Rumah tanam di pekarangan belakang sebuah rumah di Karangpandan, Karanganyar, Jawa Tengah, itu terlihat sederhana. Selembar plastik dibentangkan di atas rangka bambu setinggi 3 m, melindungi ruang terbuka seluas 10 m x 6 m dari deras hujan. Di bawah plastik, selapis jaring penaung dengan kerapatan 75% meneruskan 25% sinar matahari. Di sanalah Rendy Cahyanto menumbuhkan kecambah-kecambah anthurium umur 14 hari dalam 8 boks styrofoam berukuran 30 cm x 40 cm. Satu boks berisi 150-200 kecambah. Setelah 2 minggu dipelihara-atau 1 bulan setelah semai-kecambah berdaun sehelai siap jual. Dengan harga Rp35.000- Rp45.000 per kecambah berarti diperoleh pendapatan total minimal Rp42-juta.Alumnus Teknik Elektro, Universitas Petra Surabaya, itu bakal menangguk rupiah lebih banyak jika bibit anthurium dibesarkan lebih lama. Dua bulan setelah semai, jumlah daun menjadi 2 helai. Harganya Rp60.000-Rp70.000. Dengan asumsi tingkat kegagalan 10%, masih diperolah pendapatan Rp64,8-juta. Selain di greenhouse, Rendy menyemai biji di ruang tengah rumah. Di sana biji dikecambahkan sampai berumur 14 hari. Setelah 2 pekan tanpa sinar matahari, kecambah dipindah ke nurseri. Waktu Trubus berkunjung pada akhir Juli 2006, ada 8 boks berisi masing-masing 150-200 biji. Itulah calon pendulang rupiah 2 minggu mendatang.Biji-biji itu didapat dari Anthurium jenmanii raksasa berdaun lebih dari 25 helai sepanjang 1 m dan lebar 40 cm. Rendy memetik 50-200 biji per hari. Anggota famili Araceae itu dibeli Rp95- juta pada 18 Agustus 2006. Pemilik toko emas yang baru 3 bulan terjun ke anthurium itu berani memboyong karena A. jenmanii memiliki 2 tongkol buah-spadiks-siap matang. Diprediksi total biji mencapai 3.500 butir . Harga biji Rp10.000-ini harga berlaku di pasaran ketika induk dibeli-omzet Rp35-juta didapat. Padahal pada akhir Agustus 2006 harga sudah melonjak jadi Rp30.000. Artinya rupiah yang mengalir ke kantong berlipat menjadi Rp105-juta.Prediksinya tidak meleset. Sampai akhir Agustus saat Trubus meliput, Rendy sudah menjual 1.500 kecambah berdaun 1 lembar umur 1 bulan dengan harga rata-rata Rp35.0000-Rp45.000. Sisanya dibesarkan sampai berdaun 2 helai-menambah waktu perawatan 1 bulan. Saat itu harga menjadi 60.000-Rp70.000 per kecambah. Dengan sisa 2.000 kecambah berarti rupiah yang potensial ditangguk Rp120-juta.Heboh anthurium Masih di sekitar Karangpandan, Usep Setiawan yang sehari-hari bekerja sebagai Petugas Penyuluh Lapang di Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar juga getol mengecambahkan biji anthurium. Setiap minggu alumnus Universitas Katolik Slamet Riyadi Solo itu menyemai minimal 100 biji di lahan 11 m x 15 m yang juga dipakai untuk menyimpan tanaman induk. Biji disemai selama 4 bulan hingga berdaun 3-4 helai. Saat itu harga bibit Rp60.000 per polibag. Itu berarti setelah 4 bulan, Usep menangguk
1 comment:
waaahhh kayaknya bagus tuh buat tanaman hias di pekarangan saya, heee
Post a Comment