Variasi bunga euphorbia cukup banyak. Di alam, penyerbukan alami dibantu serangga, seperti lebah. Kini, berkat upaya kawin silang muncul beragam jenis baru euphorbia dengan penampilan yang cukup spektakuler.
Berbekal induk dan pengetahuan yang cukup, profesi menjadi ’penghulu’ euphorbia bisa dilakukan siapa saja. Apalagi si mahkota berduri ini termasuk tipe berbunga sempurna. Maksudnya, serbuk sari (jantan) dan putik (betina) berada dalam satu bunga. Dengan seleksi induk, mungkin saja bakal diperoleh jenis baru yang lebih bagus dan berbeda dengan induknya. Adapun tahapan ’kawin’ euphorbia antara lain : Siapkan euphorbia yang sedang berbunga. Bunga mekar untuk penyerbukan sekitar 3-4 hari sejak kuncup, dicirikan kepala putik diselimuti lendir, sehingga terasa lengket bila dipegang tangan. Pisahkan di tempat yang aman agar tidak diserbuki oleh serangga. Ambil serbuk sari dari bunga euphorbia lain, lalu tempelkan ke kepala putik. Lakukan berulang-ulang sampai serbuk sari benar-benar habis dan melekat di kepala putik. Cotton bud bisa dipakai untuk membantu penyerbukan. Hanya kelemahannya kadang masih ada serbuk sari tersisa di kapas, sehingga tak menyerbuki sempurna ke putik. Waktu penyerbukan pada pagi hari pukul 09.00 saat matahari belum panas dan tanaman sedang dalam proses fotosintesis. Setelah 3-6 hari sejak penyerbukan, bunga akan layu dan rontok. Penyerbukan berhasil bila muncul benjolan hijau di pangkal putik. Bakal buah akan membesar dan masak berbentuk seperti kapsul. Seminggu kemudian buah matang yang ditandai dengan kulit mengering dan warna coklat tua. Segera petik buahnya pada pagi hari, karena jika matahari sudah tinggi, biji-biji yang tersimpan di tempurung buah menjadi kering dan pecah, sehingga biji terpelanting ke tanah.
No comments:
Post a Comment