Google
 

Tuesday, April 29, 2008

Penamaan dan aspek historis Adenium Multiflorum

>

J.J. Roemer dan J.A. Schultes memberi nama genus Adenium pada tahun 1819; hingga kini telah ada 12 spesies yang masuk ke dalam genus ini. Pada revisi terbaru oleh Plazier, hanya ada lima spesies yang dikenal di kawasan Afrika bagian selatan. Nama genus ini diambil dari dialek yang dikenal oleh penduduk setempat untuk Adenium obesum, yakni Oddaeyn, atau dari Aden, di mana A. obesum pertama kali ditemukan. J.F. Klotzsch memberi nama A. multiflorum pada tahun 1861 dari berbagai material yang dikumpulkannya di Mozambique. Arti dari bahasa Latinnya merujuk banyaknya jumlah dan serempaknya bunga yang mekar berbarengan pada tanaman ini. Pada revisi sebelumnya, L.E. Codd menganggap A. multiflorum sebagai suatu varietas dan G.D. Rowley menganggapnya sebagai subspesies dari spesies di utara, yakni A. obesum. Pada revisi paling akhir, A. multiflorum kembali menempati posisi sebagai spesies. Tiga spesies Adenium lain di Afrika bagian selatan adalah A. boehmianum, A. oleifolium dan A. swazicum. A. boehmianum terdapat di bagian utara Namibia. A swazicum, berprofil lebih kecil dan berbunga di musim panas dengan warna bunga pink, dijumpai di Mpumalanga dan Swaziland. A. oleifolium tumbuh di Limpopo, Northern Cape, Namibia dan Botswana. Hingga tingkat tertentu ketiganya pun telah dibudidayakan. EkologiTanaman ini ditemukan di berbagai habitat. Dalam kelompok besar cenderung tumbuh kecil dan menyemak. Di kawasan yang dilindungi, tanaman ini bisa tumbuh menjadi pohon yang gagah. Tanaman ini memiliki batang utama yang tebal dan berumbi di dalam tanah, yang berfungsi sebagai cadangan makanan di saat kemarau panjang. Secara alami berbiak dari biji, yang beradaptasi untuk penyebaran melalui angin dengan memiliki bulu-bulu halus dan ringan. ManfaatDi Afrika dan Afrika bagian selatan dimanfaatkan untuk meracun ikan atau dioleskan ke ujung tajam anak panah. Racun ini berasal dari getah dan bagian batangnya, tapi akan berfungsi dengan kombinasi dengan bahan racun lain. Daun dan bunganya beracun bagi kambing dan lembu, tapi menjadi pakan bagi hewan lain dan racunnya dianggap tidak terlalu kuat. Terlepas dari kadar racunnya, tanaman ini berguna pula sebagai obat.Dari aspek hortikultura, bunganya cukup bernilai. Ukuran yang besar dengan bunga mekar penuh dan serempak menjadi pemandangan indah tersendiri di antara genus sukulen, dan sangat dikagumi di kebun-kebun alam terbuka beriklim yang cocok. Adenium multiflorum dikembangkan secara luas di pondok peristirahatan di dalam Kruger National Park, misalnya.

No comments: