Percuma saja anda mengerahkan perhatian dan ketelatenan jika tanaman buah itu berasal dari tanaman mandu. Ia tak akan berbuah. Anda juga perlu mengetahui karakteristik buah tersebut. Jangan sampai tanaman dataran tinggi ditanam di dataran rendah. Tak akan cocok. Seperti stroberi yang merupakan tanaman dataran tinggi. Jika ditanam di Jakarta akan sulit berbuah karena iklimnya tidak cocok.
2. Perhatikan Media Tanam
Media tanam tabulampot harus sering ditambah dan rajin diberi ‘makan’ berupa pupuk. Media tanamnya jangan cuma tanah. Kalau cuma tanah, tabulampot sulit berbuah. Sebab, kondisi tanah belum tentu baik dan cocok bagi Bibit tanamanUntuk media tanam, sebaiknya gunakan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang dan sekam padi. Perbandingan tanah, pupuk dan sekam adalah 1:2:3
3. Rajin Menyiram Setiap Hari
Jangan menyiram tabulampot hanya di daun, tapi di media tanamnya karena yang membutuhkan air adalah akar tanaman. Selain penyiraman rutin, tabulampot juga butuh cahaya matahari. Bila jarang kena sinar matahari tabulampot malas berbuah.
4. Perhatikan Ukuran Pot
Tentu saja, ukuran pot haruslah proporsional. Jangan sampai, tanamannya besar tapi wadahnya kecil. Ini bisa membuat tanaman kurang gizi.
5. Beri Pupuk Secara Teratur
Untuk pupuk organik berupa pupuk kandang atau kompos- berikan setahun dua kali, setiap enam bulan. Sedangkan, pupuk anorganik yaitu npk, diberikan setiap tiga bulan. Berapa takarannya? Sekadar gambaran, tabulampot dengan wadah drum, beri pupuk organik sebanyak 5 kg. Sedangkan takaran pupuk anorganik, sekitar 3-5 sendok makan setiap kali pemberian. (Menurut Ir Af Margianasari, kepala bagian kebun produksi dan penelitian taman wisata Mekar Sari Cileungsi, Bogor) republika 20/07/08
No comments:
Post a Comment