Google
 

Tuesday, November 08, 2011

Apa Tanaman Parasit

>

Dalam merawat tanaman jenis apapun, hendaknya perlu diperhatikan pemeliharaannya. Selain pemberian pupuk dan penyiraman  regular,Perawatan Tanaman hendaknya perlu memperhatikan timbulnya tanaman pengganggu yang lazim disebut tanaman parasit.
Tanaman parasit dapat mengganggu pertumbuhan tanaman induk karena tanaman parasit menyerap mineral dan zat-zat yang dibutuhkan oleh tanaman induk
untuk dirinya sendiri yang kemudian menyebabkan tanaman induk tidak mendapatkan zat-zat penting tersebut.
Bila dibiarkan maka dapat membinasakan tanaman induk. Tanaman parasit berasal dari benih yang terbawa oleh binatang seperti burung, serangga atau binatang lainnya serta angin. Tanaman yang termasuk tanaman parasit adalah benalu, jamur, gulma dan lain-lain. Biasanya tumbuh di sekitar atau di tubuh tanaman induk. Tanaman-tanaman tersebut dapat dibasmi dengan menggunakan pestisida sedangkan untuk serangga yang mengganggu pertumbuhan tanaman induk dapat menggunakan insektisida. Namun perlu diperhatikan bahwa penggunaan pestisida harus secukupnya karena juga dapat meracuni tumbuhan induk. Untuk tanaman pangan penggunaan pestisida yang berlebihan juga tidak baik dan dapat menempel pada tanaman tersebut dan bila tidak dicuci dengan benar dan bersih, pestisida tersebut masih menempel di makanan dan masuk ke dalam tubuh. Pestisida yang tidak sengaja dikonsumsi dapat menjadi racun bagi tubuh. Dan bila tertahan cukup banyak dapat menyebabkan kanker dan penyakit mematikan lainnya. Jadi, sebaiknya cuci sayur mayur dan buah hingga benar-benar bersih dan perhatikan cara memasak yang benar supaya pestisida yang tertempel di permukaan bahan makanan tersebut dapat benar-benar hilang. Alternatif lainnya adalah dengan mengkonsumsi makanan organik yang tidak menggunakan pestisida. Tanaman organik menggunakan pembunuh tanaman parasit yang alami dan pupuk organik yang alami dan tidak berbahaya. Bahan makanan organic sebenarnya sangat disarankan namun sayang harganya cukup mahal dan masih belum terjangkau oleh kebanyakan masyarakat Indonesia.

No comments: