Tanaman Pagar, Anda bisa memilih tanaman merambat atau tanaman sulur. Disarankan, Anda juga memilih tanaman yang tidak membutuhkan pemangkasan rutin, seperti jenis Puring, Beluntas, Kemuning, bunga Melati atau Soka. Mengemban fungsi sebagai "penjaga" keamanan rumah, terkadang pilihan pagar dari material besi, batu atau alumunium memberi kesan kesan kaku dan masif.
Agar tidak terlihat demikian, kini mulailah mencoba memanfaatkan tanaman hidup atau akrab disebut sebagai pagar hidup. Sentuhan tanaman akan meruntuhkan kesan masif pada pagar. Tampilan fasad rumah pun menjadi lebih nyaman dan lebih sedap dipandang dari tampak depan. Selain itu, efek kesegaran juga bisa didapatkan karena warna-warna alami tanaman akan menyegarkan pandangan mata. Namun, untuk membuat pagar hidup dari tanaman diperlukan perhatian lebih pada lingkungan tempat tinggal. Khususnya bila lingkungan sekitar rumah cenderung dinilai kurang aman karena terletak di pinggir jalan raya. Jika demikian, pagar tanaman bisa dipadukan dengan pagar dari besi atau beton. Nah, tanaman apa yang cocok? Anda bisa memilih tanaman merambat atau tanaman sulur. Disarankan, Anda juga memilih tanaman yang tidak membutuhkan pemangkasan rutin, seperti jenis Puring, Beluntas, Kemuning, bunga Melati atau Soka. Namun, jika kebetulan kawasan di sekitar hunian terasa aman seperti hunian sistem klaster, Anda tidak memerlukan pagar yang tinggi. Anda bisa membuat pagar hidup dengan menata tanaman-tanaman seperti bunga sepatu atau bunga dengan keindahan warna-warni lainnya. Agar terlihat cantik, pagar hidup tetap disesuaikan dengan tinggi rendah serta lebarnya hunian. Pagar yang terlalu tinggi dan menutupi rumah memberi kesan si pemilik rumah tertutup dan tidak suka bersosialisasi. Nah, tidak mau kan disebut demikian? KOMPAS.com
No comments:
Post a Comment