Google
 

Tuesday, February 26, 2008

Kembang Bugang

(Clerodentrum calamitosum L.) Di Jawa, terdapat dari dataran rendah sampai 750 m dpl., terutama pada daerah dengan musim kemarau yang panjang dan di tempat-tempat yang ternaungi. Tanaman ini dapat ditemukan di sekitar kampung, di kebun, tepi hutan dan jalan, kadang ditanam di pekarangan sekitar rumah sebagai tanaman hias atau tanaman obat.
Perdu, tumbuh tegak, tinggi 0,5-1 m, berakar tunggang dengan tunas akar menjalar di bawah tanah, bagian yang muda berambut pendek dan rapat. Batang berkayu, bercabang, diameter sekitar 1 cm, warnanya putih kehijauan. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan, bentuknya bulat telur, tepi bergerigi, ujung dan pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 1,5-4 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau. Bunganya bunga majemuk berkumpul dalam malai yang keluar dari ketiak daun, dengan 5 mahkota bunga berwarna putih yang bercangap sampai pada pangkalnya. Benangsari dan tangkai putik menjulang diluar mahkota. Buahnya buah batu, bentuknya bulat pipih berwarna hitam mengkilat, diameter sekitar 1 cm, dengan kelopak buah berwarna merah tua mengkilat. Bijinya keras, kecil, warnanya hitam. Perbanyakan dengan biji dan tunas akar. Nama Lokal :Kembang bugang, keci beling, keji beling (Jawa),; Kayu gambir (Sumatera); Penyakit Yang Dapat Diobati :Disentri, Demam, Wasir, Kencing tidak lancar, Kencing nanah; Kencing batu, sifilis, Digigit ular; Pemanfaatan :BAGIAN YANG DIPAKAI: Daun, akar. KEGUNAAN: Daun: - Disentri. - Demam. - Wasir. - Kencing tidak lancar, kencing nanah. Kencing batu jenis calsium oksalat dan triple-phosphate. - Sifilis (lues). Akar: - Digigit ular. Buah: - Disentri. PEMAKAIAN: Untuk minum: 9 lembar daun ukuran sedang atau 7 lembar daun ukuran besar, direbus. Pemakaian luar: Daun dicuci bersih lalu digiling halus, tambahkan sedikit minyak. Dipakai untuk pengobatan: Perut kembung (meteorismus), luka bakar, bisul, borok framboesia, radang ginjal (nephritis). CARA PEMAKAIAN: 1. Demam: 10 g daun segar dicuci lalu direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Setelah dingin disaring, minum sekaligus. 2. Digigit ular: Sepotong akar sebesar ibu jari dicuci bersih dan dibilas dengan air matang, lalu dikunyah. Airnya ditelan, ampasnya diletakkan pada luka gigitan. 3. Wasir : 9 lembar daun dicuci bersih dan dipotong-potong seperlunya, rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, minum dengan madu seperlunya. Sehari 2 x 3/4 gelas. 4. Kencing batu: a. 8 lembar daun dicuci lalu dipotong-potong seperlunya, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, minum dengan madu seperlunya. Sehari 3 x 3/4 gelas. b. Daun kembang bugang, daun sarap, daun pecut kuda, daun kumis kucing, masing- masing 7 lembar, direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 3 gelas. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 3 x 1 gelas. 5. Kencing nanah: 6 lembar daun kembang bugang, 10 lembar daun pegagan, 20 lembar daun picisan, 25 lembar daun jinten, 12 sirip daun meniran, 9 lembar daun murbei, 8 lembar daun sendok, 50 lembar daun kumis kucing, 8 lembar daun bengang, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih sampai airnya tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum, Sehari 3 x 3/4 gelas. CATATAN: Clerodendrum calamitosum L. atau kembang bugang, dikenal juga dengan nama: Keci beling. Komposisi :SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Menghentikan perdarahan, penghancur batu ginjal. KANDUNGAN KIMIA: Saponin, flavonoida, politenol, alkaloid, kalium.

Readmore...

Hati-hati tanaman hias beracun

KEBERADAAN tanaman hias di sekitar halaman rumah dipercaya akan menambah keindahan rumah. Tanaman hias, terutama tanaman berbunga, juga dipercaya memiliki aura tertentu sehingga dapat mempengaruhi ”hawa” rumah maupun pemiliknya. Tanaman hias pun menjadi sebuah komoditas unggulan yang menghidupi ratusan petani bunga di sekitar Cihideung Lembang, Cilaki, Buahbatu, maupun Tegallega.
STAF Arboretum Unpad, Joko Kusmoro, tengah memperlihatkan tanaman hias bunga mentega atau nerium. Semua bagian tanaman hias bunga mentega atau nerium (Nerium oleander) ternyata mengandung racun dan dapat menyebabkan sesak nafas hingga kematian.*DENI YUDIAWAN/"PR" Namun, tak semua keindahan yang memanjakan mata itu juga menjanjikan sebuah perasaan rileks bagi si pemandangnya. “Beberapa jenis tanaman hias bersifat racun. Akan sangat berbahaya bagi masyarakat yang tak mengetahuinya, terutama anak-anak bila memakannya secara tak sengaja,” kata Joko Kusmoro, salah seorang staf di Arboretum Unpad di Jatinangor, Senin (13/3). Beberapa contoh dipaparkan Joko. Bunga mentega atau nerium (Nerium oleander) adalah salah satunya. Bunga dari keluarga Apocynaceae itu memiliki bagian beracun pada semua bagian termasuk bunganya. Zat oleandrin yang dikandungnya membuat orang bernafas cepat, detak jantung meningkat, iritasi pada mulut, pupil membesar, hingga kematian. “Padahal, tanaman ini sangat umum dijual pedagang bunga di Kota Bandung,” kata Joko yang juga dosen Jurusan Biologi FMIPA Unpad itu. Keindahan tanaman saga (Abrus precatorius) yang sangat umum terdapat di tengah penduduk desa juga menyimpan zat beracun. Zat abrin yang dikandung biji berwarna merah terang dan hitam legam itu bisa menyebabkan sakit perut, diare, mukosa lambung berwarna ungu, mual, muntah, hingga kelainan usus. Demikian pula dengan bunga alamanda (Allamanda cathartica). Jika buah yang telah matang atau getah tanaman hias itu tertelan, akan menyebabkan mual, keram perut, demam, dan rasa haus karena zat alamandin yang dikandungnya. “Bunga anturium (Anthurium spp.), tapak dara (Catharantus roseus), daun jawer kotok (Coleus scutellaroides), bakung (Crinum asiaticum), dan puluhan tanaman lainnya, juga beracun” lanjut Joko. Namun, ia membenarkan di antara tanaman hias beracun itu justru menjadi obat berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit tertentu. Joko menyarankan, agar masyarakat mencari tahu lebih dalam tentang tanaman hias melalui internet atau media lainnya. Selain itu, Arboretum Unpad yang mengoleksi ribuan tanaman dari seluruh Jawa Barat telah membuat beberapa buku panduan. Salah satunya untuk tanaman beracun dan berbahaya yang umum ditemukan di tengah masyarakat. (Deni Yudiawan

Readmore...

Senthe Wulung

(Alokasia Jawa Hitam) Senthe Hitam atau senthe wulung nama Latinnya Alocasia Plumbea. Tanaman ini merupakan tanaman asli Indonesia (p. Jawa) dengan ciri-ciri batang dan daun bagian bawah berwarna coklat kehitaman/keunguan, daun bagian atas hijau tua mengkilap, getahnya juga berwarna coklat kehitaman.
Alokasia Jawa Hitam, Senthe Wulung ini, konon bisa mengusir malapetaka, sebagaimana kepercayaan di Jawa, setiap yang hitam-hitam berdaya magis kuat (ayam cemani, misalnya). Bisa diletakkan didepan rumah sebelah kanan untuk mengusir sial dan rugi, dan serangan mahluk halus DULU tanaman ini hanya merupakan tumbuhan liar yang hidup dipinggiran sungai, persawahan ataupun tegalan yang lembab. Keberadaannya tak terlalu mencuri perhatian. Hanya kadang di musim hujan daunnya yang lebar sering difungsikan sebagai payung darurat agar badan tak basah. Itulah talas hutan atau dalam lingkungan masyarakat Jawa lebih populer dengan nama Senthe. Padahal nama aslinya cukup beken, yakni Alocasia macrorhiza. Kini, meskipun di habitat aslinya masih banyak ditemukan, seiring dengan makin tumbuhnya apresiasi masyarakat Senthe mulai ‘naik derajat’. Tanaman ini telah menjadi bagian keindahan taman-taman di perkotaan, hotel maupun rumah-rumah mewah. Tak heran, dalam beberapa waktu terakhir Senthe menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Banyak yang meyakini Senthe punya prospek bagus dari sisi komersial. Namun tak sedikit pula para ‘pemain’ atau pelaku bisnis tanaman hias yang meragukannya.Lepas dari itu semua, secara kasat mata tanaman Senthe memang mempunyai daya tarik cukup kuat. Apalagi sekarang mulai bermunculan varian-varian yang menambah khasanah dan alternasi tanaman Senthe. Tak hanya Senthe hijau saja, namun ada pula Senthe hitam atau wulung. Senthe wulung mempunyai nama umum Alocasia plumbea namun ada juga yang menyebutnya Java black alocasiase. Bahkan seolah tak mau kalah dengan tanaman jenis Anthurium dan lainnya, tanaman Senthe juga ada yang variegata. Tak heran, tanaman Senthe terutama yang hitam dan variegate kini mulai diburu para hobiis.Bila dicermati Senthe memang cukup menarik. Batangnya kokoh sementara daunnya melebar. Tak seperti tanaman keladi yang daunnya tengadah (horizontal), daun Senthe tumbuh tegak (vertikal) sehingga terkesan lebih gagah. Tepi daunnya bergelombang dan di seluruh permukaannya terdapat tekstur yang indah, ditopang urat daun yang menonjol kokoh. Bila terawat dengan baik Senthe bisa mencapai tinggi lebih dari 2 meter. Sebagaimana sifat tanaman jenis Alokasia pada umumnya, Senthe juga bandel. Selain tahan panas juga tidak rewel dalam hal perawatan karena pada dasarnya merupakan tumbuhan liar. Tak berlebihan rasanya bila banyak pihak yang optimis tanaman ini mempunyai prospek yang cerah. (Sumber dari Koran KR)

Readmore...

Vertikultur kaleng susun

Kaleng bekas biasa dibuang ke tong sampah. Namun, tidak bagi Kasino, pekebun sayuran di Tandes, Surabaya, Jawa Timur. Ia mengumpulkan kaleng-kaleng bekas berukuran 5 kg sebagai bahan vertikultur alias budidaya tanaman sistem bertingkat. Kaleng bekas biasa dibuang ke tong sampah. Namun, tidak bagi Kasino, pekebun sayuran di Tandes, Surabaya, Jawa Timur. Ia mengumpulkan kaleng-kaleng bekas berukuran 5 kg sebagai bahan vertikultur alias budidaya tanaman sistem bertingkat.
Pemandangan itu sungguh kontras. Di sudut kebun seluas 700 m2, kaleng-kaleng bekas menggunung; 200 m dari tumpukan itu tampak panorama hijau segar. Sepuluh kaleng disusun vertikal setinggi 2 m dan diperkuat dengan bambu. Seledri tumbuh subur di setiap 'lubang tanam' di dinding kaleng. Selain seledri, Kasino juga membudidayakan beberapa sayuran lain seperti bawang daun, cabai, sawi, dan tomat. Total jenderal ia menanam 30 sayuran berteknologi vertikultur. Gagasan membikin vertikultur kaleng itu muncul lantaran Kasino dan Dadang Permadi prihatin sektor agribisnis kurang diminati. 'Perlu inovasi dan menciptakan teknologi baru dalam bercocok tanam agar pertanian kembali dilirik,' kata Kasino. Oleh karena itu sejak awal 2007 mereka merancang vertikultur di lahan 700 m2. Lokasi itu semula hanya ditumbuhi semak belukar. Mula-mula Kasino mencari kaleng cat bekas dan es krim berdiameter 15 cm (lihat ilustrasi). Pria kelahiran 14 Oktober 1957 itu menggunakan campuran sekam mentah, serbuk gergaji, dan kompos, serta tanah sebagai media tanam sayuran. Kasino menyebut tiga media pertama sebagai otek alias organik tepat guna. Perbandingannya 1:1:1:1. Untuk komoditas umbi-umbian ia memanfaatkan campuran otek, sekam bakar, dan sekam mentah dengan perbandingan 1:1:1. Khusus untuk padi, ia memilih sekam mentah, serbuk gergaji, dan kompos untuk media tanam. 20 kg/m2 Vertikultur memang bukan hal baru di tanahair. Sejak 1990-an teknologi budidaya itu sudah diterapkan. Umumnya pekebun menggunakan bambu, polietilenchlorida (PVC), dan pot. Namun, Kasino justru memanfaatkan barang bekas. Dengan sistem budidaya vertikal, sangat memungkinkan untuk melakukan intensifikasi. Bayangkan, di sebuah kaleng Kasino membuat 45 lubang tanam. Padahal, di luasan 1 m2 ia membuat 4 susun vertikultur. Satu susun terdiri atas 10 kaleng. Oleh karena itu jumlah lubang tanam dalam 4 susun mencapai 1.800 buah. Dari 4 susun vertikultur di lahan 1 m2, ia memetik rata-rata 20 kg seledri. Sekilo seledri terdiri atas 4 rumpun tanaman yang masing-masing terdiri atas 10 tangkai. Di pasaran harga 3 tangkai seledri Rp1.000, sehingga Kasino memperoleh minimal Rp266.000. Bandingkan dengan produktivitas seledri yang dibudidayakan secara konvensional. Menurut Husin Kusnadi, pekebun sayuran di Bandung, produktivitas seledri rata-rata 8 kg per m2. dengan harga jual Rp4.000 per kg, pendapatannya hanya Rp32.000. Artinya, produktivitas seledri vertikultur lebih tinggi daripada seledri konvensional. Menurut Dr Agus Suryanto, ahli budidaya tanaman Universitas Brawijaya Malang, vertikultur berproduksi tinggi amat wajar sepanjang pasokan nutrisi terpenuhi. Sumber hara di kaleng bekas itu amat terbatas. Oleh karena itu pekebun vertikultur menambahkan pupuk untuk mencukupi kebutuhan unsur hara bagi tanaman. Dengan penambahan pupuk itulah produktivitas sayuran vertikultur tetap tinggi. Selain menghemat lahan, metode itu juga minim perawatan. Untuk penyiraman, cukup memutar kran. Campuran air dan nutrisi di tandon yang posisinya lebih tinggi daripada susunan vertikultur mengalir ke pot teratas. Kasino menutup permukaan atas setiap pot tertinggi dan membuat puluhan lubang berdiameter 2 mm. Larutan nutrisi mengalir ke pot di bawahnya, begitu seterusnya hingga pot paling dasar. Dalam sehari larutan nutrisi diberikan 3 kali, sebanyak 2,5 l. 'Dengan cara ini bisa menghemat air yang terbuang sampai 100 kali lipat,' tambah Kasino. Hemat Nutrisi pertumbuhan terbuat dari gula dan unsur-unsur lain yang difermentasi selama sepekan. Kasino memasukkan campuran 1 liter nutrisi ke dalam 20 liter air. Cairan itu berfungsi sebagai sumber unsur hara yang diperlukan tanaman untuk tumbuh. Hasilnya, pertumbuhan lebih cepat, panen lebih cepat, dan produksi meningkat. Walau dalam 1 kaleng ditanami puluhan tanaman, tidak akan terjadi kompetisi, karena unsur hara yang diperlukan sangat melimpah. Kasino menuturkan biaya produksi untuk membuat satu rangkaian vertikultur terdiri atas 10 pot hanya Rp30.000. Biaya lainnya hanya untuk perawatan. 'Tidak sampai Rp5.000 per kaleng, karena semua peralatan dan media tanam bisa digunakan lagi,' kata Dadang. Media tanam bisa digunakan sampai 3 kali penanaman. Namun, menurut Sunandi Kertawijaya, pekebun vertikultur di Bandung, Jawa Barat, budidaya bertingkat lebih mahal. 'Semua alat kan harus dibeli, termasuk nutrisi untuk tanaman. Budidaya konvensional, semuanya sudah tersedia di tanah,' ujar Sunandi. Keuntungan lain? Pekebun dapat mengatur waktu panen. Padi misalnya. Jika di sawah hanya 2 kali panen dalam setahun, dengan vertikultur bisa diatur sampai 5 kali panen. Dengan kelebihan itu wajar jika Kasino dan Dadang berencana melebarkan lagi kebunnya. (Lani Marliani/Peliput: Nesia Artdiyasa) Teknik Kaleng Susun Siapkan kaleng bekas cat ukuran 5 kg Lubangi sekeliling kaleng Masukkan media tanam Tanam benih sayuran dalam lubang tanam Susun kaleng bertumpuk.

Readmore...

Caladium

Supaya Tetap Cantik Caladium tidak berdaun dan tinggal umbi saja karena mengalami kondisi stres,' kata Yos Sutiyoso, praktisi tanaman hias di Jakarta. Gunawan Widjaja, pemain tanaman hias di Sentul, Bogor, menyebutnya masa dormansi.
Maksudnya, caladium berada dalam kondisi istirahat panjang. Saat itu tak ada pertumbuhan vegetatif sama sekali. Artinya tidak ada daun indah yang dipamerkan. Lazimnya masa dormansi berlangsung selama 4-5 bulan. Tiga pot caladium berdaun bulat berwarna merah di halaman depan rumah seorang hobiis di Depok, Jawa Barat, itu tampak merana. Satu per satu daun anggota famili Araceae itu menguning, mengering, dan akhirnya gugur. Tak satu pun daun baru muncul menggantikan yang mati. Penyiraman cuma 2 kali seminggu di musim kemarau diduga jadi musababnya. Kondisi berbeda pada caladium koleksi Muhammad Munir di Bambuapus, Jakarta Timur. Kerabat aglaonema itu memamerkan keindahan daunnya sepanjang tahun. 'Kuncinya supaya daun baru selalu muncul, media harus lembap,' kata ayah satu anak itu. Di musim kemarau, selain menyiram setiap hari Munir memberi tatakan air di bawah pot. Dengan begitu media selalu lembap. Caladium tidak berdaun dan tinggal umbi saja karena mengalami kondisi stres,' kata Yos Sutiyoso, praktisi tanaman hias di Jakarta. Gunawan Widjaja, pemain tanaman hias di Sentul, Bogor, menyebutnya masa dormansi. Maksudnya, caladium berada dalam kondisi istirahat panjang. Saat itu tak ada pertumbuhan vegetatif sama sekali. Artinya tidak ada daun indah yang dipamerkan. Lazimnya masa dormansi berlangsung selama 4-5 bulan. Di alam, peristiwa dormansi merupakan cara caladium untuk bertahan hidup dalam kondisi kemarau panjang. Pada musim kemarau, kelembapan lingkungan dan tanah tempat tumbuh berkurang. Menurut Yos kelembapan udara pada penghujan rata-rata 85-95%; kemarau, 40-50%. Berkurangnya kelembapan udara diiringi berkurangnya kelembapan media tumbuh karena air yang ada di media menguap sehingga media kering. Padahal supaya pertumbuhan vegetatif baik, caladium butuh kelembapan udara di atas 70% dan kondisi tanah lembap. Makanya daun caladium biasanya rimbun di musim hujan. Di tangan hobiis, dormansi terjadi karena kekurangan air, zat hara, atau salah penggunaan media. Media Menurut Dr Benny Tjia, praktisi tanaman hias di Bogor, caladium termasuk tanaman aroid yang senang air. Air dibutuhkan untuk pertumbuhan vegetatif. Tak ada rumus pasti untuk mengukur kebutuhan air caladium. Sebagai patokan kelembapan udara di atas 70% dan media selalu dalam kondisi lembap. Bila media kering kerabat aglaonema itu mengalami istirahat panjang. Jadi, kebutuhan air praktis sepanjang umur hidup caladium. Oleh karena itu pilih media yang bisa menahan banyak air, seperti cocopeat atau kompos yang dicampur dengan arang sekam dengan perbandingan 1:1. 'Pokoknya yang banyak bahan organiknya,' kata guru besar University of Florida, Amerika Serikat, itu. Cocopeat sanggup menahan air 50-75% dari volumenya. Lama penyimpanan tergantung cuaca. Pada musim kering cocopeat mampu menyimpan air selama 1-3 hari. Musim hujan, bisa sampai 4-7 hari. Sedangkan kompos, menyimpan air 50% dari volumenya yang bertahan selama 3 hari tergantung kondisi lingkungan. Gunawan Widjaja menggunakan media humus andam. Daya serap humus cukup tinggi, 80-90% dari bobotnya. Dengan begitu, media tetap lembap sehingga caladium tak dorman. Ciri media lembap terasa basah jika tangan dimasukkan, tapi air tidak sampai menggenang. Pada kemarau, kelembapan berkurang karena curah hujan sedikit dan matahari bersinar terang sehingga air di udara menguap. Kekurangan air diatasi dengan menaikkan frekuensi penyiraman. Gunawan menyiram 3-4 kali per hari, pada penghujan cukup 2 kali per hari. Cara lain, meletakkan alas berisi air di bawah pot. Selain media tunggal, media campuran juga bisa dipakai dengan catatan mampu menahan air. Slamet Giono, staf nurseri Adelia, menggunakan media jadi yang terdiri dari campuran cocopeat, sekam bakar, pakis, dan pupuk kandang. Selain mampu menyimpan air secara baik, media tanam seperti itu juga bersifat gembur. Media tanam yang terlalu keras dan padat bisa memicu caladium dorman. Kurang hara Kekurangan hara penyebab lain caladium mengalami dorman. Itu yang terjadi pada salah satu caladium milik Munir. Akibat media asam, pupuk cair yang mengandung unsur NPK seimbang tak bisa diserap tanaman secara optimal. Padahal unsur nitrogen berperan dalam pembentukan sel dan jaringan di dalam tanaman. Fosfor mendorong pertumbuhan akar dan kalium memperkuat jaringan sehingga daun tidak mudah rontok. Akibat kekurangan hara, daun caladium kuning, layu, dan mati. Daun baru pun tak mau keluar. Menurut Benny pupuk yang bisa digunakan antara lain yang berkadar N tinggi. Unsur N memacu pertumbuhan vegetatif. Jenis anorganik seperti Growmore, Hyponex, Dekastar, atau Osmokot. Kebutuhan hara juga didapat dari bahan organik. Humus andam mengandung N tinggi. Miseliumnya terdiri dari lignin, poliuronida serta unsur C, H, O, S, dan P. Bahan organik itu juga mampu meningkatkan ketersediaan Ca, Mg, dan K yang dibutuhkan tanaman. Akibatnya, caladium koleksi Gunawan yang ditanam dengan media humus andam cepat berakar dan terus mengeluarkan daun. Dorman vs ukuran umbi Masa dormansi sebenarnya tak selamanya merugikan. Sebab, saat itu mata-mata tunas sedang memperbanyak diri. Sayangnya, makin besar ukuran umbi masa dorman semakin lama. Oleh karena itu masa dorman dihindari hobiis. 'Keindahan caladium ada di daun, begitu daun hilang berarti hilang juga keindahannya,' kata Dr Surawit Wannakrairoj, asisten profesor bidang bioteknologi di Departemen Hortikultura, Kasetsart University, Bangkok, Thailand. Untuk mempersingkat waktu tidur, Munir mengatasi dengan cara repotting. Umbi caladium dikeluarkan dari dalam pot, lalu dibersihkan dari media yang menempel. Sebelum ditanam, umbi direndam dulu dalam larutan perangsang akar berdosis 2 ml/l air selama 15 menit. Setelah itu dikeringanginkan sebelum direndam larutan fungisida selama 15 menit. Umbi ditiriskan dan ditanam dalam media tanam baru yang banyak mengandung bahan organik. Munir menggunakan media campuran arang sekam, cocopeat, dan humus andam masing-masing satu bagian. Dengan begitu, tunas caladium tumbuh 2 minggu kemudian. Caladium pun kembali tampil memikat. (Rosy Nur Apriyanti/Peliput: Evy Syariefa) Dari : trubus-online.com

Readmore...

Kembang Sepatu

Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu.
Di Sumatera dan Malaysia, kembang sepatu disebut bunga raya. Bunga ini ditetapkan sebagai bunga nasional Malaysia pada tanggal 28 Juli 1960. Orang Jawa menyebutnya kembang worawari.Deskripsi :Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur. Bunga berbentuk terompet dengan diameter bunga sekitar 5 cm. hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan. Manfaat :Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh. Di Okinawa, Jepang digunakan sebagai tanaman pagar. Di bagian selatan Okinawa, tanaman ini disebut Gushonu hana (???, Gushonu hana? bunga kehidupan sesudah mati) sehingga banyak ditanam di makam untuk mendoakan kebahagiaan di alam sana.

Readmore...

Aglonema

Aglonema berasal dari bahasa Yunani : aglaos dan nema (tunggal) atau nematos (jamak), kira-kira bermakna terang, mengkilap, atau cemerlang. Pemberi nama Aglaonema adalah Heinrich Wilhelm Scott seorang peneliti Botani kelahiran Brunn, Morovia Cekoslovakia kelahiran 7 Januari 1974.
Aglaonema sendiri di Indonesia sendiri dikenal dengan nama sri rejeki dengan nama latin aglaonema pictum sebagai jenis asli Indonesia. Aglaonema masuk dalam famili Araceae atau talas-talasan yang terdiri dari 32 suku. Daun adalah daya tarik utama aglaonema, warna daun aglaonema non hibrid umumnya berwarna hijau, sedangkan yang hibrid banyak didominasi warna kemerahan, kuning, dan jingga. Corak warna daun aglaonema semakin beragam dengan teknik persilangan. Salah satu pemulia tanaman aglaonema di Indonesia yaitu Gregorius Hambali yang melahirkan aglaonema terkenal "Pride of Sumatera" dan Donacarmen" menjadi sangat fenomenal di tanah air dan dunia. Pride of Sumatera adalah hasil persilangan Aglaonema rotundum dan A. commutatum sedangkan "Donnacarmen adalah hasil persilangan antara A. brevispathum dengan A. commutatum. Tanaman yang sehat memerlukan nutrisi yang baik untuk pertumbahan daun dan bunga, seperti pemberian pupuk dan hormon. Beberapa hormon antara lain : Retardan / paclobutrazol dengan merek dagang Cultar berfungsi untuk merangsang pertumbuhan anakan, Sitokinin dengan merek dagang Novelgro berfungsi merangsang munculnya tunas, Giberelin /GA3 dengan merek dagang (ProGib) memicu pembungaan, membesarkan sel dan memecah dormansi, Auksin dengan merek dagang Rootone-F berfungsi merangsang tumbuhnya akar setekan, memperpanjang sel, dan membantu penyerbukan.

Readmore...

Keladi

Kecantikan tanaman ini terletak pada bentuk dan warna daunnya. Ada yang totol-totol mirip army look, berminyak, atau seperti jaring laba-laba. Warna merah menjadi incaran banyak orang dibanding warna hijau. Berbeda dengan keladi tikus yang bisa dijadikan obat kanker, keladi hias (Caladium) tidak dikonsumsi. Tanaman ini lebih cocok jadi hiasan. Sekarang, keladi hias sedang banyak digemari.
Kenapa keladi hias digandrungi banyak orang? Bentuk daunnya yang bagus, tak hanya berwarna hijau tapi ada juga yang merah, membuat keladi hias menjadi orang jatuh cinta. Jenisnya pun sangat banyak. Di Tanire's Flora, misalnya, ada sekitar 80 jenis keladi hias. Sebut saja, Red Star (Caladium bicolor), Barret, Little Syifa, atau Kantong Semar (Xantrosoma atrovirens monstrosum). Menurut Ino Tomasouw pemilik Tanire's Flora, masing-masing punya kelebihan. Tanaman Kantong Semar, misalnya, terletak di ujung daun yang membentuk kantong dengan ekor sebesar jarum. "Kadang daunnya menggulung atau keriput yang justru menambah keunikan," jelas Ino. Keladi hias termasuk tanaman yang mudah ditanam dan senang cahaya. "Cukup disiram sekali dalam sehari. Penyiraman harus ke medianya, jangan ke daun. Dengan media yang basah, keladi pun akan tumbuh cantik, lebar, dan warnanya keluar," tutur ibu empat anak ini. Pemilihan media agak beragam. Kebanyakan memakai sekam atau cocopeat. Bahkan, di daerah Ciapus, Jawa Barat, keladi hias banyak ditanam di atas media daun bambu. Musuh keladi hias hanya dua, yaitu belalang dan ulat. Jika masih dalam skala kecil, hama cukup dimatikan dengan tangan. Dalam skala besar bisa menggunakan insektisida. Penggunaan insektisida harus ekstra hati-hati agar tak merusak daunnya. Cara perkembangbiakan dengan dua cara, vegetatif (umbi) dan generatif (biji). "Dengan umbi lebih cepat, sedangkan dengan biji memakan waktu lebih lama," tambah Ino. Koleksi: Ino Tomasouw, Tanire's Flora, Cilangkap, Jakarta. CEGAH MASA DORMAN 1. Jangan gunakan tanah sebagai media untuk menanam keladi, karena akarnya akan sulit menembus. 2. Masa dorman (tidur panjang) menjadi kelemahan keladi hias.Untuk mencegahnya media tanaman harus basah. 3. Ada sebagian orang yang merendam bagian dasar pot tanaman. Menurut Ino, air tergenang yang ditimbulkannya sedikit menimbulkan rasa was-was, karena bisa dijadikan tempat bertelur nyamuk penyebab demam berdarah. Umbinya juga jadi basah dan tidak cepat beranak. Karena itu, Ino menghindari cara ini. 4. Jika keladi hias berbunga sebaiknya langsung dipetik saja. Energi untuk menghidupkan bunga lebih besar dibanding membuat satu tangkai daun.

Readmore...

Belajar Menyilang dari Lebah

UNTARI RETNO WAHYUNI: Belajar Menyilang Dari Lebah Menyilang adenium itu gampang, yang susah menentukan indukan yang sesuai. Soalnya bunga adenium mempunyai sifat incompabilitas yang tinggi dan self sterile. ujarnya. Bunga adenium tergolong penyerbuk bersilang.
Jadi sebenarnya semua bijinya adalah hibrida. Beberapa spesies atau varietas sering tidak bersesuaian alias saling menolak. Ada juga adenium yang putiknya (stigma) tidak berfungsi secara baik, dan beberapa lainnya tidak menghasilkan pollen. Suatu sore pad a awal tahun 2003, ia mendapati lebah mati terjepit di anther bunga blue hawaii. Itulah yang memberi inspirasi saya bagimana seharusnya penyerbukan adenium. Lantas saya mulai mencari dan mempelajari buku fisiologi tanaman, teknik menyilang dan pemuliaan tanaman, lanjutnya.
Setelah kurang lebih 6 bulan coba-coba menyilang baru berhasil. Penyilangan dilakukan pad a November 2003, antara red dusk (A. obesum) dan Harry Potter (Adenium hybrid) berjalan sukses. Penyilangannya pas hari ulang tahun anak pertama saya, tanggal 1 Nopember. Mulai muncul calon biji tanggal 15, dan panen biji tanggal 11 Februari sebanyak 150 biji, ujarnya.
Semua biji lantas disemai dan hasilnya cukup bagus, 95% berhasil tumbuh. Sembilan bulan berselang, tanaman hasil silangannya mulai berbunga. Corak bunganya perpaduan kedua induk atau nenek-kakeknya. Mekar pertama tanggal 24 Oktober 2004, terangnya.
Tari paling suka hasil silangan Pink Lines dengan Harry Potter, yang diberi nama First Day. Warna dan corak bunganya imut, lucu, dan genit. Soal nama memang saya serahkan ke teman-teman lewat sayembara. Pemenangnya nanti saya kirimi benih dan pupuk, ujarnya. Salah satu silangan paling mengesankan pemilik Omah Ijo Nursery ini juga masih keturunan Harry Potter. Ini merupakan salah satu obsesi saya, kebalikkan dengan corak Harry Portter. Saya ingin bunga merah bergaris putih tegas. Nah, yang ini agak mendekati, tinggal disempurnakan, lanjutnya.
Awalnya, Tari menyukai anggrek. Namun suaminya kurang begitu suka. Pilihan lantas jatuh ke adenium, karena bunganya beraneka warna dan corak. Sosok pohonnya unik dan khas. Paling utama mudah perawatannya dan suasana rumah tidak lembap dan gelap, karena pohon ini suka sinar matahari, ujarnya, pertama mengenal adenium pada awal 2003. Koleksi pertamanya, blue hawaii berkelir ungu dan berbunga lebat, dari Godongijo Nursery.
Trik Menyilang Adenium Ala Tari
Tujuan seleksi harus jelas. Ingin menghasilkan bunga, bonggol, jenis daun, pertumbuhan atau sifat lainnya. Rasional dalam menentukan kriteria seleksi. Cari informasi tentang sejarah jenis atau bunga indukan. Kumpulkan materi genetik sebanyak yang kita bisa. Banyak belajar dari buku, jurnal, majalah, tabloid, atau orang yang lebih tahu, saran Tari.
Menyilang adenium itu gampang, yang susah menentukan indukan yang sesuai. Soalnya bunga adenium mempunyai sifat incompabilitas yang tinggi dan self sterile. ujarnya. Bunga adenium tergolong penyerbuk bersilang. Jadi. sebenarnya semua bijinya adalah hibrida. Beberapa spesies atau varietas sering tidak bersesuaian alias saling menolak. Ada juga adenium yang putiknya (stigma) tidak berfungsi secara baik, dan beberapa lainnya tidak menghasilkan pollen.
Berdasar pengalaman Tari, spesies Adenium swazicum dan turunannya tidak dapat dipakai sebagai indukan betina. Soalnya stigma tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Kalaupun terbentuk calon biji, perkembangannya tidak begitu baik. Demikian juga penyilangan antara A. obesum dengan A. arabicum sangat sulit dilakukan. Namun anehnya kalau arah persilangan dibalik, A. arabicum dengan A. obesum kemungkinan diperoleh biji jauh lebih mudah. Dari : kebonkembang.com

Readmore...

Tanaman Hias

Dapat dibedakan menjadi beberapa golongan utama yaitu :Tanaman hias Anggrek Tanaman hias Non Anggreka. Berbunga Indahb. Berdaun Indah Golongan tanaman hias yang tepat untuk dikembangkan di Jakarta adalah tanaman hias Anggrek dan Tanaman hias Non Anggrek berdaun Indah yang dapat ditempatkan untuk mengisi ruangan Permitaan akan tanaman hias baik dari dalam maupun luar negeri sangat mendukung usaha pengembangan tanaman hias.
Salah satu usaha mengantisipasi hal tersebut adalah usaha intensifikasi tanaman hias TujuanIntensifikasi tanaman hias bertujuan untuk meningkatkan produksi kualitas maupun kuantitasnya melalui usaha-usaha perbaikan budidaya tanaman sesuai dengan perkembangan teknologi. Usaha-usaha intensifikasiBudidaya tanaman hias berbeda dengan tanaman horikultura lainnya, perawatan tanaman hias memerlukan perlakuan khusus tergantung dari jenis dan peruntukannya. Usaha-usaha intensifikasi untuk tanaman hias berdaun indah adalah : Pemilihan JenisJenis yang terpilih adalah yang mempunyai sifat mampu hidup dengan cahaya dan kelembaban yang minim. Contoh keluarga-keluarga Acanthaceae, Araceae, Asteceae, Liliaceae, Palmae, Polypodiaceae, dsb. Persipan Mediaa. Letakan satu lapis pecahan batu merah (sebagai material pengikat air) di dasar potb. Isi pot dengan campuran tanah yang ideal untuk tiap-tiap jenisi. Campuran yang umum; pasir 1/3 bagian, tanah geluh 1/3 bagian, pupuk kandang, pecahan batu merahii. Campuran untuk jenis suka kering;Pasir ½ bagian, Pupuk kandang, pecahan batu merahiii. Campuran untuk jenis suka lembabPecahan batu merah, tanah gelu ½ bagian, pupuk kandang, pecahan batu merahc. Campuran tadi kemudian disiram air dan siap ditanami, biasanya tanaman berasal dari biji atau stek yang sudah ditanam terlebih dahulu ditempat pembibitan atau dari serpihan serunpun tanaman yang sudah besar Penyiramana. Macam air siramanYang terbaik adalah air sumur, karena mengandung mineral yang diperlukan tanaman. Air hujan sebaiknya dibiarkan 12-24 jam lebih dahulu. Air sungai kurang baikb. Banyaknya air siramanYang penting adalah penyiraman sempurna artinya perakaran seluruhnya basah dan sisa air terbuang lewat lubang drainase Pemupukana. Pupuk organik atau pupuk alam dicampur dengan tanah menjadi gembur dan dapat ditembus akar serta dapat menyimpan udara/air yg cukupb. Dosis pupuk organikPeriode Pertumbuhan N P KVegetative 1,0 g 0,5 g 0,5 gGeneratif 0,5 g 1,0 g 0,5 gc. Pengukurani. Urea : (100/46) X 1,0 g = 2,0 gii. TSP : (100/46) X 0,5 g = 1,0 giii. KCI : (100/50) X 0,5 g = 1,0 gDosis diatas untuk 1 pot tanaman dengan diameter 20 cmd. Cara pemupukani. Ditaburkan/dibenam dalam tanahii. Pupuk diencerkan dengan 10 liter air dan disiramkane. Waktu pemupukan umumnya 3 bulan sekali5. Cara menjaga kesehatana. Periksa tanaman setiap minggu atau beberapa hari sambil menyiram tanamanb. Buang daun-daun yang menguning dan mengeringc. Bersihkan tanaman dari segala kotoran, hama, dan penyakit yang menempel.

Readmore...

Sorgum

Sorgum (Budidaya tanaman pangan alternatif) Sorgum adalah tanaman serbaguna. Biji sorgum dapat digunakan sebagai bahan pangan, pakan ternak dan bahan baku industri. sebagai bahan pangan alternatif sorgum memiliki kandungan nutrisi yang baik.
Di negara maju biji sorgum digunakan sebagai pakan ternak unggas sedang batang dan daun untuk ternak ruminansia. Biji sorgum juga merupakan bahan baku industri seperti industri etanol, bir, sirup, lem, cat dan pati termodifikasi. Selain produktivitas tinggi sorgum juga memiliki sifat keunggulan lain seperti adaptasi luas, tahan terhadap serangan hama dan penyakit dan lebih toleran pada kondisi kekeringan dibanding tanaman pangan lain. Oleh karena itu sorgun memiliki potensi yang besar untuk dibudidayakan dan dikembangkan pada daerah-daerah kering di Indonesia.Penelitian Pumuliaan Tanaman dengan Teknologi Nuklir : Perbaikan varietas tanaman sorgun melalui penelitian pemuliaan tanaman dengan teknik mutasi dilakukan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Radiasi sinar Gamma digunakan dalam upaya memperoleh galur-galur tanaman baru dengan sifat yang lebih unggul dari induknya. Galur-galur tanaman unggul telah diuji daya hasilnya di daerah kering Gunung Kudul- Daerah Istimewa Yogyakarta pada musim kemarau 2000-2001 dengan hasil sangat baik. Tujuan penelitian adalah peningkatan produksi sorgum untuk menunjang program pemerintah dalam ketahanan pangan masyarakat (pencukupan pangan dan pakan ternak selama musim kering)Kegunaan Sorgum : - Bahan pangan (pembuat mie & kue), - Pakan ternak ruminansia (batang & daun), unggas (biji), - Bahan baku industri (etanol, bir, sirup, lem & cat). (BATAN)

Readmore...

Tanaman Merambat

Bunga memikat untuk menciptakan suasana rumah yang asri, tanaman hias merambat bisa menjadi pilihan. Selain membuat suasana teduh, bunganya pun tak kalah menawan dari jenis tanaman hias lainnya. Bagaimana cara menanamnya? Begitu mendengar tanaman rambat, otomatis pikiran akan tertuju pada perlunya sarana penyangga, tempat di mana tanaman nantinya akan merambat.
Sarana penyangga ini bisa bermacam-macam, mulai dari yang sederhana sampai yang eksklusif. Dari belahan bambu atau batangan kayu yang ditancapkan berderet-deret, atau tali-temali yang didesain menarik. Tapi, sebenarnya Anda tidak selalu harus membuat sarana penyangga. Pagar rumah misalnya, bisa dijadikan untuk merambatkan tanaman. Bahkan, ini justru bisa membuat pagar tampak tidak kaku dan angkuh, dan sebaliknya malah berkesan luwes dan akrab. Bisa juga menggunakan pergola. Bahkan, jika dijadikan rambatan tanaman, pergola malah bisa tampil indah. Tampilan pergolanya jadi asri. Sementara mereka yang punya lahan luas biasanya membuat gazebo. Alangkah sejuknya bila gazebo tersebut dijadikan tempat merambat tanaman. Apalagi dipilih tanaman rambat yang berbunga, maka kesan gazebo semakin semarak. Ada banyak jenis tanaman rambat yang berbunga. Beberapa di antaranya memiliki penampilan bunga yang unik, di antaranya: AIRMATA PENGANTENTanaman airmata pengantin (Antigonon leptopus) disebut juga "bunga pengantin" atau "bunga airmata pengantin." Di Inggris disebut coral creeper, di Belanda dinamakan rode bruidstranen atau valse bruidstranen. Tanaman ini punya alat pembelit, yang fungsinya sebagai pendukung tanaman atau bunga. Akarnya menggelembung, memanjang dan berbentuk umbi. Berbunga sepanjang tahun, bunganya berderet dalam untaian rapat, dan berwarna merah jambu atau putih. Bunga majemuk malai itu tumbuh dari ketiak daun dan berkelamin dua. Daun mahkota bunga berjumlah 5 lembar, yang terdiri atas 3 lembar daun yang paling luar bulat telur bentuk jantung, dan 2 lembar sisanya lebih sempit. Buahnya berbentuk bulat telur-kerucut, panjangnya 1 cm, dan ujungnya runcing dan segitiga. Tanaman ini tumbuh baik di tempat-tempat terbuka dan kena sinar matahari secara langsung atau sedikit terlindung. Untuk memperbanyak tanaman, dilakukan stek batang atau mencangkok. Pada dasarnya, perawatan tanaman airmata pengantin cukup mudah. Hanya saja, saat akan mulai berbunga, beri pupuk yang memiliki kandungan fosfor tinggi. NONA MAKAN SIRIH Namanya sungguh menarik dan asosiatif, seolah-olah ada perempuan cantik yang doyan makan sirih. Padahal, tidak begitu kenyataannya. Disimak dari penampakannya, tanaman Nona Makan Sirih (Clerodendrum thomsoniae) ini memang sekujur batangnya mirip sirih, yakni punya batang suka berbelit merambat. Daunnya pun hampir persis dengan daun sirih, hanya warnanya lebih hijau gelap. Selintas bunganya yang kecil-kecil itu berwarna putih bercampur merah. Tapi, warna putih itu sebenarnya kelopak daun, sementara bunga yang sesungguhnya berwarna merah yang muncul di tengah kelopak daun tersebut. Nona Makan Sirih termasuk tanaman yang rajin berbunga. Jika Anda rajin merawat, yakni dengan memangkas batang tua dan membuang bunga yang layu, tanaman ini akan lebih rajin berbunga dan optimal. Tanaman ini menyukai sinar matahari secara langsung. Jangan lupa, jaga pula tempat hidupnya supaya tidak kekurangan air. Sesekali dapat diberi pupuk NPK, misalnya 3 bulan sekali diberi 3 sendok makan NPK (15-30-15). Untuk memperbanyak tanaman, Anda bisa melakukannya dengan stek batang, atau dengan menyemaikan biji-bijinya. KEMBANG SUNGSANG Barangkali Anda bertanya: apanya yang sungsang? Jawabnya ringkas: ia memiliki benang sari dan putik menghadap ke bawah. Masih ada yang menarik lagi? Ada, yakni warna bunganya merupakan perpaduan antara kuning, jingga dan merah. Bunga kembang sungsang (Gloriosa superba) memiliki perhiasan bunga yang menunduk ke bawah, seolah-olah dirinya malu. Ketika baru mekar, pangkalnya berwarna hijau kekuning-kuningan, sedang ujungnya merah jingga. Setelah beberapa hari kemudian, warna pangkal jadi kuning dan ujungnya merah. Lalu nanti pada saat menjelang layu, baik pangkal maupun ujungnya berubah menjadi jingga. Kembang sungsang termasuk jenis tanaman musiman. Pada musim penghujan, akan muncul tunas-tunas, dan akhirnya akan keluar bunga. Tanaman ini sangat menyukai sinar matahari, sehingga cocok ditanam di tempat terbuka. Pada awal bertanam, diberi pupuk yang kandungan nitrogennya tinggi. Tapi ketika akan berbunga, beri pupuk yang memiliki konsentrasi fosfor tinggi. WUNDANI Bunganya majemuk bulir dan berjumlah banyak. Bunga itu keluar dari ujung ranting atau ketiak daun. Daun mahkota bunga berjumlah lima, bentuknya memanjang. Pada mulanya, daun mahkota bunga berwarna putih, kemudian berubah menjadi merah, dan akhirnya merah tua. Panjangnya bisa mencapai 1,5 cm, dan bunganya memancarkan aroma harum. Buahnya berbentuk bulat telur memanjang, tapi ujung buah menyempit, dan berwarna cokelat tua. Buah wundani seringkali juga dimanfaatkan untuk pengobatan cacingan pada anak-anak. Caranya, siapkan buah wundani yang tua, lalu rebus. Ambil isinya, lalu berikan pada anak untuk dimakan. Tanaman wundani (Quisqualis indica) diperkirakan berasal dari India, dan sudah cukup lama akrab dengan kita. Ia memiliki beberapa nama daerah. Misalnya, di Jawa disebut "ceguk", "cekluk". "kacekluk", "kaceklik", "wedani". Sedangkan di luar Jawa dinamakan "dani", "udani", "wudani" (Sumatera), dan "tikao" (Sulawesi). Lazimnya, tanaman ini dimanfaatkan untuk mempercantik penampilan pergola. Awalnya dibiarkan merambat ke atas dulu, lalu diatur turun ke bawah seperti tirai jendela. Dan pas menjulur ke bawah ada bunganya. Tanaman ini tumbuh baik di tempat terbuka. Biasanya perbanyakan tanaman dilakukan dengan stek batang. Usahakan media tanamnya subur, gembur, dan drainasenya lancar. Nanti, saat berumur 4 tahun, lakukan penanaman tunas baru. Tujuannya agar tampilan wundani tetap memikat.

Readmore...

Memilih Pot Untuk Anthurium

Anthurium sangat pantas ditanam sebagai tanaman hias dalam pot (pot plant). Keuntungannya, tanaman bisa dipindah-pindahkan penempatannya. Repotnya, ada yang berat ada yang enteng. Ada yang banyak lubang ada yang sedikit lubang. Mana yang pas? Anthurium sangat pantas dan cocok ditanam sebagai tanaman hias dalam pot (pot plant) dibanding ditanam di tanah atau di kebun.
Sebagai tanaman pot, kita punya keuntungan khusus. Tanaman bisa dipindah-pindahkan penempatannya, sesuai keinginan kita. Penempatan tanaman di pot yang pas, niscaya juga akan meningkatkan penampilan anthurium. Wajar, jika penanaman di pot tidak boleh dianggap sepele. Dengan kata lain, pot tidak boleh dianggap sekadar wadah untuk menampung media dan menaruh tanaman. Persisnya, pot harus dianggap sebagai elemen penting agar tanaman enak dipandang mata. Jenis Pot:Ada banyak pilihan pot, Masing-masing ada segi plus-minusnya.Pot plastik. Lebih awet, ringan, dan harga relatif lebih murah. Mudah diperoleh. Warna, bentuk dan ukuran beragam. Itu keuntungannya. Minusnya, pot plastik tidak memiliki pori-pori yang menjamin air dapat tetap meremebes keluar jika terlalu jenuh. Hal itu membuat aliran udarta dalam media tanam juga jadi kurang lancer. Efeknya, suhu dalam pot gampang naik sehingga bisa mengganggu kesehatan anthurium. Pot porselen atau tembikar. Harga relatif lebih mahal. Tidak mudah diangkat, karena berat. Pot ini juga tak memiliki pori-pori di dindingnya. Keuntungannya, pot keramik beragam, dari yang polos sampai yang bercorak. Suka tidak suka, anthurium akan tambah berwibawa ditaruh di pot keramik. Pot semen. Pot semen kaya akan bentuk dan biasanya diberi ornament seperti pecahan kaca, kulit kerang atau kerikil. Dinding berpori-pori, sehingga jika air berlebih bisa keluar. Repotnya, bobotnya biasanya berat. Dibutuhkan beberapa orang untuk mengangkatnya. Pot tanah liat. Dindingnya berpori-pori, menjamin air tidak akan berlebihan di dalam media sehinga suhu udara di dalam media juga stabil. Kelebihan lain, pot tanah liat tidak berat dan harganya relatif lebih murah. Celakanya, pot tanah liat sangat rentan, dan mudah pecah. Salah-salah angkat, pot pecah, media tanam berantakan dan tanaman rusak. Memilih Pot yang Proporsional:Rumus yang harus kita pegang dalam memilih pot untuk anthurium adalah proporsionil agar tanaman enak dilihat. Tentu sangat tidak porporsional dan kurang estetis, jika anthurium yang tinggi daunnya mencapai 1 meter, ditanam dalam pot berdiameter 40 cm. Atau sebaliknya, sangat tidak pantas, anthurium yang panjang daunnya ‘hanya’ 30 cm, ditempatkan di pot berdiameter 45 cm. Ada jenis anthurium yang keunggulannya terletak pada bentangan daun-daunnya yang mengembang seperti sayap burung. Untuk anthurium jenis ini, seyogyanya gunakan rumus sbb: Jika diameter bentangannya mencapai 1 meter, pilih diameter pot yang berukuran lebih kecil sekitar 20 persen dari bentangan daun tersebut. Jadi pot yang pas, adalah yang berdiameter 80 cm. Jika bentangan daunnya hanya 60 cm saja, maka gunakan pot berdiameter 35 atau 40 cm. Begitu seterusnya. Untuk jenis-jenis anthurium tertentu, pot yang simetris dan proporsional saja belum cukup. Misalnya pada anthurium yang memiliki daun berjurai ke bawah seperti anthurium vetchii, kita masih harus menambah pilar di bawah pot, untuk memberi efek ekslusif pada sang anthurium. Secara umum, untuk anthurium yang memiliki sosok gagah, akan lebih terlihat mempesona kalau ditaruh di pot dengan stegger pilar di bawahnya. Kesannya ekslusif. ( Buku PESONA ANTHURIUM DAUN)

Readmore...

Anthurium Refleksianum

Daun berkerut-merut dalam pot asal Ekuador adalah jenis langka, bunga ekor jenis lain yang keras mirip kulit badak dan seperti kupu-kupu mengepakkan sayap juga menjadi kolesi. Anthurium daun salah satu tanaman pot indoor favorit sebagai penghias teras rumah.
Di dalam ruangan tanaman yang namanya bunga ekor tahan 2-3 minggu. Posturnya tidak terlalu besar, tinggi 2 m tapi melebar. Kelihatan lebih eksotik. Ada pula anthurium baru dari Thailand yaitu Butterfly dan rhino skin sosoknya bagaikan kupu-kupu yang sedang mengepakkan sayap, daunnya hijau tua berbentuk segitiga dan sedikit bergelombang, bagian pangkal membentuk huruf V yang dalam dan melebar, itu yang membuatnya mirip kupu-kupu. Anthurium daun biasanya pelit bunga. Namun si kupu-kupu itu berbunga cokelat dengan seludang hijau muda, sesuai namanya daun anthurium rhino skin sangat keras dibanding jenis lain. Sosoknya lebih kecil ketimbang butterfly dan berwarna hijau gelap, permukaannya aga kasar kaya kulit badak. Adalagi sosok anthurium refleksianum berkerut-merut yang daunnya pun berbentuk segitiga menjari, semakin tua kerutan itu kian berkurang penamilannya lumayan terlihat anggun menghiasi sudut ruang tamu dan teras. Maklum habitat asli di Ekuador sulit ditemukan apa lagi di Indonesia langka pastinya.

Readmore...

Perbanyak Aglaonema

Ada yang mengatakan, di saat pasaran Aglaonema tidak terlalu hiruk-pikuk lagi, enakan Aglaonema yang sudah jadi indukan dipotong atau dipenggal dalam rangka pengembangbiakan. Ada teknik khusus yang sebetulnya juga tidak susah-susah amat. Baca sejumlah trik yang dilakukan para 'selebritis' tanaman hias.
Sosok aglaonema Snow White itu mempesona. Sepuluh daun hijau bertabur bercak putih membuatnya kompak. Namun, dengan pisau tajam, kres... tangan kanan Prapanpong Tangpit memotong batang si putih salju menjadi 2 bagian. Batang yang tumbuh di pot terdiri atas 4 daun; batang terpotong, 6 daun. Prapanpong Tangpit bukan sedang meluapkan marahnya. Memang begitulah cara dia memperbanyak aglaonema. Di depan rumahnya, di bilangan Khet Thawi Watthana, Bangkok, Thailand, menghampar 3.000 aglaonema. Semuanya diperbanyak dengan pemenggalan pucuk. Dengan teknik potong pucuk, At-sapaannya-menghasilkan minimal 5 anakan per tanaman setahun. Bandingkan dengan cara konvensional, cuma 2-3 anakan per tahun. Pemotongan pucuk, merangsang induk mengeluarkan tunas baru. 'Dari satu bonggol keluar 2-3 anakan,' ujar At. Selang 5- 6 bulan, anakan aglaonema itu dipisahkan dari induk. Setelah dirawat 1-2 bulan atau keluar akar baru, kerabat anthurium itu siap jual. Itu baru anakan dari bonggol, belum dari batang hasil pemotongan. Potongan pucuk menghasilkan sekitar 2-3 anakan dan dapat dipanen setelah berdaun 5-7 helai. Jadi anakan diperoleh dari 2 tanaman, induk dan pucuk yang dipotong. Sehat Karena hasilnya spektakuler, sistem potong pucuk pun ditiru pekebun di Indonesia. Sebut saja Ukay Saputra di Jakarta. Pemilik Anisa Flora nurseri itu mengadopsi teknik itu sejak akhir 2005. Penggal pucuk dapat diterapkan untuk semua jenis aglaonema, tak hanya snow white. Itu yang Trubus saksikan di kebun produksi milik Ukay di Sawangan, Depok. Di lahan 3.000 m2, pria setengah baya itu memenggal heng-heng, legacy, venus, dan pride of sumatera. Nun di Sentul, Bogor, Gunawan Widjaja pun melakukan hal sama. Itu terlihat dari puluhan pot di atas rak setinggi 1 m yang sekilas hanya berisi media tanpa tanaman. Begitu didekati, 2-4 tunas berbentuk jarum muncul ke permukaan. Itulah bonggol-bonggol tanaman induk yang telah dipotong pucuknya. Sedangkan pucuk yang telah dipisahkan, diletakkan di bawah rak. Agar hasil maksimal, pilih aglaonema dewasa terdiri atas 8-10 daun. Kondisinya sehat: daun segar, kokoh, dan daun muda tak mengecil. Tanaman berakar kuat, putih, gemuk, dan tak busuk. Bila syarat itu terpenuhi, lakukan potong pucuk. Sebelum pemenggalan, Ukay dan Gunawan memberikan perlakuan khusus. Ukay membenamkan batang aglaonema lebih dalam di pot. Biasanya, panjang batang sri rejeki yang ditanam hanya 5-7 cm yang terendam media. Sebelum dipotong, panjang batang yang tertutup media jadi 8-10 cm. 'Prinsipnya seperti cangkok, sehingga akar terangsang keluar,' ujarnya. Selain itu, sri rejeki diberi pupuk lambat urai berkomposisi seimbang setiap 3 atau 6 bulan. Penyemprotan hara mikro setiap satu bulan. Untuk mempercepat akar muncul, Ukay memberikan vitamin B1 seminggu sekali. Sedangkan Gunawan meningkatkan frekuensi pemupukan 2-3 minggu sebelum pemotongan. Biasanya pemupukan setiap satu minggu dengan pupuk seimbang berkonsentrasi 2 cc/l air. Sebelum dipenggal, ditingkatkan jadi 2 kali seminggu dengan konsentrasi sama. Tujuannya, meningkatkan jumlah makanan di akar sebelum dipotong. Ketika pucuk dipenggal, makanan dari akar tak lagi didistribusikan ke daun sehingga memacu keluarnya tunas di batang.
Potong Kini saatnya aglaonema dipenggal. Korek media hingga terlihat akar. Sebaiknya pucuk yang akan dipotong memiliki 3 akar untuk mencegah kematian. Potong batang sri rejeki itu dengan menyisakan minimal 1 daun pada tanaman induk. Tujuannya, agar kerabat keladi itu masih bisa berfotosintesis untuk menghasilkan makanan. 'Dengan demikian tunas baru yang muncul berdaun besar,' ujar Gunawan. Pemotongan tanpa membongkar media. Artinya aglaonema tak perlu dikeluarkan dari pot agar tidak stres. Olesi aglaonema terpotong dengan antiseptik atau obat penutup luka. Gunawan memberikan campuran bahan-bahan yang biasa dipakai untuk menyirih. Seperti campuran pinang, kapur sirih, dan gambir yang dihaluskan. Oleskan obat itu di atas luka. Setelah kering angin-sekitar 5 menit-tanam sri rejeki bagian atas dalam media campuran pasir malang, humus andam, pakis, dan sekam. Perbandingannya, 5 : 2 : 2 : 1. Siram potongan pucuk, sedangkan induk 3 hari kemudian untuk menghindari busuk batang. Alternatif lain, rendam pucuk aglonema dalam larutan hormon, bakterisida, dan fungisida selama 0,5 jam seperti dilakukan Ukay. Lalu tanam sri rejeki itu dalam media campuran sekam bakar, cocopeat, pasir malang, dan dolomit dengan perbandingan 70 : 12,5 : 12,5 : 5. 'Dolomit berfungsi untuk menetralisir pH,' kata Ukay. Selanjutnya siram anggota famili Araceae itu dengan air rendaman sebelumnya. Letakkan pucuk aglaonema yang memiliki ketahanan tinggi, seperti snow white dan pride of sumatera, di bawah jaring peneduh 65% sebanyak 2 lapis. Sementara jenis yang agak ringkih, seperti legacy dan venus, taruh di bawah jaring dan plastik UV agar terhindar dari hujan. Untuk merangsang tunas pada bonggol bawah, Ukay menyemprotkan campuran auksin dan sitokinin murni satu minggu sekali. Pemberian cukup 2 kali. Selang 1 bulan, 2-3 tunas muncul dan bisa dipisahkan setelah berdaun 5 helai atau 6 bulan kemudian. Aglonema pun siap jual 1 bulan kemudian. Cepat dan banyak bukan? Langkah2 Pemotongan: 1. Siapkan pisau dan alat pengorek 2. Aglonema dalam kondisi sehat terlihat dari akar yang putih dan gendut 3. Korek media untuk melihat akar 4. Potong batang aglaonema dan sisakan minimal satu daun pada bonggol 5. Oleskan obat penutup luka, seperti betadine atau campuran bahan menyirih pada luka pucuk dan induk 6. Tanam pucuk aglaonema di media campuran pasir malang, humus andam, pakis, dan sekam dengan perbandingan 5: 2:2:1 7. Siram aglaonema lalu letakkan di tempat ternaungi 8. Tunas muncul 1 bulan kemudian (Dikutip dari majalah TRUBUS)

Readmore...

Bonsai

Tree - Black Pine / Pinus Thumbergii Tips and Information I have known and fallen in love with black pine bonsai, since I had learn about bonsai for two years from a foreign book on how to treat and create bonsai by practicing directly, so that I gradually master it. When I learned that book, I saw a picture of black pine and Cemara (Juniperes) bonsai that were so beautiful and robust.
Even more so the black pine with its cracked bark so that it looked old, antique and elegant. According to Taiwanese bonsai grower, black pine could live in both winter and summer. In those seasons, its leaves are still green and thriving, so that we can call it evergreen tree. From books I have read, I'm sure that this tree could grow in tropical area. From that time, I had been determined to get that kind of tree and tried to plant and grow it in Indonesia. In the mids of 1980 I and my elder went to Taiwan to attend an international exhibition of bonsai. While looking for special new trees to enrich the variety of bonsai in Indonesia, from Taiwan I brought home some kinds of bonsai that I'd been always seen on some foreign bonsai books that we couldn't find in Indonesian market (before 1985). They are: Hokkian Tea (Carmona mycrophylla), Pyracanta (Pyracanta Grenulata), Ulmus (Ulmus Parfiflora), Karet Kimeng (Ficus Microcarpa). After buying those bonsai, one thing I shouldn't forget to be my prime target of searching is Black Pine. Setting aside my pocket money for returning home, I spent the rest to buy various kinds of pine, starting from seeds, young trees, half-grown bonsai, and grown-bonsai. Some Taiwanese bonsai grower told me that Black Pine (Pinus Thumbergii) grows best compared with any other kinds of pine they plant. There are three kinds of Black Pine: 1. Those with long leaves (which is generally spread out in the market ). 2. Those with short leaves (Seu Sung). 3. Those with mini leaves (Zuen Sau Hei Sung). The three Black Pines are the most preferred by Taiwanese bonsai grower to be dwarfed. Beside that, I have learned some techniques on how to plant and treat black pine that I want to share with you. PROCESS BEFORE PLANTING Coming home, I had all my trees washed because it's forbidden to bring the soil from Taiwan. This is the regulation among countries to prevent the spread of plant pest. Then I opened the plastic cover of mos (soil substitute covering the root so it stays moisturized along the trip) one by one. After that all the roots that had been cleaned from mos was soaked with plant vitamin or organic fertilizer liquid for about one hour. Last thing to do was to keep the plant out of soaking liquid and planted it on the pot.
MEDIUM FOR PINE (Suitable for Casuarina=Juniperus too) 3 bg sand of 1-2 mm (do not use powder sand) + 1 bg loose soil (Do not use sticky soil such as clay, etc.) + 1 bg humus (or compost to substitute humus). After being mixed well, it can be used to plant (you can see how to plant in a pot on article of Loa Variegata). I've got a little story about sands. In around 1990 in Indonesia there has been found a kind of pit sand (pasir gunung) from perimeter of Malang, so that it is called pasir Malang (Malang pit sand). This kind of sand was found by hobbyist and raw-material (bakalan) bonsai hunter in the nature. The specialty of this sand is clean and has no powder or waste. We may say that it's been free from pests and germs that are usually found on soil or pit sand. So there's no need to have it washed it anymore and it has pores to keep water and air. There are several kinds of plant that are better being planted on this sand rather than any other media, i.e. Santigi (Phempis Acidula), Cemara Udang (Casuarina Equisetifolia), Black Pine, Cemara, etc. Naturally Malang pit sand is beneficial for bonsai hobbyists and some devotees of ornamental plants such as cactus, adenium, sansivera, etc. Then I use this pit sand as composite for media to plant Black Pine and other bonsai. PROCESS AFTER BEING PLANTED After black pine is being planted in a pot, the trunk always has to be tied tightly into the pot so that the tree is more stable. It's because any repotting tree is in critical period. Its root hasn't been converged with its new media so that it hasn't been normally functioned. Moreover when we cut some of the roots and new roots grow, the latter is still easily snapped off if it is shaken, and the tree will be possibly died. After being tied, put it in the shade then water it perfectly (until the water comes out of the pot bottom hole). Let it be there for about two, but please not to let it be too wet or too dry. We'd better to keep it a little bit dry than to keep it too much wet, in order to prevent its root from getting rotten. This will be different from what we should do to growing black pine (see the description below on watering). After two weeks the trees will look healthy and strong with its green leaves. Now it's time for the tree to have sun bath gradually. Then wait until new bud comes up, which is a sign that its new root has grown and the tree is ready to have a full sun bath. There are some bonsai hobbyist who don't know the media and the planting process, or don't have much patience in planting and treating black pine (which is different from maintaining ficus or any other kind of bonsai). Doing treatment improperly will lead to the death of black pine. When this happens, they will easily say that black pine could not be planted in Indonesia or will be dead if it's being re-potted. The worst is when there are bonsai hobbyists and sellers who has just seen black pine picture on bonsai books tell the same things. This makes bonsai newbies or collectors being defrauded and don't want to treat black pine. TREATING GROWN BLACK PINE BONSAI The pruning (cutting the leaves), can be done when we see the old leaves has been grown yellow or looked a little bit dull. We can do it in two ways: shearing or pulling out. The best way is the second one, that is gradually pull out the old leaves. To prevent pulling out the whole group of leaves, use your left hand to hold the lower end of the leaves group, and use your right hand to pull out the old leaves one by one, and leave the young ones. If you prefer the first way, shear the old leaves at about 1 cm higher from the leaf stalk. This is to provoke the new bud from the rest of those old leaves. Unfortunately, shearing will leave brown traces, and these unsightly traces will stay there for months before they disappeared. To keep the twigs and the leaves short and dense (to avoid disfigured or to keep the good shape), do the following: 1. Gradually pull out the old leaves every year. 2. Cut the twigs, small twigs, and new buds once every two or three years. This is to keep the shape from being undesirable. Two or three new buds usually come up once a year naturally. Cut off the very thriving (big) bud and the very weak (small) bud by shearing from the lowest part. Leave the moderate growing buds until they release their new leaves. Then cut it at the length we intend to. Two weeks later, there will come up the second bud from the trace of cutting. If it is needed, do the same to the second bud, so that we will get the third bud. The second and the third buds will create the short twigs and leaves. This theory is he same with bonsai tree that will have big leaves in the country but after making it bonsai planted on the pot by cutting its leaves several times, the leaves become small such as Sancang (Phemna Microphylla), Beringin Karet (Ficus Ratusa), etc. 3. When the leaves of the new bud have grown, do not cut off too many twigs when the leaves of the new buds has blossomed because in this phase, the trace of cutting will release much turpentine (sap) that will possibly kill the tree. The best time to shape and shear the twigs is when we start to see its old leaves (looks yellow and dull). This shows that this tree is stop growing temporarily and is saving energy before releasing its new buds. It's the safest time to prune black pine by pulling out or shearing, and cutting the twigs too, because it's the strongest period of the tree. THE WAY OF REPOTTING / CHANGING THE SOIL OF BLACK PINE BONSAI The process of repotting bonsai to be black pine can be done once in three or four years, because black pine's root grows slowly. Do not repot before two years because its roots haven't been old enough. If we repot after 4 years, the roots will be too dense in the pot, and this will retard its growth and fertilization. Please repot this way. After pulling bonsai out of the pot, we may see the lump of root that has been converged with the soil. Throw 1/3 part around the lump by scraping the soil and shearing the roots that is too long. Then put it again into the pot with the medium described above, by scraping, so the tips of the old roots can directly penetrate into and converged with new medium. This will guarantee its life after repotting. Don't even repot by cutting or sowing the lump of soil and root flat as if we're slicing the cake and then plant it again. This way make the old root lump covered by the new medium, causing an undistributed heat in the lump and will finally make the root rotten. According to my experience in planting black pine, we shouldn't do pruning while repotting. Once my gardener didn't follow my instructions. When I went out of town and didn't supervise him, he was repotting and pruning at the same time. This caused some half-grown black pine trees died. In Indonesia which has two seasons, the best time to repot black pine is between the end of dry season and the beginning of rainy season (around the beginning of September), but pay attention to black pine condition too. Repotting should be conducted when new bud has just come up before the leaves blossom. When the leaves have blossom, then the tree will be weak and the risk of repotting will be bigger. WATERING, FERTILIZING, AND TREATMENT Black Pine likes water. If we do watering properly, it grows well. The watering is done at least once a day, or twice a day in dry season, and the leaves need watering too. Make sure the water doesn't precipitate on the pot's soil (this is important!). The result is a grown thriving tree, with shiny dark green dense leaves. Black Pine is also dry resistance if it is planted in the pot. If we forget not to water for one day or two, it won't be died from drought, but this will hamper its growth or make the tree stress. If this happens, it needs several months to get its luxuriant back. And remember, black pine couldn't stand being watered by polluted water, or living in the place with polluted air. It is best to put Black Pine in a place that has sunshine all day and has a good air circulation. It's enough to do once-a-month fertilization on its soil with standard dose (1 spoon of fertilizer and 1 liter of water) and once-a-week fertilization on its leaves (half-spoon of fertilizer with 4 liter of water). To prevent germs, spray its leaves once or twice a month. Well, that's my experience on treating black pine bonsai. Hope it'll be useful for those who want to treat or collect black pine bonsai. Don't forget to visit Bonsai Star site ( http://www.bonsaistar.com ) to get the newest knowledge and information on bonsai. Next time, if I'm not too busy, I'll share my experience and knowledge one by one, on how to plant and create bonsai of: beringin (Ficus Benjamina), Cemara (Juniperes), Cemara Udang (Casaurina equisetifolia), Anting putri (Wrightia religiosa), etc. See you then! By Suhendra

Readmore...

Sejarah KUNYIT

( Curcuma domestica Val. ) SEJARAH SINGKAT Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan(perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Tanaman kunyit tumbuhsubur dan liar disekitar hutan/bekas kebun. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyitberasal dari India.
Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum danYunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman inisebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas,tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatankhususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.DeskripsiTanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batangmerupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warnahijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal,bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm danpertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yangberambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm denganmahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujungdan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarnajingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.MANFAAT TANAMANDi daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karenaberkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan, menghilangkangatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu:sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik,bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu rimpang tanaman kunyititu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti oksidan, anti mikroba,pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan kadar lemak darah dankolesterol, serta sebagai pembersih darah.

Readmore...

Taman di Area Rumah

Memiliki taman di area rumah adalah suatu anugerah dari Tuhan. Bagaimana tidak, taman ini bisa memberikan manfaat yang besar bagi kita, contohnya; kita bisa menanam tanaman bermanfaat seperti tanaman obat, tanaman buah dan sebagainya.
Bagi ibu Irfan, seorang ibu yang kami temui di rumahnya untuk berbincang-bincang tentang masalah tanaman dan lahan kebun rumahnya yang tidak begitu luas, beliau berkata; "Tanaman ini bisa mendukung penampilan rumah kami, sekaligus menjadi penghalang dari jalan raya yang ada didepan rumah", katanya seraya menunjukkan jalan didepan rumahnya yang sibuk dengan berlalu lalangnya berbagai kendaraan.
Lain lagi dengan keluarga Bapak Soejoedi, yang juga memiliki area taman dalam rumah, namun taman ini berada didalam bangunan, atau yang lazim disebut sebagai innercourt. Sejak awal, keberadaan taman dalam rumah ini sengaja diberi lahan khusus sehingga taman ini ada. Bila tidak, mungkin keseluruhan lahan rumah didominasi oleh bangunan-bangunan saja. Hal ini bagi keluarga ini bukanlah pilihan. Bahkan keluarga ini 'memaksakan' adanya berbagai tanaman dengan pot-pot tanaman yang digantungkan dibawah teritisan atap. Hasilnya; suasana segar pedesaan pun muncul dalam rumah ini sehingga menambah kerindangan suasana. Tanaman merupakan penghalang bagi masuknya debu, dan penampilannya bisa memperlunak tampilan rumah. Rumah tanpa tanaman bisa dikatakan rumah yang 'gersang', serta menunjukkan karakter rumah yang kurang menarik. Tanaman dapat mengurangi kesan angker tersebut dan memudahkan orang untuk menikmati keindahan sebuah rumah. Bayangkan saja apa yang Anda rasakan ketika berada di sebuah hamparan kebun dengan kerindangan tanaman dan kehijauan yang lebat, kita bisa merasakan ketenangan dan kesejukan dari tempat seperti ini. Karena itu setiap rumah sangat dianjurkan untuk memiliki sebuah taman. Apabila rumah kita memiliki sebuah lahan sisa, jangan disia-siakan, kita bisa segera menanaminya dengan tanaman yang sejuk dan rindang saat ini juga. Bila tanah di sekitar rumah kita tidak ada lagi yang bisa digunakan sebagai taman, kita bisa menggunakan pot-pot tanaman yang digantungkan atau diletakkan dimana saja. Bahkan kita bisa meletakkan pot kecil berisi tanaman di meja kerja rumah atau pojok ruang tamu. Pendek kata, mari kita menghadirkan kesejukan tanaman dirumah kita! Article by astudio

Readmore...

Caladium

Caladium penyilangan menggunakan serbuk sari dan putik dari bunga keladi.Serbuk dari didapat dari bagian atas bunga, sedangkan putik berada di bagian bawah.Sedangkan bunga yang biasa kita sebut sebagai kelopak bunga, secara internasional merupakan spathe.Untuk serbuk sari kematangannya berbeda dengan kematangan putik.
Untuk lebih jelas, coba deh liat buku2 tentang keladi hias di toko2 buku terkemuka. (ada caranya lengkap) Oya keladi ini sifatnya unik sekali, kalau menyilangkan merah dengan putih belum tentu anaknya semua pink. Sebelumnya pelajari dulu 'orang tua' nya. :) Sebaiknya, jika menyilangkan yang harus diperhatikan adalah:1. hasil silangan harus original, belum ada yang menyilangkan. Apabila sudah ada yang menyilangkan gunakan nama yang memang telah terdaftar (jangan asal2an, tentunya anda juga tidak ingin bukan apabila hasil silangan anda sendiri di'hak milik' oleh orang lain? )2. Genetik harus bagus, contoh: tahan penyakit, tahan matahari langsung, dapat memproduksi umbi besar dalam waktu singkat, dll.3. Warna terang, cerah dan solid (kalau ini sih relatif ya, tergantung selera)4. Hasil silangan tidak boleh mutasi, alias harus stabil. Karena nantinya untuk diproduksi masal secara kultur jaringan sifat tanaman harus stabil.

Readmore...

Tanaman Kunyit

KEGUNAAN DALAM PERUBATAN TRADISIONAL Bahan kecantikan: Kunyit digunakan sebagai bahan kecantikan dalam istiadat tradisional Lebam, terkehel dan luka: Kunyit dicampur dengan minyak disapukan pada bahagian berkenaan. Selesema: Kunyit direbus dengan susu dan gula kemudian diminum.
Merangsang pengeluaran susu: Pupuk kunyit disapukan pada payudara TANAMAN Pokok: Kunyit ialah herba saka yang tingginya boleh mencapai sehingga 1 m. Daun: Daun tumbuh berumpun, tersusun secara berselang seli, berwarman hijau muda dan agak lembut. Daun licin, berbentuk bujur-tirus dan tepi daun tidak putus. Batang: Tiada batang tulen. Sarung daun berperanan sebagai patang palsu. Akar/rizom: Rizomnya mampat, berisi dan bercabang dalam sudut tepat bagi membentuk himpunan yang padat. Rizom ini bertaroma, kulitnya berwarna oren-coklat dan bahagian isi berwarna oren-cerah. Bahagian tuber juga berisi, berwarna putih dan tumbuh lurus ke bawah.

Readmore...

Bertanam Anggrek

Perbanyak bibit : Cara Generatif (dengan Biji) Biji anggrek sangat lembut. Cara perbanyak dengan biji membutuhkan perlakuan yang khusus. Segala perlakuan pencambahan biji harus dalam keadaan yang aseptic (suci hama dan penyakit) yg dilakukan dilaboratorium.
Perbanyak tanpa biji (vegetatif) yang diperbanyak adalah pada bagian tanaman antara lain : i. Memotong stek dan anak tunasii. Membelah rumpun (split) iii. Pembiakan dgn sistem kultur jaringan Penanaman Anggrek Menanam Anggrek di tanah (anggrek potong) Harus disiapkan bedengan dipinggirannya ditutup rapat dengan batu bata atau genteng yang lebarnya lebih kurang 50 cm panjangnya 60 cm dengan barisan arah Barat-Timur. Tempat tanaman dilapangan terbuka pada bedengan diisi serutan kayu agar bibit dapat berdiri tegak, buatlah penopang kayu atau bambu. Penanaman bibit jangan sampai menyentuh tanah tetapi menggantung dan ditutupi serutan kayu. Setelah tanaman segar berilah pupuk kandang, penyiraman pagi dan sore. Pada penyiraman ditambah pupuk lengkap seperti Pokom atau Gandasil. Tanaman anggrek yang cocok dengan cara ini adalah Vanda Sp, Appleblossum white, James storie, anggrek kalajengking dsb. Menanam anggrek di pot. Bibit dapat diperoleh dari botol, community (compot) atau splitBibit dari botol penganannya harus cermat, bibit harus dicuci adalah sebagi berikut : Siapkan pot bersih dan direndam air Masukan pecahan batubata, genteng atau arang yang bersi Ambil bibit dari botol dengan kawat pengait satu per satu, cuci dengan air bersihTanam bibit dalam pot

Readmore...

Desain Taman di Perkotaan

Pemakaian hardmaterial secara cerdas bisa dijadikan ikon untuk mempertegas karakteristik sebuah taman. Pengolahan elemen ruang dan penempatan aksesori yang bernilai seni tinggi secara tepat merupakan hal yang sering diimplementasikan pada rancangan taman di kawasan perkotaan.
Kondisi ini tampak kentara pada taman keluarga Rudiantara dan Rini di kawasan Menteng – Jakarta Pusat. Taman yang mengedepankan peranan hardmaterial ini dibuat dengan bantuan I Nyoman Miyoga, desainer lanskap yang berdomisili di Bali. Taman rumah tinggal yang kental dengan sentuhan Islami ini memiliki karakteristik yang khas dan jarang dijumpai di tempat lain. Ide awal perancangan taman ini bermula dari keinginan keluarga untuk membuat rumah dan taman yang mempunyai sentuhan Islam. Keinginan ini muncul karena keluarga ini terpesona dengan keindahan taman-taman di negara-negara Islam yang sempat dikunjungi mereka. Taman yang teduh dan tenang layaknya sebuah resor juga menjadi obsesi keluarga. Berhubung luas untuk taman hanya 200 m2 maka konsep resor masih bisa diterapkan tetapi tidak terlalu berkesan “liar”. Miyoga mengakomodasi obsesi tersebut dalam sebuah konsep rancangan taman tropis yang disesuaikan dengan konsep hunian di wilayah urban (perkotaan). Konsep urban ini biasanya terbentur pada lahan yang terbatas, sehingga perlu pengolahan cerdas yang lebih mengutamakan aspek praktis, aspek fungsional tanpa mengabaikan aspek estetika. Elemen-elemen alam yaitu air, batu, tanaman dan angin menjadi bagian dari perancangan. Lahan yang terbatas disikapi dengan pengolahan elemen hardscape secara cerdik sehingga taman tampil lebih elegan. Kolam renang pada taman belakang merupakan “jiwa” dari keseluruhan taman ini karena kehadiran kolam ini menjadi sumber “kekuatan” yang membentuk suasana. Penempatan kolam renang yang berdampingan dengan ruang-ruang komunal dalam rumah menjadi terasa efektif karena adanya interaksi antar ruang dalam dan taman. Bentuk kolam renang yang persegi memanjang sedikit ‘dimainkan’ dengan membuat pancuran bertingkat yang memberikan suara gemercik sekaligus sebagai sumber putaran air yang memberi dinamika. Ide bentuk pancuran meniru ide dari kolam air terjun di depan Istana Denmark yang mempesona. Posisi pancuran sengaja tidak ditempatkan di tengah melainkan sedikit ke ujung pada sisi sebelah kiri, karena justru pada posisi ini letak pancuran terlihat simetris dari arah bukaan pada ruang makan. Dinding tinggi yang berhadapan dengan bangunan diolah maksimal karena merupakan orientasi pandangan yang dominan bila kita berada di ruang dalam. Dinding tersebut juga menjadi latar belakang diantara komposisi tanaman di depannya. Struktur dinding ditutup dengan batu andesit yang disusun horizontal seperti pasangan batu bata yang berselang seling. Dengan demikian terbentuk ornamen berupa satuan batu andesit yang berbentuk lengkung dengan pahatan alam. Lahan tersisa untuk penempatan soft material sangat sempit, hanya sekitar 150 cm jaraknya antara tepi kolam dan dinding. Agar efektif lahan yang sempit tersebut dibuat bertingkat sehingga mampu menampung boks tanaman lebih banyak. Dinding tinggi diimbangi dengan komposisi tanaman yang tinggi seperti pandan Bali dan beberapa jenis palem yang keduanya memiliki perakaran serabut sehingga tidak mengganggu struktur di sekitarnya. Adapun kamboja yang ditempatkan di titik sudut dihadirkan untuk menjaga keseimbangan bentuk karena ditanam menjulur ke arah permukaan kolam. Taman depan dirancang lebih diutamakan untuk menjadi penyangga (buffer) terhadap keramaian lalu lintas di luar rumah. Kebetulan posisi rumah tepat berseberangan dengan pasar ikan hias yang memanfaatkan jalur hijau di kawasan ini. Konsep taman diarahkan untuk memberi aura keteduhan di seputar rumah. Konsep teduh ini diwujudkan dengan menempatkan tanaman pohon yang kanopinya memberi keteduhan di sekitarnya. Posisi pintu masuk sengaja dibuat tinggi yang diimbangi dengan pagar yang juga tinggi. Dengan cara ini bila kita berdiri pada posisi teras, pemandangan yang terlihat adalah kanopi pepohonan. Beberapa benda seni ditempatkan di luar yang merupakan replika yang dicuplik dari beberapa buku dan rekaman video bangunan-bangunan Islam. Benda seni ini dikreasikan oleh para perajin batu di Bali. Permainan pola lantai, pengolahan dinding pembatas dengan hunian tetangga serta penempatan aksesori berupa patung dan lampu taman menjadi aksentuasi dan bentuk kreativitas yang memperindah penampilan taman ini. Viva Rahwidhiyasa

Readmore...

Mengenal Teras dan Tanaman Hias

Punya hobi berkebun, tapi merasa masih awam terhadap jenis-jenis tanaman hias? Tak perlu khawatir, kami akan coba membantu Anda menentukan jenis-jenis tanaman yang akan digunakan untuk menghijaukan ruangan. Tak ketinggalan, info seputar teras rumah sebagai media penyaluran hobi berkebun tadi.
Tanaman hias bukan saja cantik dan manis untuk mengisi ruangan. Dengan penempatan yang pas, tanaman hias mampu memberikan elemen penting di sudut rumah. Biasanya dalam wilayah arsitektur sebuah hunian, teras selalu disisakan oleh sang perancang atau pemilik. Dari banyak literatur, para ahli sepakat bila teras pada sebuah rumah merupakan ruang transisi antara ruang luar dan ruang dalam. Pada rumah, teras bisa berada di depan, di samping maupun di belakang hunian. Tentunya, teras depan memiliki fungsi yang berbeda dengan teras belakang atau pun teras samping. Dilihat dari tampak rumah, keberadaan teras lebih merupakan bagian dari ruang luar sebuah rumah, sehingga keindahan tampilannya, juga menjadi unsur penentu keindahan penampakan rumah secara keseluruhan. Tatanan yang pas untuk teras akan memberi kenyamanan tidak saja pada sisi luar ruang tetapi juga dari arah ruang dalamnya. Itulah sebabnya, kehadiran teras terasa belum ”pas” tanpa dilengkapi dengan sentuhan taman atau pemandangan hijau di sekitarnya. Namun sebelum menata taman yang ada di seputar teras rumah, ada baiknya Anda mempertimbangkan dua hal. Pertama, aktivitas yang sering dilakukan pada teras tersebut. Kedua, kondisi fisik teras terutama faktor ketersediaan cahaya matahari. Teras depan lebih ditekankan pada segi estetis dan lebih ditujukan sebagai area welcome bagi tamu, sedangkan teras belakang atau teras samping lebih bersifat privat dan fungsional karena lebih diarahkan untuk dapat menampung kegiatan keluarga atau sebagai media menyalurkan hobi. Sebagai gambaran, bisa saja taman di seputar teras depan rumah dibuat dengan komposisi yang padat bergaya tropikal. Caranya, dengan memadukan beragam tanaman dengan tekstur dan warna yang atraktif, disusun dalam komposisi yang bergradasi. Taman teras yang tidak terlalu luas tersebut, selain untuk melengkapi fungsi teras depan juga untuk memperlunak kesan kokoh yang dibuat dari pagar beton yang masif. Keindahan taman teras depan dapat dinikmati dari dua arah, yaitu dari arah luar dan dari arah dalam dengan membuat bukaan pintu.Dan jangan lupa, selain mempercantik wajah eksterior rumah dan secara fungsional menampung aktivitas keluarga di ruang luar, teras juga bisa berfungsi sebagai media tempat memperagakan beragam koleksi milik keluarga, seperti koleksi tanaman,dan benda seni yang memiliki keistimewaan serta arti tersendiri bagi si pemilik. Tanaman Hias Jika urusan teras beres, hal berikut yang perlu diperhatikan adalah masalah tanaman hias. Ada dua kategori tanaman hias, yakni daun dan bunga. Contoh untuk kategori pertama adalah Adiantum atau suplir. Suplir sendiri mempunyai berbagai jenis dan varietas. Meski begitu, suplir yang cukup cantik karena berdaun kecil dan memberi suasana segar itu, agak sulit dipelihara karena membutuhkan lingkungan yang lembab dan udara bersih.Suplir membutuhkan sedikit cahaya. Karena itu, sebagian tempatnya harus teduh. Jenis tanaman ini juga tidak terlalu banyak membutuhkan air, asal lembab dan tidak basah, tetapi juga tidak kering. Air penyiram sebaiknya air hujan. Selama musim kemarau, pot perlu dikelilingi dengan mos yang basah - tidak harus dengan air hujan - agar kelembabannya terjaga. Pada awal musim hujan, merupakan musim tumbuh, sebaiknya suplir dipupuk teratur sesudah dipindah ke pot yang lebih sesuai besarnya.Berikutnya, ada Aglaonema atau dikenal dengan sri rejeki yang mempunyai aneka jenis dan varietas. Tanaman ini berdaun lonjong hijau, dihiasi bintik-bintik, garis, atau ban berwarna abu-abu keperakan. Sri rejeki ini mudah ditanaman tanpa perawatan intensif, tapi membutuhkan cahaya yang tidak langsung dan lingkungan yang lembab.Hanya saja, Anda perlu hati-hati bila ruangan terlalu panas dan kering di musim kemarau, daun Sri Rejeki mudah layu dan harus dibuang. Tanaman ini juga tidak tahan terhadap uap air dari dapur dan asap rokok. Selain itu, daun segar yang sudah tua juga perlu dipangkas.Tanaman lainnya yang tak kalah cantik adalah Anthurium crystallinum atau kuping gajah. Tanaman ini dipelihara karena keanehan daunnya yang berbentuk jantung dan besar, bila dibandingkan dengan ukuran batangnya. Daun yang lebar ini lalu dianggap menyerupai kuping gajah.Daun kuping gajah berwarna hijau tua dengan urat-urat hijau muda keputih-putihan. Kuping gajah, banyak dipelihara tunggal di pot antik yang terbuat dari porselen. Meski demikian, kuping gajah ini sebenarnya lebih senang hidup di tempat yang teduh, atau kalau ada cahaya, tidak langsung mengenai dirinya. Kondisi lingkungannya pun harus lembab.Jika suka dengan tumbuhan paku, pilih saka Asparagus plumosus. Ini tanaman sejenis paku yang lebat daunnya menyerupai jarum halus. Potongan batang yang berdaun, ditambah beberapa bunga, lalu digunakan untuk menghias. Asparagus ini mudah ditanam, asal diberi cahaya matahari tidak langsung. Ia juga butuh lingkungan yang lembab dan tidak kekurangan air. Tanaman Hias BungaBagi Anda yang tidak begitu menyukai tanaman hias daun, masih ada tanaman hias bunga. Tanaman hias ini, selain daunnya memberi daya tarik tersendiri, bunganya juga amat memikat, misalnya Begonia semperflorens yang merupakan salah satu jenis Begonia bunga. Ia tetap mungil dan berbunga setiap saat sepanjang tahun.Tanaman yang daunnya bulat, hijau mengkilat ini, memiliki bunga bervariasi, dari putih sampai ke merah merona. Jenis tanaman ini menghendaki udara lembab (biasanya pot dibungkus dengan mos basah), akan tetapi daun-daunnya tidak boleh kena air.Jenis tanaman hias bunga lainnya yang cantik adalah Saintpaulia ionantha yang juga dikenal dengan African violets dan violltjes. Tanaman yang mungil dengan daun agak berbulu ini biasanya memberi bunga yang indah. Warna bunganya biasanya biru, merah jambu keputih-putihan, atau merah lembayung. Tanaman ini amat suka ditanam di lingkungan yang lembab dan udara yang tenang tidak berangin. Mungkin karena sifatnya yang agak manja, tanaman ini juga tidak tahan terhadap cahaya matahari langsung, kekeringan, asap rokok dan perubahan suhu yang terlalu sering. Bila menyiram tanaman ini, harus menggunakan air suam-suam kuku, dan usahakan agar tidak sampai memerciki daunnya. (berbagai sumber)

Readmore...