
Perdu, tumbuh tegak, tinggi 0,5-1 m, berakar tunggang dengan tunas akar menjalar di bawah tanah, bagian yang muda berambut pendek dan rapat. Batang berkayu, bercabang, diameter sekitar 1 cm, warnanya putih kehijauan. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan, bentuknya bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 1,5-4 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk berkumpul dalam malai yang keluar dari ketiak daun, dengan 5 mahkota bunga berwarna putih yang bercangap sampai pada pangkalnya. Benangsari dan tangkai putik menjulang diluar mahkota. Buahnya buah batu, bentuknya bulat pipih berwarna hitam mengkilat, diameter sekitar 1 cm, dengan kelopak buah berwarna merah tua mengkilat. Bijinya keras, kecil, warnanya hitam. Perbanyakan dengan biji dan tunas akar. Nama Lokal :Kembang bugang, keci beling, keji beling (Jawa),; Kayu gambir (Sumatera); Penyakit Yang Dapat Diobati :Disentri, Demam, Wasir, Kencing tidak lancar, Kencing nanah; Kencing batu, sifilis, Digigit ular; Pemanfaatan :BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, akar. KEGUNAAN: Daun: - Disentri. - Demam. - Wasir. - Kencing tidak lancar, kencing nanah. Kencing batu jenis calsium oksalat dan triple-phosphate. - Sifilis (lues). Akar: - Digigit ular. Buah: - Disentri. PEMAKAIAN: Untuk minum: 9 lembar daun ukuran sedang atau 7 lembar daun ukuran besar, direbus. Pemakaian luar: Daun dicuci bersih lalu digiling halus, tambahkan sedikit minyak. Dipakai untuk pengobatan: Perut kembung (meteorismus), luka bakar, bisul, borok framboesia, radang ginjal (nephritis). CARA PEMAKAIAN: 1. Demam: 10 g daun segar dicuci lalu direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. 2. Digigit ular: Sepotong akar sebesar ibu jari dicuci bersih dan dibilas dengan air matang, lalu dikunyah. Airnya ditelan, ampasnya diletakkan pada luka gigitan. 3. Wasir : 9 lembar daun dicuci bersih dan dipotong-potong seperlunya, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, minum dengan madu seperlunya. Sehari 2 x 3/4 gelas. 4. Kencing batu: a. 8 lembar daun dicuci lalu dipotong-potong seperlunya, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minum dengan madu seperlunya. Sehari 3 x 3/4 gelas. b. Daun kembang bugang, daun sarap, daun pecut kuda, daun kumis kucing, masing- masing 7 lembar, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 3 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 3 x 1 gelas. 5. Kencing nanah: 6 lembar daun kembang bugang, 10 lembar daun pegagan, 20 lembar daun picisan, 25 lembar daun jinten, 12 sirip daun meniran, 9 lembar daun murbei, 8 lembar daun sendok, 50 lembar daun kumis kucing, 8 lembar daun bengang, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih sampai airnya tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum, Sehari 3 x 3/4 gelas. CATATAN: Clerodendrum calamitosum L. atau kembang bugang, dikenal juga dengan nama: Keci beling. Komposisi :SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Menghentikan perdarahan, penghancur batu ginjal. KANDUNGAN KIMIA: Saponin, flavonoida, politenol, alkaloid, kalium.
No comments:
Post a Comment