Google
 

Thursday, October 20, 2011

Perbanyakan Mawar Secara Stenting (Setek dan Grafting)

>

Mawar (Rosa hybrida L.)  biasa diperbanyak secara vegetatif, sedangkan secara generatif hanya ditujukan untuk pemuliaan. Perbanyakan mawar bunga potong umumnya diperbanyak secara okulasi, okulasi mata tunas atau okulasi mata berkayu. Okulasi mata tunas dilakukan pada saat kulit batang bawah mudah dikelupas. Pada saat tersebut sel-sel tanaman dan sel-sel kambium tersebut sedang dalam keadaan aktif.
Pelaksanaan dari teknik okulasi mata berkayu hampir sama dengan okulasi mata tunas, hanya pada okulasi mata berkayu tidak harus menunggu batang bawah mudah dikelupas. Dengan cara ini okulasi dapat dilakukan pada setek batang bawah yang belum berakar ataupun yang sudah berakar. Namun demikian sebaiknya okulasi mata tunas dilakukan setelah batang bawah berumur lebih dari satu bulan. Salah satu cara perbanyakan yang lebih efisien, yang sekarang banyak dilakukan pengusaha benih/bibit mawar di luar negeri adalah stenting. Cara ini merupakan gabungan dari penyetekan dan penyambungan (grafting) yang dilakukan pada saat yang bersamaan. Beberapa keuntungan dari teknik stenting ialah lebih cepat perbanyakannya, karena saat penyambungan tidak menunggu batang bawah berakar terlebih dahulu; lebih sedikit bahan tanaman yang digunakan (satu mata tunas + daun dari batang atas dan satu ruas batang bawah tanpa daun), sehingga pada saat tanaman ditanam di lapang tidak tumbuh tunas liar dari batang bawah, yang akhirnya akan meringankan biaya pemeliharaan.
Penggunaan mata berdaun pada teknik stenting ini memerlukan penanganan khusus untuk menghindari kelayuan sampai bertautnya kambium serta tumbuhnya akar dan tunas. Untuk menjamin keperluan tersebut, maka disekeliling daun harus dipertahankan agar selalu dalam keadaan lembab. Cara yang banyak dilakukan untuk mempertinggi kelembaban ini yaitu dengan pengkabutan secara periodik (intermitten misting). Dengan teknik ini memberi lapisan air pada permukaan daun dan batang, merendahkan suhu dan meningkatkan kelembaban sekitar daun, sehingga akan mengurangi laju respirasi dan transpirasi. Keberhasilan penyambungan sebagian besar disebabkan hubungan kambium yang rapat dari kedua tanaman (batang bawah dan batang atas) yang disambungkan atau terjadinya pertautan/jalinan meristematik antara keduanya.
Prosedur Kerja Perbanyakan Secara Stenting yaitu:
1. Sebagian batang bawah dapat digunakan mawar pagar (R. multiflora) atau Multic, terdiri dari 1-2 ruas dengan panjang + 5 cm.
2. Batang atas terdiri dari yang dipotong + 1 cm di atas mata tunas.
3. Batang atas dan batang bawah dikerat dengan pisau/cutter, sehingga membentuk sudut 30 derajat.
4. Batang atas dan batang bawah disambungkan satu sama lain dengan penjepit untuk menjemur pakaian atau parafilm.
5. Media tanam yang dipakai yaitu arang sekam atau campuran arang sekam dan kompos daun bambu (1:1).
6. Penanaman dilakukan dengan jarak tanam 10 cm x 10 cm
7. Selanjutnya tanaman ditempatkan dalam rumah plastik atau rumah kaca yang cahayanya dikurangi dengan pemasangan paranet 55%.
8. Periode pengkabutan diatur setiap 8 menit kabut keluar selama 10 detik.

In the Rose Propagation Stenting (Setek and Grafting)

Roses (Rosa hybrida L.) are commonly propagated vegetatively, whereas the generative only intended for breeding. Propagation of rose cut flowers are generally propagated grafting, grafting buds or grafting woody eye. Grafting buds done at the time under the bark easily exfoliated. At the time the plant cells and cells of the cambium is in active state. Implementation of the eye woody grafting technique is similar to grafting buds, only the eye grafting woody rootstock does not have to wait easily. In this way the grafting can be performed on rootstock cuttings have not rooted or already rooted. However, grafting buds should be done after the rootstock was more than a month. One way to more efficient propagation, which is now mostly done entrepreneurs seed / seedling roses abroad is stenting. This method is a combination of penyetekan and grafting (grafting) done at the same time. Some advantages of this technique is faster perbanyakannya stenting, because when grafting rootstock rooted not wait beforehand; much less plant material used (one leaf buds of the stem + upper and one lower stem segment without leaves), so that when the crop is planted in the field do not grow wild shoots from the rootstock, which ultimately will offset the cost of maintenance.

The use of leafy eye on this stenting technique requires special handling to avoid kelayuan until bertautnya cambium and the growth of roots and shoots. To ensure this purpose, it must be maintained around the leaf to keep it in a moist state. Ways done much to enhance this moisture is by pengkabutan periodic (intermittent misting). With this technique provides a layer of water on the surface of the leaves and stems, lowering temperatures and increasing humidity around the leaves, which will reduce the rate of respiration and transpiration. Grafting success is largely due to a tight relationship cambium of both plants (lower stem and upper stem) that is connected or the occurrence of linkage / braided meristematic between the two.

The stenting procedure Propagation of Work:

1. Some rootstocks can be used roses fence (R. multiflora) or Multic, consisting of 1-2 segments with a length of + 5 cm.
2. Upper stem consists of a cut + 1 cm above the bud eye.
3. Upper stem and lower stem cut off with a knife / cutter, thus forming an angle of 30 degrees.
4. Upper stem and lower stem is connected to one another with a clip for hanging clothes or parafilm.
5. Planting medium used is a mixture of charcoal or charcoal husk husk and bamboo leaf compost (1:1).
6. Planting is done with a spacing of 10 cm x 10 cm
7. Further plants were placed in a plastic house or greenhouse whose light is reduced by 55% paranet installation.
8. Pengkabutan period is set every 8 minutes the fog out for 10 seconds. (By Darliah)

No comments: