Google
 

Friday, December 14, 2007

Lebih Dekat Dengan Caladium

>

Sudah 1,5 abad caladium dibudidayakan. tanaman sekerabat alokasia, colocasia, dan xanthosoma itu berumbi, berakar serabut, dan berbunga sempurna.
bentuk buah mirip srikaya dan di dalamnya menampung 200-500 biji berwarna coklat bak wijen. tinggi tangkai daun 40-90 cm. panjang daun mencapai 15-46 cm dengan beragam tampilan, seperti bentuk hati, panjang dan bulat. ukurannya yang terbilang mini cocok sebagai penghias teras rumah. atas keindahannya, caladium dinobatkan sebagai "ratu tanaman hias".Selain dinikmati keindahannya, beberapa jenis caladium dipercaya mampu menyembuhkan penyakit. Burkill, dalam buku berjudul A Dictionary of The Economic Products Of the Malay Peninsula, menyebutkan C. humboldtii, Schott (C. argyrites, Lem) banyak di jujal di toko herbal Cina.C. humboldtii juga kerap dijadikan indukan oleh para penyilang untuk menghasilkan caladium berdaun mini. Tak hanya itu saja, C. bicolor dan C. hortulanom rajin dijadikan indukan untuk menghasilkan jenis-jenis baru. Kini ragam hibrid baru itu hadir menyemarakkan bursa tanaman hias di tanah air.Sejarah mencatat nenek moyang caladium berasal dari hutan Amazon dan kawasan Amerika Selatan beriklim Tropis. Sebut saja Argentina, Bolivia, Brazil, Panama, Peru, Kolumbia, Costa Rica, Ekuador, Guyana Prancis, Guyana, dan Venezuela. Meski berasal dari Benua Amerika, tapi budidaya pertama kali dilakukan di Eropa pada era 1700.Dalam jurnal University of Florida, Robert A. DeFilipps, Shirley L. Maina, dan Juliette Crepin mengatakan caladium masuk ke Benua Eropa pada 1704. Saat itu C. bicolor (Aiton) Vent dari Suriname dikirim ke Amsterdam Botanic Garden, Belanda. Pekebun itu tertarik melakukan penyilangan. Hasilnya, diperoleh 1.500 varietas baru. Hingga saat ini penanaman caladium di Eropa meluas sampai 688 ha. Yang dipilih adalah caladium bercorak meriah dan berdaun lebar.

No comments: