Sosok bunga mungil, hanya 3 cm. Namun saat berbunga serempak Dendrobium cuthbertsonii bagaikan membentangkan hamparan permadani oranye. selama 6 bulan pemandangan atraktif itu bertahan. Kini penyilangan dunia berlomba mempercantik bunga asal Papua itu.
Anggrek mini ini memang sudah melanglang buana. sejumlah silangannya sudah dikenal. ambil contoh D cuthbertsonii mountain sunshine bright eyes golden halo dan sherbone orange. Warna-warni elok itu diperoleh dari indukan D. cuthbertsonii. merah muda, putih, kuning dan ungu. Di Papua terdapat beragam pola bunga. Yang dominan merah dan gradasi merah-kuning, lalu merah muda. Putih, kuning, merah cerah dan gradasi kuning merah marun jarang muncul bunga berdiameter sekitar 1-3 cm itu muncul dari pseudobulb berukuran panjang 1-8 cm. Di alam ia hidup di tempat terbuka yang bermandikan cahaya matahari. Meski terbuka tetapi suhu di sekeliling sangat rendah. habitatnya berupa bebatuan tertutup spaghnum moss. Atau membentuk vegetasi luas dengan tanaman semak lain dan tumbuh menghampar. Di area yang sedikit ternaungi anggrek ini masih ditemui ia menempel di batanf pohon akarnya mencengkeram moss yang tumbuh melapisi batang dan cabang pohon. Penghuni Papua ini membutuhkan kelembapan dan curah hujan tinggi suhu setempat berkisar 10drajat celcius-30drajat celsius. Bila kekeringan pertumbuhan mundur drastis. lokasi sebaiknya berangin dan beraliran udara lancar. Dengan sederet syarat tumbuh itu ia tak mudah dipelihara di luar habitatnya seringkali tanpa sebab D cuthbertsonii mati tiba-tiba ia bisa hidup asal perakaran tetap basah namun daun dan bunga harus dipertahankan tetap kering perubahan iklim ekstrim membuatnya merana.
No comments:
Post a Comment