Google
 

Tuesday, April 08, 2008

Berupaya Tanaman Hias RI masuk Uni Eropa

>

ROMA - Mentan Anton Apriyantono meminta sejawat Mentan Belanda Gerda Verburg agar tanaman hias dan bunga potong Indonesia bisa masuk ke Belanda dan Uni Eropa. Itulah salah satu pokok pembicaraan yang terungkap dari pertemuan bilateral antara Menteri Pertanian RI Anton Apriyantono dengan Menteri Pertanian Belanda Gerda Verburg di sela acara Konferensi FAO ke-34 di Roma, 20/11/2007. Anton didampingi Dirjen Tanaman Pangan Soetarto Alimoeso, Dubes KBRI Roma Susanto Sutoyo, Kepala Badan Ketahanan Pangan Deptan Kaman Nainggolan, dan Atase Pertanian KBRI Roma Erizal Sodikin. Kedua produk pertanian Indonesia yang diharapkan dapat ikut menangguk devisa itu diharapkan dapat diekspor melalui Aalsmeer, kota pusat pelelangan bunga terbesar di Belanda, yang merupakan pintu masuk tanaman hias dan bunga potong dunia ke Belanda dan Uni Eropa. Dalam konteks tersebut disepakati nantinya perlu suatu Mutual Recognition Agreement (MRA) antara Indonesia dan Belanda terhadap komoditi pertanian. Anton berjanji akan mengirimkan tim khusus ke Belanda untuk membahas hal ini. Menanggapi hal ini, Mentan Belanda Gerda Verburg menyanggupi akan membantu dan menindaklanjutinya. Menteri dari Partai Kristen Demokrat (CDA) itu juga menanyakan isu perkebunan kelapa sawit, lingkungan dan visi berkelanjutan. Generasi Kedua Anton menjelaskan bahwa Indonesia sangat memperhatikan tentang pembangunan kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. “Meskipun ada saja pelanggaran, tetapi hal tersebut hanya merupakan kasus yang ilegal. Saat sekarang pemerintah sedang menyusun suatu sertifikasi soal ini dengan segala kriterianya,” tegas Anton. Pada kesempatan itu Anton mengajak Belanda mengembangkan tanaman untuk biofuel, tidak hanya kelapa sawit tetapi juga tanaman jarak (Jatropa). Tanaman ini tidak berkompetisi dengan kebutuhan bahan untuk pangan maupun pakan. Hanya saja saat sekarang produksinya masih rendah dan belum ekonomis. Belanda akan menindaklanjuti soal ini, karena tanaman ini dapat menjadi generasi kedua bagi bioenergi di masa depan. Selain tema tentang produk hortikultura, pertemuan juga membahas beberapa isu seperti soal karantina produk peternakan, benih kentang, ternak sapi, dan penyakit Flu Burung.
Mengenai hal ini, Anton mengatakan bahwa segala sesuatunya dapat diselesaikan melalui beberapa persyarakatan. Dia menjamin akan menindaklanjuti persoalan ini ke institusi teknis terkait. Menteri pertanian Belanda mengharapkan adanya suatu kerjasama dalam persoalan karantina ini dengan mengundang tim inspeksi Indonesia ke Belanda untuk meninjau segala sesuatunya. Ditulis oleh Webmaster

No comments: