Google
 

Monday, February 18, 2008

Caladium Siam di Ranah Minang

>

Minimal 50 pot caladium berjejer rapi di salah satu sudut halaman belakang kediaman Dra Hj Mairawita Marlis, MSi. Semua berpenampilan sehat: batang tegak, daun mulus tanpa cacat, dan rimbun di bawah naungan shading net berkerapatan 70%.
Warna merah mendominasi kelir caladium koleksi istri wakil gubernur Sumatera Barat itu. Sepot caladium dengan kombinasi warna merah dan semburat hijau di tepi daun membuat wartawan Trubus, Syah Angkasa, yang berkunjung ke sana pada Desember 2007 terpikat. Maklum anggota famili Araceae itu punya batang sangat kokoh. Ukurannya sebesar jari telunjuk orang dewasa. Warnanya hijau kecokelatan. Jika dipegang terasa sangat kaku. Batang kekar itu menopang daun selebar baki yang juga kaku. Kesannya gagah. Koleksi lain juga berwarna merah-hijau dengan ukuran daun lebih kecil, tapi rimbun. Daun terlihat kontras dengan garis-garis putih menyelingi warna merah dan hijau. Jenis lain berdaun merah-hijau dan mengkilap seperti daun plastik. Batangnya juga kokoh berwarna hitam pekat. Hampir semua koleksi didapat dari negeri Siam. Corak baru Keindahan caladium negeri Gajah Putih memang seperti tak ada habisnya. Pada Desember 2006, wartawan Trubus, Evy Syariefa, menemukan berbagai corak di arena pameran tanaman hias tahunan di Suan Luang, Bangkok. Sebut saja naratous yang berwarna putih kehijauan dengan tulang daun merah tua cenderung hitam. Atau don je dee berdasar putih dengan tulang hijau dan semburat merah muda tipis-tipis di ujung daun. Ada juga sri ngern yuang yang justru berdasar putih dengan tulang merah muda, tapi ada garis-garis hijau pupus di ujung daun. Jenis lain, garb dengan paduan putih dan sapuan merah muda, arun chana yang daunnya tumpuk, charerm pra giat berwarna dasar merah dan tulang hitam, serta ratchaphreuk yang terlihat cerah dengan paduan warna merah terang dan kuning emas di tepi. Keindahan bonsi negeri Siam kembali terhampar waktu wartawan Trubus, Andretha Helmina, berkunjung ke sana setahun kemudian. Pada Desember 2007 itu, minimal ditemukan 11 hibrida baru di kebun Lert Lit Nootpaen di Tambol Brangrakpattana, Nonthaburi. Sebut saja silangan antara tape pitak dan kantakuman. Seperti indukannya, hibrida baru itu berwarna merah dengan tulang merah tua kehitaman. Yang membuatnya lebih menarik, ada bibir di dekat pangkal daun yang berbatasan langsung dengan tangkai. Silangan lain, kantakuman x hibrida tanpa nama. Karakter kantakuman yang berdaun tumpuk dengan warna merah terlihat jelas. Hanya saja, turunannya berwarna lebih cerah. Masih bernuansa merah, ada silangan leung kantana x hibrida tanpa nama. Caladium itu apik dengan daun mengkilap. Tanaman kerajaan Tak melulu yang bernuansa merah, kerabat aglaonema berwarna dominan hijau juga tetap menarik. Contohnya chao ying x petch monton. Paduan warna hijau dan putih dengan bintik-bintik merah muda membuat penampilannya terlihat cerah. Paduan hijau-putih-merah muda pula yang dilihat di kebun Sutthi Jlin U Thai. Hanya saja corak hijau dan putih terpisah jelas-seperti ada sekat. Bintik-bintik merah muda di bagian berwarna hijau dan semburat merah muda di atas warna putih membuatnya terlihat kian menawan. Sutthi menyebutnya sweet angel. Pantas bila para pemain di Thailand rajin menyilang-nyilangkan. Caladium tanaman hias daun favorit Ratu Sirikit. Supaya penyilang terus menghasilkan bonsi-bonsi cantik, kontes rutin diadakan. Salah satunya pada ajang pameran di Suan Luang yang rutin Trubus sambangi. Di sana, caladium silangan lama dan baru beradu kecantikan. Oleh trubuson (Evy Syariefa/Peliput: Andretha Helmina & Syah Angkasa).

No comments: