Google
 

Monday, November 14, 2011

Bunga Sakura Indonesia

>

Bunga Sakura di Indonesia Bila cuaca sedang bagus, artinya sedang tak turun hujan deras, sempatkan saja mampir ke Kebun Raya Cibodas, Cipanas, Cianjur. Di kebun bunga ini Anda dapat menikmati keindahan Sakura atau cherry blossom. Di Kebun Raya Cibodas, Sakura yang sudah ditanam sejak tahun 1953 akan berbunga pada sekitar bulan Januari-Februari atau Februari-Maret.
Sakura yang ada di Indonesai ini akan berbunga dua kali dalam setahun.
Di sinilah letak keunikan Sakura di Kebun Raya Cibodas. Di negara asalnya, Sakura hanya berbunga sekali saja dalam setahun. Bila sesuai perkiraan, sekitar Juli mendatang merupakan waktu kedua bagi Sakura untuk berbunga lagi. Berhubung saat ini cuaca kurang baik dan di Cibodas masih diliputi hujan, Sakura hanya berbunga sedikit saja. Bila saja cuaca sedang bersahabat, seperti pada Januari lalu, Sakura terlihat berkembang memenuhi pada satu pohon. Sangat indah dan cantik. Namun, bila Anda masih belum sempat menikmati keindahannya, tak usah khawatir. Tunggu saja sampai Juli, untuk kembali datang ke Kebun Raya Cibodas.
Uniknya Sakura Indonesia
Lalu, mengapa Sakura yang ada di Kebun Raya Cibodas dapat berbunga dua kali dalam setahun? Menurut Dwi, Kebun Raya Cibodas memiliki ketinggian yang sama dengan habitat asli Sakura.
"Selain itu di Jepang, kan, ada 4 musim, sementara di sini hanya dua musim. Setelah musim hujan, berganti musim panas. Nah, Sakura akan terlihat lebih bagus di musim panas. Kontur tanah, cara perawatan, dan iklim Cibodas menyebabkan terjadinya pembungaan 2 kali." Siklus yang dilalui Sakura adalah diawalai dengan tumbuhnya dedaunan di sekitar dahan pohonnya terlebih dahulu. Ketika musim hujan, daunnya akan berubah berwarna kuning dan berguguran. Saat musim panas tiba, barulah akan tumbuh bunga. "Dari kuncup sampai mekar, bunganya akan bertahan selama seminggu. Sayangnya, kondisi cuaca yang sulit diprediksi, terkadang panas lalu hujan disertai angin, bunga Sakura akan mudah rontok. Tapi setelah itu akan tumbuh daun lagi."
Di Jepang, perbanyakan Sakura hanya dapat dilakukan melalui stek dan biji. Di Kebun Raya Cibodas, lanjur Dwi, Sakura bisa diperbanyak dengan cara dicangkok. Kalaupun ingin menanam Sakura di lokasi yang cenderung bersuhu panas, misalnya Jakarta, Sakura hanya akan tumbuh daunnya saja, tetapi tidak akan berbunga.
Sakura hanya akan berbunga dan tumbuh dengan baik bila ditanam pada tempat yang tinggi dan suhu yang rendah (dingin). "Orang Jepang yang datang ke sini mengaku heran, kenapa Sakura-nya bisa berbunga dua kali. Akhirnya mereka jadi tertantang untuk menanam Sakura di sini, dan diberi inisial nama mereka," papar Dwi.
7 Jenis Sakura
Keindahan Sakura memang menonjol pada warna dan bentuk bunganya yang mungil, elok, cantik berwarna merah muda, dengan semburat warna putih. Bunga Sakura dapat bertahan mekar selama sekitar 4 hari.
Sedangkan waktu yang diperlukan sejak tumbuh kuncup bunga hingga gugur bunga, sekitar 1 minggu. Sayangnya, buga Sakura akan cepat dan mudah berguguran jika cuaca sangat tidak mendukung, seperti hujan lebat atau angin besar. Terdapat sekitar 308 jenis Sakura yang tersebar di seluruh dunia. Sementara yang ada di Kebun Raya Cibodas, hanya terdapat 7 jenis saja. Namun, ada sekitar 300 pohon Sakura yang ditanam di sana. "Di sini ada 7 jenis Sakura, yaitu Prunus cerasoides, Prunus yedoensis, Prunus yamasakura, Prunus lannesiana, Prunus sp., Prunus arborea, dan Prunus costata," papar Dwi Novia P, Staf Jasa & Informasi Kebun Raya Cibodas. Untuk menikmati Sakura yang sedang bermekaran, Kebun Raya Cibodas menyediakan Sakura Garden, sebuah tempat untuk menikmati keindahan bunga Sakura jenis Prunus cerasoides, Prunus yedoensis, Prunus yamasakura, Prunus lannesiana, dan Prunus sp. Di antar ketujuh Sakura yang ada di Kebun Raya Cibodas, ada juga jenis Sakura yang kerap dikoleksi, yaitu Prunus arborea dari Java, Prunus costata dari Irian (Papua), dan Prunus cerasoides dari Himalaya. Prunus cerasoides adalah jenis Sakura tertua yang terdapat di Cibodas, dan pertama kali ditanam pada 13 Mei 1971.  
Tak Tumbuh Serempak
Tahun 2002 lalu, Ir. Holif Immamudin yang ketika itu menjabat sebagai Kepala Kebun Raya Cibodas, mulai melihat keunikan Sakura. Ia akhirnya meminta Sakura untuk diperbanyak dengan cara distek, dicangkok, dan semai biji.
"Perbanyakan melalui stek hasilnya agak lama. Cara cankok terbukti paling berhasil, sementara dari biji hasilnya tidak terlalu bagus dan agak lambat," tutur Holif yang menyempatkan melawat ke Jepang untuk mengetahui lebih banyak tentang Sakura. Akhirnya, jumlah Sakura di Kebun Raya Cibodas bertambah hingga mencapai 300-an pohon. Namun, lanjut Holif, ada beberapa kelemahan dari Sakura yang ditanam di sini, yaitu tumbuhnya tidak serempak. Namun, di sisi lain justru inilah yang jadi kelebihannya. Di Jepang, menurut Holif, ketika bunga Sakura sudah rontok, harus menunggu setahun lagi untuk kembali menikmati keindahan bunga. Sementara di Kebun Raya Cibodas, pertumbuhan Sakura yang tidak serempak membuat bunga Sakura bermekaran secara bergantian, meskipun hanya tumbuh bunga sedikit. Di Jepang, saun Sakura akan gugur di bulan Maret-April, untuk kemudian digantikan dengan munculnya bunga yang bermekaran. Kelemahan lainnya, gugur daun Sakura tak mutlak terjadi, akan tetapi bunga Sakura akan mudah gugur, terutama bila terkena hujan dan angin besar. Kendati demikian, Holif amat bersyukur, karena masyakarat jadi tak perlu jauh-jauh melancong ke Jepang dan mengeluarkan biaya mahal untuk menikmati cantiknya bunga Sakura. "Nikmati saja keindannya dari Cibodas," ujarnya. Noverita K. Waldan

No comments: