Google
 

Thursday, December 13, 2007

Memelihara Tanaman Obat di Rumah

>

Saat masyarakat Indonesia mulai menggandrungi tanaman hias, Ibu Anih E. Karel (73) masih tetap asyik dengan kebun tanaman obatnya. Wanita yang dipanggil Mami oleh masyarakat sekitar, memang telah menanam berbagai jebis tanaman obat sejak tahun 1975.
"Awalnya saat menjadi Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), saya ditugaskan untuk membuat apotik hidup. Kalau sekarang namanya Tanaman Obat Keluarga (Toga)," jelas wanita yang tinggal di kawasan Jalan Raya Kampung Sawah No. 72 Jati Warna, Pondok Gede, Bekasi. Dari tugas itulah, kemudian Mami mulai mencintai tanaman obat. "Saat itu juga saya mulai mengembangkan keahlian saya," jelas Mami. Dari 4.480 m2 tanah yang dimilikinya, sekitar 1.000 m2 yang ia tanami hampir 250 jenis tanaman obat. Menurut ibu sembilan anak ini, memelihara tanaman obat memiliki banyak keuntungan, karena dapat menjaga kesehatan keluarga, tetangga atau orang-orang dilingkungan sekitar. Nah, tertarik mencoba? Berikut ini beberapa jenis tanaman obat yang bisa mulai Anda tanam di rumah, yaitu Daun Dewa (Gynura segetum), Sambung Nyawa (Gynura procumbent), Sambiloto (Andrographis paniculata), Tapak Liman (Elephantopus scaberlt), Tapak Dara (Catharanthus roseus), Daun Sendok (Plantago mayor) dan Daun Ungu (Graptophyllum pictum). Mendapatkan bibit tanamannya pun mudah. Anda dapat membelinya di Lembaga Swadata Masyarakat (LSM) Karyasari Pondok Gede, pameran tanaman obat (baik di Lapangan Banteng maupun TMII), pusat pembibitan tanaman di Ragunan, serta di penjual tanaman di pinggir jalan. Di Jakarta yang berhawa panas, Anda bisa memilih tanaman Tapak Dara, Tapak Liman, dan Sambiloto. Sedangkan tanaman yang tidak berpengaruh pada iklim, yaitu Inggu (Ruta angustiolia).Bila ingin menanam tanaman yang masa panennya cepat, Mami menyarankan untuk menanam jenis Sambung Nyawa, Daun Dewa dan Sambiloto, karena dapat dipanen dalam sebulan. Sedangkan Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa) yang banyak diincar orang, merupakan yang paling lama di panen, yaitu satu tahun. Sebelum mulai menanam, bulatkan tekad Anda untuk merealisasikan Toga. Lalu persiapkan perangkat yang dibutuhkan untuk bercocok tanam, misalnya peralatan seperti cangkul, garpu, arit serta beberapa peralatan untuk menyiram. Dari segi perawatan, Mami memberikan beberapa kiat: 1. Penyiraman. - Bila cuaca sedang panas sekali, sebaiknya tanaman di siram dua kali yaitu pagi dan sore. - Kalau tidak terlalu panas, boleh disiram sekali saja. - Di hari hujan, tanaman tidak perlu di siram. 2. Pemberian pupuk. Tanaman obat tidak boleh menggunakan pupuk kimia, cukup dengan pupuk kandang saja. - Tanaman Daun Sendok (Plantago mayor) diberi pupuk seminggu sekali, karena tempatnya kecil. - Untuk Daun Dewa (Gynura segetum), Sambung Nyawa (Gynura procumbent) dipupuk sebulan sekali karena membutuhkan tempat yang besar. 3. Mengusir hama.Untuk mengusir hama belalang, kutu dan ulat, gunakan Mimba (Azadirachta indica) dan tembakau yang direndam selama tiga hari, lalu semprotkan ke tanaman. 4. Media tanah. Gunakan tanah bakaran, yaitu tanah yang dicampur dengan bakaran sampah sebagai media tanam. (teguh)
Oleh : Rahmi

No comments: