Google
 

Friday, November 30, 2007

Cara Semai Biji Adenium

Siapkan media penyemaian biji. Bisa berupa pot berdiameter 30 atau 40 cm; atau bisa juga gunakan tray khusus untuk penyemaian. Media penyemaian yang bisa digunakan adalah cocopeat (sabut kelapa) yang banyak dijual di toko-toko saprotan, dicampur dengan sekam bakar secukupnya dan pasir malang. Perbandingan 2:2:1. Masukkan media semai tsb ke dalam pot atau tray tadi setinggi 3/4-nya. Semprot media dengan air menggunakan sprayer. Buatlah lubang tanam, bisa menggunakan pensil atau telunjuk, sedalam sekitar 1 cm dengan jarak antar lubang sekitar 1,5 cm. Masukkan biji satu per satu ke dalam lubang-lubang tadi. Letakkan biji-biji Adenium dengan posisi tidur. Jadi jangan disebar secara acak. Tutupi biji dengan media tanam yang sama di atasnya. Semprot lagi bagian atas media sampai basah dengan menggunakan sprayer. (Ada beberapa pekebun, yang kemudian menutupi atau pot atau tray dengan plastik agar tetap lembab.)Letakkan di tempat teduh, dengan cahaya matahari, dan sirkulasi udara yang baik (berangin). Dalam waktu 7-10 hari, biji akan menjelma menjadi kecambah Setelah tinggi kecambah mencapai sekitar 5-8 cm, dan punya 3-4 pasang daun, kecambah-kecambah tadi bisa dipindah ke dalam pot tersendiri. Kecambah itu sudah siap dijemur secara bertahap.

Readmore...

Tanaman Katuk Gampang Ditanam Dan Banyak Gunanya


Tak banyak mungkin yang melirik tanaman satu ini. Padahal, khasiatnya banyak. Dari segi keindahan pun, ia tak kalah dari tanaman hias lain. Tak selamanya pekarangan ditanami dengan tanaman hias yang sudah kesohor. Ada kalanya, justru tanaman yang "biasa-biasa" saja dan asing yang dipilih untuk menjadi penghuninya. Salah satu alasannya adalah karena tanaman itu punya potensi dan manfaat. Katuk, misalnya. Tanaman bernama latin sauropus androgunus ini oleh orang Minangkabau disebut dengan "simani." Sementara di Jawa, selain disebut katuk, tanaman ini juga dinamakan "katukan" atau "babing." Orang Madura menyebutnya "kerakur" dan orang Bali lebih mengenalnya dengan "kayumanis." Tanaman katuk sesungguhnya sudah dikenal nenek moyang kita sejak abad 16. Sayangnya, di masa berikutnya, ia kurang mendapat tanggapan. Padahal, tanaman ini memiliki potensi besar. Salah satu contohnya, masyarakat Desa Benteng Kecamatan Ciampea Bogor berhasil menjual daun katuk dalam kemasan plastik ke sebuah supermarket dan pasar lainnya dengan harga per-kilo seribu rupiah. Selain itu, masih banyak manfaat lain. Sampai sekarang, dikenal 2 jenis tanaman katuk, yakni katuk merah yang masih banyak dijumpai di hutan belantara. Sebagian pehobi tanaman hias mencoba menanamnya, karena tertarik pada warna daunnya yang hijau kemerah-merahan. Jenis kedua adalah katuk hijau, yang kini diusahakan orang, terutama dimanfaatkan daun-daunnya. Ini karena pertumbuhan daun katuk hijau lebih produktif ketimbang katuk merah. BERTANAM DI PEKARANGAN : Katuk termasuk tanaman merumpun, berbentuk perdu dengan ketinggian sekitar 3 - 5 meter. Batangnya tumbuh tegak dan berkayu. Jika ujung batang dipangkas, akan tumbuh tunas-tunas baru yang membentuk percabangan. Daunnya kecil-kecil mirip daun kelor, berwarna hijau. Katuk termasuk tanaman yang rajin berbunga. Bunganya kecil-kecil, berwarna merah gelap sampai kekuning-kuningan dengan bintik-bintik merah. Dari bunga bisa menjadi buah kecil-kecil berwarna putih. Tanaman katuk bisa pula dipajang di halaman sebagai tanaman hias, entah sebagai tanaman hias peneduh atau tanaman hias berbunga. Caranya, cangkul tanah pekarangan sampai gembur, dan biarkan selama sekitar 2 minggu. Buatlah bedengan-bedengan, dan tambahkan pupuk kandang sebanyak 2 kg/m2. Sementara itu, siapkan bibit berupa stek batang. Cara membuat bibit, pilih batang yang sehat, lalu potong-potong sekitar 30 - 40 cm, dan bersihkan daunnya. Jika memungkinkan, pangkal stek diolesi hormon Rootone untuk mempercepat tumbuhnya akar. Stek ditanam pada tanah bedengan, dan tancapkan sedalam 5 - 10 cm, dengan jarak 20 x 20 cm. Padatkan tanah di sekeliling pangkal batang stek, lantas siram sampai cukup basah. Setelah berumur sebulan, beri pupuk Urea sebanyak setengah sendok makan per tanaman. Kemudian, setiap bulan berikutnya, beri setengah sendok makan pupuk Urea plus seperempat sendok makan KCl per tanaman. Daun pun akan tumbuh produktif, menghijau, dan segar. Daun bisa dipetik saat tanaman berumur 4 bulan. Pemetikan bisa dilakukan setiap bulan. DARI ASI HINGGA PEWARNA ALAMI : Daun katuk ternyata kaya kandungan gizi. Dibandingkan daun pepaya dan daun singkong, kandungan kalori, protein dan karbohidrat daun katuk 'nyaris' setara. Bahkan, kandungan zat besi daun katuk lebih unggul ketimbang daun pepaya dan daun singkong. Selain itu, juga kaya vitamin A, vitamin B1 dan vitamin C (lihat tabel). Di samping kaya protein, lemak, vitamin dan mineral, daun katuk juga memiliki kandungan tanin, saponin falvon/oid, dan alkaloid papaverin, sehingga sangat potensial untuk dijadikan bahan pengobatan alami. Salah satu manfaat daun katuk adalah untuk melancarkan produksi air susu ibu (ASI), karena mengandung senyawa asam seskuiterna. Selain melancarkan ASI, daun katuk juga punya beberapa manfaat, antara lain: 1. Frambusia : Dinamakan penyakit frambusia, karena bentuk dan rupa penyakit ini mirip dengan buah frambus. Penyakit frambusia atau patek atau puru, banyak terdapat di tempat-tempat yang sukar mendapatkan air bersih. Penyakit ini gampang menular. Untuk mengobatinya, siapkan seperempat genggam daun katuk yang telah dicuci bersih dan digiling sampai halus. Tambahkan seperempat cangkir air masak dan sedikit garam, lalu aduk sampai merata. Berikutnya, peras dan saring. Air perasaan diminum, sedangkan ampasnya digosok-gosokan pada bagian badan yang terserang frambusia. Lakukan 2 kali sehari hingga sembuh. 2. Sembelit : Sembelit merupakan "gejala" dari suatu penyakit. Penyebabnya banyak, seperti terlalu lama duduk, kurang minum air, menahan-nahan buang air besar, serta adanya ketidak lancaran kerja hati dan kandung empedu. Untuk mengusir sembelit, siapkan 200 gram daun katuk yang segar, lalu bersihkan. Rebus dengan segelas air selama 10 menit, lalu saring. Minum air hasil saringan tersebut secara teratur. 3. Borok : Penelitian menunjukkan, pada ekstrak daun katuk ditemukan zat penghambat pertumbuhan bakteri escheria coli, staphylococcus aureus, dan salmonella typhosa. Itu berarti, ekstrak daun katuk bisa menyembuhkan borok. Siapkan segenggam daun katuk, lalu cuci dan lumatkan. Tempelkan lumatan daun katuk pada bagian badan yang terserang borok. 4. Pewarna Alami : Daun katuk ternyata bisa juga dipakai sebagai pewarna alami pengganti pewarna yang mengandung zat kimia. Contohnya pada industri tape ketan yang berwarna hijau. Caranya, cuci bersih daun katuk, tambahkan sedikit air, lalu peras. Hasilnya adalah sari daun katuk. Campur atau larutkan sari daun katuk bersama beras ketan bahan tape. LALAP DAN MINUMAN : Daun katuk bisa dikonsumsi sebagai lalapan, sayuran maupun minuman. Bagaimana caranya? 1. Lalap : Pilih 50 gram daun katuk yang mulus dan segar, bersihkan dari tangkai-tangkainya, lalu cuci bersih. Sementara itu, didihkan segelas air dan tambahkan seperempat sendok teh garam. Masukkan daun katuk ke dalam air yang mendidih, aduk-aduk, lalu tutup selama sekitar 3 - 4 menit. Setelah itu, angkat dan tiriskan. Untuk menambah rasa sedap, sajikan lalap daun katuk dengan 3 sendok makan sambal kacang. 2. Sayur Menir : Sediakan 50 gram daun katuk, 50 gram jagung madu yang telah diiris-iris, dan 1,5 gelas air. Untuk bumbunya terdiri atas: setengah ruas jari kelingking temukunci, selembar daun salam, 1 siung bawah merah, 1 siung bawang putih, seperempat sendok teh gula pasir, dan seperempat sendok teh garam. Caranya, bersihkan daun katuk dari tangkai dan kotorannya, lalu rebus irisan jagung muda bersama bumbu yang sudah dilembutkan. Masukkan daun katuk ke dalam rebusan jagung muda, aduk-aduk, dan tutup. Biarkan selama 5 menit, lalu angkat. Nah, kini sayur daun katuk siap disantap. 3. Minuman : Ambil 300 gram daun katuk yang segar dan bersih, kemudian rebus dengan 1,5 gelas air selama 15 menit. Saring air rebusan, dan minum air hasil saringan tersebut.

Readmore...

Sirih Merah Atasi Diabetes Melitus Dan Tumor

Warga Karangjati, Yogyakarta, ini sudah dua tahun lamanya menderita penyakit diabetes melitus (DM). Berbagai cara pengobatan, baik medis maupun tradisional, telah dijalaninya tapi belum memberikan hasil yang memuaskan. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Bambang Sadewo, seorang praktisi kesehatan dan produsen jamu, yang menyarankan minum ekstrak sirih merah. Sedikit demi sedikit penderitaannya pun jauh berkurang. Atasi Aneka Penyakit : Setelah seminggu mengonsumsi sirih merah dalam bentuk kapsul, Susmiarto merasakan sakit yang luar biasa di kakinya. Namun, pagi harinya rasa nyeri di kedua kakinya berkurang drastis. Tanda-tanda kesembuhan ini sangat melegakan hatinya karena luka mulai mengering dan berangsur-angsur sembuh. Kesembuhan juga dialami Siska Ribowo, di Jakarta, yang mengidap tumor di bagian payudara. Beruntung, ibu penggemar tanaman hias mendapatkan info tentang khasiat sirih merah. Atas saran herbalisnya, ia pun mengonsumsi sirih merah dalam bentuk rebusan selembar daun segar per hari. Dua gelas air direbus sampai tinggal satu gelas. Air rebusan ini dibagi tiga dan diminum 3 kali sehari sebelum makan. Kini, ia terbebas dari ancaman tumor yang menurut diagnosis dokter sangat mungkin menjadi ganas atau kanker. Khasiat tanaman cantik bernama sirih merah (Piper crocatum) ini memang mencengangkan banyak orang. “Selain DM dan tumor, sirih merah juga berkhasiat menyembuhkan penyakit jantung koroner, asam urat, hipertensi, peradangan organ tubuh (paru, ginjal, hati, dan pencernaan), serta luka yang sulit sembuh,” ujar Bambang Sadewo. Segudang khasiat sirih merah itu disebabkan sejumlah senyawa aktif yang dikandungnya, antara lain flavonoid, alkoloid, polevenolad, tanin, dan minyak asiri. Senyawa flavonoid dan polevenolad bersifat antioksidan, antidiabetik, antikanker, antiseptik, dan anti- inflamasi. Sedangkan senyawa alkoloid mempunyai sifat antineoplastik yang juga ampuh menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Tanaman Pot : Pamor sirih merah sebagai herba yang berkhasiat memang baru terdengar dua tahun belakangan ini. Awalnya, tanaman berdaun hijau dengan semburat pink ini banyak dijadikan tanaman hias. Adalah Bambang Sadewo, pemilik Klinik Herbal Center, Yogyakarta, yang mempelopori penggunaan sirih merah sebagai obat. Bagi yang ingin sibuk, sirih merah kini tersedia dalam bentuk ekstrak, tunggal maupun dengan campuran herba lainnya yang dijual dengan harga Rp60.000/60 kapsul. Dalam bentuk segar, manfaat sirih merah juga dapat diperoleh dengan merebus sejumlah daun sirih segar yang cukup tua. Sirih ini tidak sulit dibudidayakan. Bahkan dalam pot pun dapat tumbuh subur. Ia tidak menyukai panas maupun air yang berlebihan. Media tanamnya sederhana, yakni campuran kompos dan tanah dengan perbandingan 1 : 1. Tanaman disiram satu kali sehari, sedangkan untuk menghindari panas yang terlalu terik atau guyuran air hujan berlebihan, pot bisa dipindah ke tempat yang aman. Sirih merah dapat diperbanyak melalui cangkok. Medianya, kompos daun bambu yang dibungkus plastik bening. Semprot media cangkok satu kali sehari, dalam waktu 2—4 minggu, anakan sirih merah sudah bisa dipisahkan dari tanaman induknya.

Readmore...

Syarat Hidup Anthurium

Tanaman anthurium termasuk tanaman yang bandel dan tidak manja. Jadi, memiliki dan merawat tanaman anthurium tidak repot. Tanaman ini, misalnya, tak butuh pemangkasan seperti pada tanaman cemara udang. Juga tak terlalu digemari kutu atau hama seperti pada tanaman sikas. Anthurium juga dikenal sebagai tanaman dari keluarga arracae yang paling mudah beradaptasi dengan lingkungan. Yang paling penting, jangan abaikan beberapa persyaratan hidup dibawah ini:A. LOKASI: Pada dasarnya, di Indonesia, tanaman anthurium dapat beradaptasi dengan baik di segala tempat: baik di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Namun untuk menjamin pertumbuhan anthurium yang bagus, daerah atau lingkungan tumbuh ideal bagi anthurium adalah di dataran menengah (medium) sampai dataran tinggi (antara 600 m – 1.400 m dpl).B. SUHU: Anthurium daun tumbuh ideal di dataran sedang yang bersuhu 24—28º C pada siang hari dan 18—21º C pada malam hari. Karena pada suhu tersebut menyebabkan perangsangan produksi klorofil (zat hijau daun) lebih banyak, sehingga warna daunnya menjadi lebih hijau. Namun, tanaman yang gampang perawatannya ini juga dapat beradaptasi dengan baik di daerah dataran rendah yang bersuhu 28—31º C pada siang hari dan 21—25º C pada malam hari.C. KELEMBABAN: Kelembapan adalah jumlah kandungan air di udara pada suatu lokasi. Anthurium dapat hidup pada kelembapan cukup tinggi, yakni 60—80%. Kalau kelembapan kurang dari 60%, tanaman akan cepat layu. Sedangkan, jika kelembapan lebih dari 80% akan memicu tumbuhnya jamur pada media sehingga mengancam kesehatan tanaman. Penyiraman pada tanah atau semprotan air yang lembut pada tanaman dapat meningkatkan kelembapan. Untuk mengukur kelembaban, gunakan Higrometer, alat pengukur suhu, yang bisa dibeli di toko2/ apotek di kota anda.D. SINAR MATAHARI: Sebagai tanaman yang hidup di daerah menengah dan tinggi, Anthurium tidak tahan terhadap panas matahari langsung. Tanaman anthurium yang menerima sinar matahari secara langsung atau berlebihan akan mengalami dehidrasi: daun-daunnya mongering atau hangus terbakar. Sebaliknya bila kekurangan cahaya juga dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu. Misalnya, daun menjadi pucat atau lemas. Yang ideal, anthurium membutuhkan tempat yang semi teduh (semi naungan). Kira-kira, lingkungan yang menerima sinar matahari dengan intensitas cahaya sekitar 30-60 %. Jika Anda tinggal di dataran rendah seperti Jakarta, atau Surabaya, sebaiknya menggunakan shading net, yang berukuran 65% atau jika lokasi Anda di dataran menengah bisa menggunakan shading net berukuran 55%.E. ANGIN DAN SIRKULASI UDARA: Angin dan sirkulasi udara berkaitan erat dengan hal-hal yang sudah sebut di atas. Dalam kondisi suhu udara meninggi, maupun rendah sirkulasi udara bisa menjaga kestabilan kelembaban.F. AIR: Seperti halnya pada tanaman lain, air merupakan unsur penting untuk pembentukan akar, cabang, daun dan bunga. Namun dalam soal air, bagi Anthurium bisa dibilang, “malu-malu tapi mau”. Tepatnya, dia membutuhkan media tanam yang lembab. Penyiraman hanya dilakukan bila media telah kering. Media yang becek tergenang air, tidak bersahabat bagi tanaman ini. Kebanyakan air siraman, bisa membuat anthurium celaka, karena akar anthurium membusuk. Penyiraman sebaiknya dilakukan dua hari sekali hanya bila cuaca panas atau pada musim kemarau. Tapi bila musim hujan, lihat kondisi dulu. Kalau media masih basah, penyiraman tidak perlu dilakukan. Kalau bisa, selalu gunakan air yang bersih dan bebas dari pencemaran.G. MEDIA TANAM: Media tanam memegang peranan penting bagi pertumbuhan dan kesehatan anthurium.1. Syarat Media Tanam : * Derajat keasaman (pH) media tanam yang ideal bagi anthurium adalah 6—7. Namun, anthurium masih mungkin hidup di media ber-pH 5,5 atau 6,5. Pada pH 7 atau netral, anthurium dapat tumbuh optimal karena ketersediaan unsur hara pada media terpenuhi dan ada jaminan kemampuan akar dalam menyerap nutrisi atau zat hara. Angka pH sangat penting karena berpengaruh pada kandungan unsur hara di media. Media disebut masam (tanda media miskin hara) jika angka pH di atas 7, dan disebut basa jika pH ada di bawah angka 7. Pada kondisi media asam, . umumnya cendawan lebih mudah tumbuh, meski ada juga cendawan yang tumbuh pada media ber-pH netral atau sedikit basa seperti jamur fusarium. Cara untuk menaikkan pH media tanam, taburkan dolomit secara bertahap. Dolomit mengandung kalsium dan magnesium karbonat. Sebaliknya jika media dianggap terlalu basa, kita bisa menaburkan belerang pada media tanam. Cara yang paling praktis, ganti saja media tanamnya. * Porositas adalah kemampuan media dalam menyerap air. Tingkat porositas tanaman di setiap daerah berbeda-beda. Di daerah dataran rendah yang berudara panas, sehingga tingkat penguapannya tinggi, media harus mampu menahan air sehingga tidak mudah kering. Sedangkan di daerah dataran sedang dan tinggi yang umumnya sering hujan, gunakan media berporositas tinggi atau tidak boleh mengikat air terlampau banyak. Komposisi media yang digunakan sangat menentukan tingkat porositasnya. * Steril artinya media harus terbebas organisme yang dapat menyebabkan penyakit, seperti bakteri, spora, jamur, dan telur siput. Cara melakukannya cukup gampang, ada yang mengukus media tanam, menjemur seharian di terik matahari, menyiram media dengan air panas, ada juga yang merebus pupuk kandang sebelum digunakan. Cara lainnya yang sering dipraktikkan adalah menebarkan Furadan atau Basamine G ke media tanam untuk meracuni semut atau cacing. 2. Jenis dan Komposisi Media TanamBahan organik yang digunakan bisa berupa pupuk kandang, kompos, humus, cincangan pakis, serutan kayu, dan arang. Komposisi media yang digunakan bisa berbeda-beda untuk setiap petani atau nurseri, tergantung pada iklim setempat. Berikut beberapa variasi komposisi media yang selama ini dianggap ideal.- Pakis dan Sekam bakar (arang sekam) dengan perbandingan 1 : 4.- Sekam bakar dan pupuk kandang yang difermentasi dengan perbandingan 1: 1.- Cacahan pakis dan kadaka (1:1).- Pakis, humus, dan pupuk kandang (1:1:1).Fungsi masing-masing komponen media: Pakis mempunyai rongga udara yang banyak, membuat akar tanaman bisa berkembang dengan nyaman dan memperoleh air dengan mudah. Pakis dikenal sebagai bahan campuran media yang bisa menyimpan air dalam jumlah cukup, sekligus drainase dan aerasinya mantap. Daya tahannya sebagai bahan media juga baik, yakni tidak mudah lapuk. Sangat layak digunakan di daerah dengan curah hujan tinggi. Sekam bakar dianggap memiliki daya serap terhadap air yang sedikit, tetapi aerasi udaranya sangat baik. Sekam disarankan sebagai bahan campuran media, tetapi digunakan sekitar 25% saja, karena dalam jumlah banyak akan mengurangi kemampuan media dalam menyerap air. Pupuk kandang, baik berupa kotoran unggas atau ternak, atau humus dianggap memiliki kandungan N yang sangat menunjang dalam pembentukan daun, menjadikan daun lebih sehat dan segar serta membentuk sel dan jaringan pada tanaman. Disarankan, setiap komponen dari media tersebut, disterilkan, guna menjaga tanaman terhindar dari jamur dan bakteri. Sterilisasi yang lazim dilakukan adalah dengan mengukus atau menyiram dengan air panas terlebih dulu pada komponen-komponen tersebut.
Kurniawan Junaedhie

Readmore...

BONSAI

Bonsai adalah tanaman kerdil yang umumnya ditanam dalam pot dangkal. Secara keseluruhan sebuah bonsai merupakan miniatur dari pohon tua yang agung di alam bebas yang disempurnakan. Tanaman hias yang dirangkai atau dibentuk sedimikian rupa sehingga menyerupai bentuk miniatur dari sebuah pohon yang menonjolkan keindahan warna, bentuk daun, bunga, buah, batang, bentuk tajuk dan sistim percabangan dengan memperhatikan keharmonisan keseluruhan tanaman maupun keharmonisan antara tanaman dengan potnya. Untuk merangkai Bonsai diperlukan bahan/alat sebagai berikut:Bahan : Tanaman yang dapat dirangkai menjadi Bonsaikamang adalah semua jenis tanaman yang berbatang banyak (rumpun) dengan ukuran batang, ranting serta daun relatif kecil. Misalnya Krisderon (Spengerey Sp), Krokot (Alternantera Sp), Suflier (Adianthum Sp), Taiwan beauty (Cuphea Hyssopifolia), Rumput pagar (Baleria Sp), Melatih (Jasminum Sp), Sablow/bayam merah (Iresine Sp), Kedondong laut (Nothophanax Sp), Bugenfil (Bougainvillea Sp), Kembang sepatu (Hibiscus Sp), Rumput Swizz dan lain sebagainya. Alat : - Kawat tembaga atau aluminium yang dilapisi tembaga - Gunting untuk cabang - Gunting untuk daun dan cabang mudah - Pemotong cabang - Tang - Tali / benang katun Langkah-langkah merangkai Bonsai : Siapkan tanaman yang baik tentukan desain sesuai keinginan anda Satukan batang-batang bagian bawah tanaman, hingga bentuknya menyerupai batang pohon. Eratkan sementara dengan tali atau benang katun agar bentuk batang bisa dipertahankan sekaligus memudahkan pelilitan kawat. Mula-mula masukkan ujung kawat kedalam tanah hingga kokoh. Selanjutnya kawat dililitkan pada batang yang telah dibentuk dengan sudut kurang lebih 30 derajad dengan jarak yang relatif sama. Kawat tidak boleh terlalu longgar tetapi juga tidak boleh terlalu erat agar tidak melukai kulit tanaman. Untuk menghindari sambungan kawat, maka kawat utama ini sebaiknya cukup panjang agar ketika dililit bisa sampai kepuncak tanaman. Untuk membentuk bakal cabang pertama. Misalnya: bakal cabang kearah kanan. Ambilah/satukan beberapa cabang/ranting tanaman yang berada disebelah kiri kemudian tarik atau bengkokkan serentak kearah kanan.(mendatar). Ranting-ranting yang akan dilewati bakal cabang sebaiknya dipisahkan terlebih dahulu menjadi dua bagian agar bakal cabang yang dibengkokkan kekanan melewati tengahnya. Untuk membentuk bakal cabang kekiri lakukan sebaliknya. Setelah bakal cabang kekanan terbentuk, satukan kembali ranting-ranting yang dipisahkan tadi, kemudian lilit dengan kawat. Seterusnya lakukan hal yang sama untuk bakal cabang berikutnya sampai semua bakal cabang yang diinginkan terbentuk. Pada tahap ini batang pohon sudah berbentuk, namun bakal cabang dan ranting-rantingnya belum beraturan. Bentuklah bakal cabang menjadi cabang dengan cara: ujung kawat terlebih dahulu dikaitkan pada batang atau disisipkan diantara batang hingga kokoh, kemudian lilitkan kecabang sejauh yang diinginkan. Lakukan hal yang sama untuk cabang-cabang lainnya. Setelah semua cabang terbentuk. Potonglah atau buang ranting dan daun yang tidak diperlukan, terutama ranting atau daun yang menonjol keluar diantara batang dan cabang. Pemotongan ini agar bentuk batang dan cabang terlihat jelas. Bentuklah batang dan cabang dengan cara membengkokkan kearah atas, bawah, samping atau mendatar sehingga memberi kesan sebuah pohon yang indah. Bonsai sangat mudah dibentuk. Tidak ada gaya yang mutlak diikuti, intinya keindahan. Gaya yang digunakan bisa mengikuti gaya bonsai pada umumnya, namun sebaiknya gunakan gaya Acak atau implementasikan gaya bebas dan kembangkan sesuai dengan imajinasi dan kreatifitas anda.

Readmore...

Kiat Antitipu Belanja Tanaman Favorit

Batang daun anthurium black hookeri yang berwarna hitam sering dipalsukan. Pedagang nakal kerap mewarnai batang anthurium jenis hookeri biasa dengan spidol. Hasilnya, anthurium hookeri biasa menjadi bertampang black hookeri. Kejahatan pemalsuan ini banyak dilakukan ketika anthurium belum terlalu besar. Atau ketika panjang daunnya masih belum melebihi 15 - 20 cm. Soalnya, warna batang black hookeri seukuran itu belum tembus sampai bagian tengah daun atau bahkan ke ujung daun. Sang pemalsu hanya mampu mewarnai batang hookeri sampai sebatas pangkal daun. Agar tidak tertipu, Heri pehobi anthurium di Yogyakarta menyarankan agar Anda mencermati bagian pangkal daun black hookeri yang akan dibeli. Juga mesti cerdik. Olesi tangan Anda dengan sedikit minyak goreng. Atau sewaktu berbelanja, berpura-puralah makan gorengan. Lalu setelah itu, sentuhkan sedikit ujungjari Anda ke batang black hookeri itu. Bila luntur, dipastikan black hookeri itu palsu. Namun, cara seperti itu bila dilakukan secara asal-asalan bisa membahayakan tanaman black hookeri itu. Minyak goreng bisa menuup lubang stomata. Oaun tanaman pun menjadi tidak bisa bernafas. Ujung-ujungnya daun bisa layu lalu mengering. Cara bijak dan lebih aman untuk menghindari penipuan masih bisa Anda lakukan. Disarankan agar Anda memilih black hookeri yang memiliki batang berwarna hitam tembus sampai ke bagian tengah daun. Bahkan bila perlu sampai ke bagian ujung daun. Black hookeri biasanya memiliki warna hitam sampai urat-urat daunnya. Kondisi itu susah ditiru oleh tangan manusia. Black hookeri seperti itu biasanya ukuran daunnya sudah lebih dari 25 cm. Selain black hookeri, juga waspada ketika membeli anthurium jenmanii. Terutama saat masih bibit. Bila tidak berhati-hati, Anda bisa keliru atau tertipu ketika membeli bibit jenmanii. Namun, anthurium jenis ini sebenarnya sudah bisa dibedakan sejak masih seukuran ujung jari kelingking. Bentuk daun bibit jenmanii sangat mirip dengan bentuk daun bibit anthurium jenis hookeri. Yaitu sama-sama berbentuk jantung hati. Namun bila dicermati, Anda akan segera melihat perbedaan di antara keduanya. Daun bibit anthurium jenmanii lebih tebal bila dibandingkan dengan bibit anthurium hookeri. Perbedaan ketebalan itu sangat mencolok. Namun, ketika jenmanii masih seukuran ujung jari kelingking belum bisa dibedakan variannya. Sejago apapun penggemar jenmanii akan kesulitan untuk membedakan bibit jenmanii ketika masih seukuran itu. varian jenmanii baru bisa kelihatan atau dibedakan jika tanaman sudah memiliki daun berukuran lebih dari 35 cm. AGLAONEMA : Kasus aglaonema berjamur jenis chaophraya. Hanya beberapa minggu kemudian mati, Setelah diteliti ternyata tanaman berjamur. Ciri aglaonema terserang penyakit, pada bagian yang terinfeksi warnannya berubah menjadi kecokelatan. Terkadang disertai bau tak sedap. Kondisinya menjadi lembek. ADENIUM ARABICUM : Hindari membeli biji adenium berkualitas jelek. Ada dua cara mengenalinya. Pertama dengan memasukkannya ke dalam air, biji tenggelam adalah yang berkualitas. Tetapi cara ini jarang dilakukan. Cara sederhana yang kedua adalah memencetnya. Letakkan di atas meja lantas ditekan dengan jari. Biji yang berisi dan keras berarti bagus. Kalau kopong becek dan kalau empuk bisa jadi busuk. Biji yang fresh biasanya lebih bagus dan tingkat kesuksesan semaian Jebih tinggi. Semakin segar berarti semakin bagus. Bisa dikenali dari warnanya. Biji yang segar berwarna bersih dan cerah. Sementara biji yang sudah terlalu lama berwarna kecokelatan. Semakin lama akan semakin cokelat dan berarti semakin jelek kualitasnya. PURING : Waspadai bila puring yang baru Anda beli tiba-tiba merontokkan semua daun indahnya. Selidik punya selidik, ternyata biangkeroknya adalah kutu. Mereka membentuk sebuah koloni di bagian bawah permukaan daun. Tak heran jika di bagian itu terlihat bercak-bercak putih. Mengatasinya? Pertama, tanaman yang terserang kutu di tempatkan jauh dari puring koleksinya. Lalu secara rutin semprot dengan insektisida. Sebaiknya tanaman bagian yang sedang diobati tak terkena air. Karena bakas mengurangi efektivitas kinerja obatnya. Bila ingin menyiram, cukup basahi medianya saja. Jadi sebelum Anda memutuskan memboyong sebuah puring ke rumah, pastikan di bagian bawah daun tak ada kutu yang menempel.

Readmore...

Philodendron

Philodendron Kondisi yang disenangi tanaman ini adalah kondisi yang mirip dengan habitat asalnya di hutan tropis Amerika yaitu, tidak ada cahaya matahari langsung, udara yang lembab dan suhu yang hangat.Ada 2 tipe dasar Philodendron, kelompok pemanjat, cukup sesuai untuk dijadikan tanaman hias dalam ruangan, namun harus diberi penopang. Sweetheart Plant/ P. Scandens merupakan yang berukuran paling kecil, Philodendron jenis ini memiliki aerial root/akar udara , akar ini berfungsi menjaga kelembaban media bagian tanaman yang ada di atasnya. Bunga dan buah jarang muncul bila kondisi tanaman di dalam ruangan. Kelompok non pemanjat, dapat tumbuh menjadi tanaman yang cukup besar, jenis ini lebih cocok untuk bangunan umum daripada rumah/ruangan biasa. Tips: Menyukai kondisi hangat, minimal 55 F Lindungi dari sinar matahari langsung Jaga media tetap lembab, tetapi tidak kelebihan air Penggantian media 2-3 tahun Perbanyakan denganstek batang (tipe pemanjat), stek bagian dasar tanaman/bonggol (tipe non pemanjat) Tipe: Tipe Pemanjat, di habitat aslinya tanaman ini bisa mencapai ketinggian 60 kaki lebih, tetapi pada kondisi dalam ruangan ketinggiannya antara 6-15 kaki, jika akar udaranya tidak dibuang. Penopang ideal untuk tanaman ini adalah ‘moss stick’ yaitu penopang yang berasal dari bahan moss hutan. Tanaman ini mempunyai keragaman daun mulai dari bentuk, warna, ukuran maupun tekstur. Philodendron imbe, termasuk jenis yang tumbuh cepat dalam 2-3 tahun dapat mencapai panjang 7 kaki. P. burgudy, pertumbuhannya lambat, dalam waktu 2-3 tahun panjangnya hanya 1 kaki. P. scandens = Sweet heart Plant, termasuk yang mudah tumbuh, tangkai daun 3-5 inci, daun mengkilat, tumbuh sebagai tanaman pemanjat. Lakukan pemotesan ujung untuk membentuk tanaman perdu. P. hastatum, daun besar 6-15 inci, bentuk seperti panah dengan permukaan daun berlilin. P. tuxla, seperti P. hastatum tapi memiliki banyak cabang. P. erubescens, hibridanya Red Emerald (batang dan pucuk warna merah, daun warna hijau), Burgundy (daun merah kehitaman) P. melacochrysum, daun berbulu seperti beludru P. elsemannii, kelompok variegata. Tipe Non Pemanjat : Daunnya yang besar bisa mencapai ukuran 8 kaki atau lebih, cocok digunakan untuk ruangan yang besar, bentuk daun berbeda dengan tipe pemanjat. Pada tipe ini bentuk daun lebih beragam. Ada 2 tipe yaitu P. selloum dan P. bipinnatifodium
(Hessayon, D. G. 1993. The House Plant Expert.)

Readmore...

Begonia : Bulu Daunnya Tebal bak Permadani

Namanya Begonia. Sekilas, beberapa jenis tanaman ini berbentuk agak oval dengan serat yang tegas. Jika melihatnya, kita jadi teringat oleh sosok lidah. Namun bulu daunnya menyerupai permadani yang halus dan tebal laiknya sutera. Maka tak jarang, beberapa penggemar tanaman hias menyebutnya tanaman lidah yang halusnya-sehalus permadani berbahan sutera. Jika tanaman anthurium dan aglaonema masih berharga tinggi, tak ada salahnya jika Anda mencoba tanaman yang satu ini. Bentuknya imut, namun tetap berkarakter, baik di warna maupun di struktur daunnya yang banyak ditumbuhi rambut halus. Daunnya agak oval, dengan ruas jari-jari yang tegas, dan corak warna yang khas, warna dasarnya di atas dan sebagian lagi merah (di bawah). Selain berambut, beberapa jenis Begonia yang lain juga terbentuk dengan permukaan daun yang berlilin dan lembut, ada juga yang kasar dan penuh kerutan. Hampir semua Begonia daunnya menghasilkan rizoma yang menjalar ataupun berada di dalam tanah. Pertumbuhan tanaman ini biasanya menyemak maupun menjalar, ada juga yang tumbuh vertikal. Begonia daun tidak menyukai air yang berlebihan dan sinar matahari langsung. Mereka membutuhkan kondisi yang hangat. Begonia kelompok ini hanya mampu bertahan selama 1-2 tahun. Namun tanaman ini sangat mudah dan cepat diperbanyak. Begonia merupakan tumbuhan liar yang tumbuh di hutan-hutan basah atau kadang ditanam sebagai tanaman hias. Begonia bisa tumbuh dengan baik di tempat-tempat lembab, tanah berhumus, dan di tempat yang sedikit ternaungi, mulai dari ketinggian 900 m sampai 2.300 m di atas permukaan laut. Biasanya Begonia akan berbunga pada bulan Juni sampai bulan September. Waktu panen yang tepat adalah bulan September hingga bulan November. Seiring tren tanaman hias yang kian meningkat, begonia pun naik kasta. Sempat tak direspon karena keberadaanya yang tersebar di segala tempat umum sampai hutan, kini Begonia kian merias diri. Seiring penggunaan media tanam yang lebih esklusif, yaitu di dalam pot, Begonia pun mulai dilirik orang. Maka jangan heran, selain kian banyak menghias ruang di setiap rumah, beberapa tahun lagi tanaman ini siap diperlombakan. Tak percaya, tunggu saja… Perawatan Mudah & Beraneka Warna Dalam hal perawatan, tanaman ini hanya memerlukan panas dan air yang cukup. Namun jika ingin tanaman Begonia Anda tumbuh maksimal, tak ada salahnya diberi perawatan khusus tak ubahnya tanaman sekaliber anthurium yang harganya mencapai ratusan juta rupiah, bahkan hingga milyaran rupiah. Pada dasarnya, tanaman yang bibitannya berasal dari kota Malang ini berhabitat asli di alam liar dan hutan belantara. Untuk itu, dalam hal perawatan, tanaman ini sudah biasa bila tidak mendapatkan perhatikan. Bahkan beberapa orang berani mengatakan, bahwa tak dirawat pun tanaman ini bisa tumbuh indah bak permadani. “Namun jika ingin tumbuh maksimal, sebaiknya pencahayaan dan pengairan diperhatikan, karena hal ini akan berpengaruh pada warna daun dan kelangsungan kehidupan tanaman itu sendiri,” kata Novi dari Dellon Collection Surabaya. Wanita yang paham menangani tanaman ini pun menyarankan, sebagai tanaman pembenci panas, maka sebaiknya jangan menaruh tanaman ini langsung pada terpaan sinar matahari. Jka hal itu terjadi, sebaiknya beri paranet untuk mengurangi efek dari sinar UV (Ultra Violet) yang masuk ke area tanaman Begonia. Selain itu, tanaman yang satu ini juga tergolong tanaman yang suka air, sehingga proses penyiraman yang dianjurkan pada tanaman Begonia biasanya bisa dilakukan dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Sesudah proses penyiraman dan penyinaran diperhatikan, maka untuk lebih mempercantik tanaman, dipergunakan perawatan ala anthurium, yaitu dengan menggunakan beberapa bahan yang bisa mengkilapkan daun. “Kita biasanya dapat memanfaatkan beberapa variasi perawatan pada Begonia. Diantaranya dengan menggunakan susu segar, air sampai leaf shinner untuk performa daun yang lebih berkualitas, Lap daunnya setiap kali daun terlihat kusam, namun jangan terlalu keseringan, karena pengelapan terlalu sering akan merusak struktur daun, Enak dilihat dan Baik untuk Kesehatan Tak hanya bentuknya yang menarik, ternyata tanaman Begonia juga memiliki khasiat yang baik untuk kesehatan, sehingga membuat tanaman ini kian digemari. Konon, beberapa penyakit bisa teratasi dengan memanfaatkan tanaman hias ini. Tak hanya cantik dilihat, diam-diam tanaman yang tersebar di seantero wilayah Indonesia ini juga sering digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit, baik penyakit dalam sampai penyakit luar. Beberapa macam penyakit seperti sakit demam, pembersih darah, obat sakit haid, penekan batuk, dan obat luka baru bisa memanfaatkan tanaman ini sebagai obatnya. Anda ingin tahu cara memanfaatkan tanaman Begonia sebagai obat penyembuh sakit? Berikut cara pengolahannya : Untuk mengatasi panas, pengolahan dilakukan dengan cara memanfaatkan seluruh bagian tanaman Begonia dalam keadan segar sebanyak 30 gram. Setelah dicuci bersih, ramuan direbus dengan 200 ml air sampai mendidih hingga air tinggal setengahnya dan tiriskan. Saring dan setelah dingin, sebaiknya diminum sekaligus. Lakukan selama sehari sebanyak dua sampai tiga kali. Obat sakit haid. Untuk mengatasi hal ini manfaatkan seluruh bagian tanaman Begonia segar sebanyak 50 gram. Setelah dicuci, rebus dengan 40 ml air sampai mendidih kurang lebih selama 15 menit. Bahan disaring dan setelah dingin, ramuan siap dikonsumsi sebanyak dua kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Tidak dianjurkan untuk digunakan oleh wanita yang sedang hamil. Obat baru. Untuk obat luka baru dipakai ± 15 gram daun segar Begonia Glabra. Setelah dicuci, tumbuk sampai lumat, lalu olahan dapat langsung dipakai dengan cara ditempel pada bagian yang luka. Selamat mencoba!

Readmore...

Kaca Piring, Si...Pengharum Ruangan

Mungkin Anda punya koleksi tanaman hias yang cukup lengkap di kebun Anda. Namun, tak semua berhenti, lalu membayangkan: Bagaimana caranya dari halaman rumah ini bukan hanya tampil asri tetapi sekaligus bisa memancarkan semerbak wangi? Nah, kenapa Anda tak mencoba menanam kaca piring saja? Pasalnya, tanaman ini memiliki senyawa kandungan zat minyak terbang. Dan dalam minyak terbang itu antara lain terkandung unsur linalol dan styrolyl. Nah, unsur-unsur itulah yang mampu memancarkan aroma wangi. Maka jadilah, seputar halaman rumah beraroma wangi. TEMPAT TERBUKA : Tanaman kaca piring (Gardenia augusta) diperkirakan berasal dari Cina atau Jepang, namun sudah lama tumbuh di Indonesia dan sudah ditanam di berbagai tempat. Misalnya, selain di halaman rumah, juga di halaman kantor, di taman-taman rekreasi, atau dipinggir-pinggir jalan sebagai tanaman hias. Kadang-kadang tumbuh secara liar di antara semak-semak dan tegalan. Tanaman ini termasuk familia Rubiaceae dan mempunyai beberapa nama asing maupun nama daerah, antara lain: - Belanda: Kaapse Jasmijn - Inggris: Cape Jasmine - Sansekerta: Gandharaj - Sumatera: Menlu Bruek, Raja Putih, Sang Klapa - Nusa Tengara: Jempiring - Jawa: Peciring, Cepiring, Ceplok Piring. Kaca piring termasuk tanaman perdu tegak, tingginya sekitar 0,5 - 1,5 meter. Berbunga putih cerah, tunggal, tangkai pendek, dan berbau wangi. Tabung kelopak bunga kecil, pendek, dan berusuk. Mahkota bunga menyerupai terompet, leher bunga berambut, panjang daun mahkota bunga 6 - 9 cm. Pohon ini berdaun tunggal, duduk daun berhadapan atau berkarang tiga-tiga, serta bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk lonjong-bulat telur, bulat telur terbalik atau lanset memanjang. Pangkal daun runcing, berujung runcing, permukaan bagian atas berwarna hijau tua, dan dilapisi oleh “hars� yang mengkilat. Tanaman ini dapat tumbuh subur di tempat-tempat terbuka dan terkena sinar matahari langsung. Juga cocok ditanam di daerah yang tingginya sekitar 400 - 600 meter di atas permukaan laut. Seandainya ditanam di tempat yang agak terlindung, kendati masih bisa hidup dan berbunga, namun hasilnya tidak sebaik di lokasi yang terbuka. SAMBUNG PUCUK : Perbanyakan kaca piring lazimnya dilakukan dengan stek batang dan pencangkokan. Tapi, tidak tertutup kemungkinan perbanyakan tanaman dilakukan dengan cara sambung pucuk. Apa maksudnya? Akhir-akhir ini para pecinta tanaman hias rela mengeluarkan uang untuk mengimpor beberapa jenis kaca piring hibrida dari Belanda. Ada yang memiliki bunga lebih besar dan lebih putih cerah. Ada pula yang tingkat kewangiannya mencolok, dan sebagainya. Nah, dengan cara sambung pucuk ini, dimaksudkan agar dalam satu pohon mempunyai beberapa jenis kaca piring. Dengan demikian, wanginya bisa bertambah dan nilai estetikanya makin cantik. Tata cara melakukan sambung pucuk tanaman kaca piring sebagai berikut: - Pilih cabang sehat, lurus, dan berdiameter 1 - 1,5 cm. - Potong cabang tersebut, lalu belah ujungnya pada bagian tengah sedalam 1,5 cm sehingga membentuk celah. - Potong sepanjang 15 cm, dan tajamkan kedua sisinya. - Tancapkan pucuk tersebut pada celah batang bawah, hingga kedua sisi kulitnya bersinggungan. - Ikat menggunakan tali plastik, lalu pucuk entres ditutup plastik bening selama 4 - 7 hari - Silakan diamati: bila batang pucuk tampak hijau berarti ada tanda-tanda kehidupan, tapi bila pucuknya mengering berarti gagal. - Plastik tutup dilepas, setelah ada tanda-tanad entres tumbuh. PENANANAMAN DAN PEMELIHARAAN :Tanah halaman rumah diolah dan diberi pupuk kandang. Kemudian, buat lubang sedalam 30cm, dengan jarak antar-lubang 50 cm. Setelah itu, bibit yang telah siap pun bisa ditanam. Di tahap ini jangan lakukan penyiraman. Sebaiknya lakukan pemupukan, yakni berupa pupuk NPK sebanyak 1 sendok teh per tanaman. Lakukan setiap 2 - 3 bulan sekali. Jika perlu, tambah dengan pupuk daun, misalnya Gandasil B dengan konsentrasi 2 gram per liter air. Yang menjengkelkan, adanya serangan hama thrips. Dia menghisap cairan dari permukaan daun, hingga muncul bercak putih. Bercak itu akan berubah menjadi cokelat, lalu daun mati dan gugur. Tindak pengendaliannya bisa disemprot dengan insektisida, misalnya Thiodan 2 cc/liter air, atau Decis 0,5 cc/liter air. KHASIAT DAUN : Siapa sangka dari kaca piring, terutama daun-daunnya, bisa dipakai untuk pengobatan? Mau bukti, silakan coba: - Diabetes : Ambil saja 12 lembar daun kaca piring, kemudian direbus dalam dua gelas air. Biarkan mendidih sampai tinggal setengahnya. Silakan diminum sekaligus, dan ulangi secara rutin setiap hari. - Demam : Sediakan 7 lembar daun kaca piring dan satu potong gula batu. Daun itu diremas-remas dengan `segelas air, lalu saring. Tambahkan gula batu, diaduk-aduk sampai merata. Saringlah, kemudian minum hingga rasa demamnya amblas. - Sariawan : Siapkan 7 lembar daun kaca piring, 2 sendok makan madu, dan 1 potong gula batu. Caranya, daun diremas-remas dan ditambah dengan 1 cangkir air, lalu disaring. Hasil saringan dicampur dengan madu dan gula batu, lalu diaduk sampai merata. Silakan diminum, dan dilakukan setiap 2 hari sekali. Selamat mencoba.

Readmore...

Cutting flowers for arrangements is more than snip and pluck

Cutting flowers from a home garden and arranging them attractively doesn't require the skills of a Master Gardener, but a Penn State Cooperative Extension gardening expert says the picking is easier if gardeners remember a few tips. "When you walk in the garden to cut blooms, the stems should be placed immediately in water, a process we call conditioning," says Emile Swackhamer, horticultural extension agent in Lehigh County, PA. "Flowers that have been conditioned in water look fresher and last longer in arrangements."Swackhamer recommends carrying a bucket partially filled with lukewarm water to put flowers in as they are cut. Choose flowers with longer stems, so they can be re-cut later to fit an arrangement. "Use sharp shears," Swackhamer says. "Make the cut above a bud to ensure new growth and more flowers." The best time to cut flowers? In early morning, just as the dew is drying, or in the evening. Never cut flowers during hot temperatures, particularly in the afternoon. "Cut only the most perfect blooms," Swackhamer says. "Observe the garden to see when the flowers reach their most beautiful stage. That is the time to cut, and it will vary from one flower to another." Swackhamer recommends cutting cluster flowers (such as delphinium, foxglove or lilac) before all the flowers are open. Other flower types, such as sunflowers or zinnias, must be fully open before cutting.

(Flower & Garden Magazine)

Readmore...

Thursday, November 29, 2007

KENANGA: Berbunga Menggantung, Beraroma Harum

Hampir senada dengan wanita Thailand, wanita Malaysia (dan juga wanita Bali) pun memanfatkan bunga kenanga segar untuk mengharumkan rambut, pakaian dan tempat tidur mereka. Pun dalam tradisi Jawa, kenanga sering hadir pada berbagai upacara atau kebudayaan adat. Misalnya, bersama bunga melati dan mawar, disebut “bunga setaman�, yang dipakai sebagai bunga tabur pada waktu ziarah ke makam. Selain itu, masyarakat Jawa juga mengolah kenanga menjadi minyak rambut, yang lebih populer disebut leno cemceman. Caranya, kenanga dimasukkan ke dalam minyak kelapa dan dipanaskan. Ada juga yang memanfatkan kenanga sebagai bahan campuran tembakau, agar beraroma harum. Tak kalah menarik, orang-orang Banyumas (Jawa Tengah) terbiasa memanfaatkan ekstrak bunga kenanga untuk menyembuhkan serangan penyakit malaria. Caranya, keringkan 3 kuntum bunga kenanga, sedu dengan segelas air panas, dan tutup rapat. Saring dan minum teratur. Ya, sesungguhnya Indonesia sudah lama menjadi negara pengekspor minyak kenanga, yang lebih dikenal dengan sebutan Java Cananga Oil. Bunga kenanga dapat diambil minyak atsirinya dengan cara disuling dan dipakai dalam industri wewangian, kosmetika, parfum, sabun, dan sebagaimana. BERBUNGA MENGGANTUNG : Tanaman kenagan (Canangium odoratum) termasuk keluarga Anonaceae (kenanga-kenangaan). Pada umumnya berbatang besar sampai diameter 70 cm dengan tinggi mencapai 25 meter lebih. Meski begitu, juga bisa diusahakan sebagai tanaman hias dalam pot, dengan ketinggian maksimal 3 meter dan bertajuk lebar. Daunnya tunggal setangkai, berbentuk bulat telur atau bulat telur memanjang, dengan pangkal daun mirip jantung dan ujung daun runcing. Panjang daun mencapai 10 - 23 cm, dan lebar 4,5 - 14 cm. Penampilannya memang menarik. Bunganya berbentuk ‘bintang� majemuk, pendek, menggantung dan berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi kuning setelah masak. Bunganya memancarkan aroma harum. Bunga itu muncul pada batang pohon atau ranting bagian atas pohon, dengan susunan yang khas. Mahkota bunga umumnya berjumlah 6, namun terkadang berjumlah 8 atau 9, berdaging, terlepas satu sama lainnya, dan tersusun dalam 2 lingkaran yang masing-masing biasanya berjumlah 3. Benang sarinya banyak, dan ruang tempat sari berhubungan terdapat di ujung tangkai sari, berbentuk memanjang dan tertutup, berwarna cokelat muda. Jumlah bakal buah sekitar 7 - 15. Kepala putik berbentuk tombol. Buah berbentuk bulat telur terbalik, panjang dua cm, berdaging tebal, berwarna hijau ketika masih muda, dan menjadi hitam setelah tua. Lazimnya, buah mengelompok sekitar 6 - 10 buah pada satu tangkai utama. Biji kenanga sekitar 8 - 12 per buah tersusun dalam dua baris, berbentuk bundar, pipih, berkulit keras dan warnanya cokelat. DUA JENIS : Tanaman kenanga bisa tumbuh dimana saja. Akan tetapi, ia akan rajin berbunga bila ditanam di tempat subur, beriklim panas, dan pada ketinggian sekitar 20 - 700 meter di atas permukaan laut. Di berbagai daerah Indonesia, ternyata kenanga memiliki bermacam-macam nama, antara lain: - Jawa: kananga (Sunda), kenanga, wangsa (Jawa), kananga (Madura). - Sumatera: kenanga, selanga (Aceh), selanga (Gayo), nuarai (Simalungun), ngana-ngana (Nias), ananga, kananga (Minangkabau) - Bali: sandat kanaga, sandat wanga - Nusa Tenggara: adat (Sasak), anga (Bima), tenanga (Sawu), bunga kaeik (Roti). - Sulawesi: lalingiran, amok, wungurer, kumpul, pum-pum, wal im puket, luit (Minahasa), kananga (Bugis) - Maluku:: sapalin, kupa apale, sukalone, kupa aitetui, kupa aiouno, sipaniune, kupaleuo (Seram), sapalen, walotol (Ulias), kumbang (Buru) kananga wangi (ambon) Sampai hari ini, di negara kita dikenal dua jenis kenanga, yakni Cananga latifolia, yang memiliki daun berbulu halus pada permukaan bawahnya, dan Cananga odorate yang umumnya memiliki daun yang tidak berbulu. Cananga odorate ini memiliki 2 forma, yakni forma macrophylla, dan forma genuina. 1. Cananga Latifolia : Bentuk pohon bisa tinggi atau berbentuk perdu, tergantung kebutuhan. Berbunga musim, daunnya berbentuk bulat telur, pada pangkalnya bundar, tidak berbulu pada permukaan bawahnya. 2. Cananga odorata : Kekhasan forma macrophylla antara lain daunnya agak membundar, ukuran 20 x 20 cm. Tajuk pohon berbentuk kerucut, cabang-cabangnya berdekatan, dan pada pangkal batang terdapat lekukan-lekukan. Kekhasan forma genuina antara lain daunnya agak meruncing, ukuran 15 x 7 cm. Tajuk pohon berbentuk kerucut langsing, cabang-cabang tidak berdekatan, dan pada pangkal batang justru tampak tonjolan-tonjolan. DALAM POT : Sekalipun tanaman ini terkesan tinggi dan besar, tapi tetap bisa ditanam di dalam pot. Caranya: - Pot diisi dengan pecahan genting, arang kayu, lalu campuran tanah dan upuk kandang (2 : 1) sebanyak sepertiga bagian pot. - Tanaman bibit dengan posisi tegak di bagian tengah pot. - Tambahkan media tanam tadi, dan sisakan sekitar 5 cm dari permukaan pot. - Siramlah sampai air keluar dari bagian bawah pot. - Berikan ajir sebagai penguat sementara. - Lakukan pemupukan NPK. Pada umur tiga bulan, beri pupuk NPK yang unsur Nitrogennya tinggi sebanyak setengah sendok teh per pot. Ulangi lagi pada umur enam bulan, tapi dosisnya dinaikkan menjadi satu sendok teh per pot, dan ulangi setiap 2 - 3 bulan sekali. - Jika perawatannya baik, kenanga dalam pot akan rajin berbunga. BIBIT STEK DAN CANGKOK :Cara sederhana dan gampang untuk mendapatkan bibit tanaman kenanga adalah dengan melakukan stek. Pilih cabang yang tidak terlalu tua, tapi juga jangan yang masih terlalu muda. Potong cabang, lalu potong-potong lagi sepanjang 10 cm untuk setiap batang stek. Pangkal batang diiris miring agar permukaannya lebih luas, sehingga akan banyak akar yang terbentuk. Nah, olesi permukaan yang miring dengan Rhizopon untuk mempercepat tumbuhnya akar. Sebagian daun pada batang dikurangi. Tancapkan dalam media tumbuh (campuran pasir dan tanah subur) sedalam 3 - 4 cm. Lakukan penyiraman pagi dan sore. Jika tampak daun sekitar 10 - 12 helai, itu artinya bibit stek siap ditanam. Sedangkan perbanyakan tanaman kenanga melalui cara mencangkok adalah sebagai berikut: pilih cabang yang sehat, lalu kerat melingkar sepanjang 3 cm. Setelah itu akan tampak bagian kayunya, hilangkan lapisan kambiumnya. Tutup bagian terluka itu dengan campuran tanah basah dan pupuk kandang. Balut dengan plastik transparan atau sabut kelapa. Setelah 1 - 2 bulan, tampak akar-akar mulai tumbuh. Itu berarti, bibit cangkokan siap dipisahkan dari induknya. Tanamlah. Berdasar pengalaman, jika pemisahan bibit cangkokan dilakukan ketika induknya sedang berbunga lebat, maka bibit tersebut juga akan cepat berbunga. SEHAT USAI MELAHIRKAN : Kenanga ternyata juga punya khasiat untuk pengobatan. Salah satunya adalah agar tetap sehat usai melahirkan. Berkat ramuan kenanga plus, mereka merasa fit. Untuk membuatnya, sediakan bunga kenanga yang masih muda, kayu rapet, pegatsih, kunci pepet, kunyit, jongrahab, jalawe, dan jakeling. Cuci bersih semua bahan tadi, lalu tumbuk sampai halus, dan sedu dengan air panas. Setelah dingin, saring dan minum secara teratur. Daun dan bunga kenanga mengandung minyak terbang. Dan karena itu, bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan sesak nafas dan bronkhitis. Untuk pengobatan sesak nafas, sediakan setengah genggam bunga kenanga dan satu setengah sendok gula putih. Caranya, kenanga direbus dalam segelas air, dan biarkan mendidih hingga tersisa setengah gelas. Saring dan minum rutin pagi-sore. Untuk pengobatan bronkhitis, ambil dua kuntum bunga kenanga, rebus dengan segelas air sampai mendidih, hingga tinggal separuhnya. Saring dan minum teratur pagi dan sore.
(Faduli Barbathully)

Readmore...

Agar Euphorbia Milii Tumbuh Subur Dan Berbunga

Tak kenal maka tak sayang. Jika Anda tahu dan kenal karakter Euphorbia milii, maka tanaman ini akan tumbuh subur dan rajin berbunga. Beberapa hal yang harus diketahui: PENYIRAMAN: Euphorbia suka air. Meski tidak suka basah, kebutuhan airnya cukup tinggi. Tapi pemberian air berklebihan, bisa megakibatkan akar busuk. Akar busuk berwarna coklat, lembek seperti bubur bila dipegang. Sebaliknya kalau penyiraman jarang dilakukan, tanaman terkena dehidrasi, kekurangan air. Tandanya, tanaman mengkerut, daun menguning, mudah rontok dan sosok tanaman menjadi kerdil. Jika dibiarkan, lambat laun, tanaman Anda akan merana, dan mati. Penyiraman dilakukan jika media terlihat kering. Tapi jangan percaya pada pandangan mata saja. Gunakan jari, untuk mengorek medianya sedalam 1-2 cm. Jika terasa tanah masah, ya, Euphorbia Anda tak perlu disiram. Sebaliknya jika terasa kering, segera lakukan penyiraman. Waktu penyiraman sebaiknya pagi hari, pukul -8.00-09.00 atau sore, pukul 15.00-16.00 Jangan menyiram pada saat siang atau sinar matahari trerlalu terik. Percuma, air akan mengicap sebelum diserap tanaman. Penyiraman dianggap cukup, kalau air sudah keluar dari lubang bawah pot. Gunakan sprayer atau gembor, agar air yang keluar lebih halus dan tidak merusak tanaman. Sebaiknya, seluruh tanaman ikut disiram agar debu atau kotoran yuang menempel hilang terbawa air. PENYIANGANDi dalam pot, gulma, rumput atau tanaman liar lain, biasanya ikut tumbuh. Jika dibiarkan, mereka bisa mengambil nutrisi milik Euphorbia Anda. Maka, cabut saja, gulma-gulma itu, dan bersihkan pot Anda.PEMANGKASANPemangkasan bertujuan untuk mempercantik tajuk tanaman, juga untuk mengurangi penguapan pada masa vegetasi. Cabang-cabang yang tidak beraturan diopotong. Tunas baru yang muncul pada tanaman berumur 1 tahun juga dipangkas agar tidak menghambat pertumbuhan tanaman induk. (Sst... bekas potongannya jangan dibuang, lho, karena masih bisa dijadikan bibit, baik untuk setek atau sambung batang). Bunga tua juga harus dipangkas. Bunga Euphorbia bisa tahan selama 2 bulan. Lama-lama, warnanya pudar, kusam akhirnya layu. Sebaiknya potong agar bunga baru muncul.PEMUPUKAN:Seperti tanaman lain, Euphorbia milii juga butuh unsur hara untuk mengeluarkan bunga. Unsur hara diperoleh dari media tanamnya. Namun kadang tidak cukup, sehingga perlu diberi tambahan berupa pupuk. Pemberian pukuk harus rutin dan tepat dosis. Kalau berlebihan tanaman bisa terganggu, kalau terlalu sedikit, kondisi tanaman merana. Tanaman yang baru ditanam sebaiknya jangan dipupuk dulu. Setelah itu baru diberi pupuk NPK 20:20:20, dosis 1 gr/ liter/ per tanaman. Aplikasi pupuk seminggu sekali dengan cara mengocorkan ke media tanam. Pupuk lain yang dapat digunakan, pupuk slow release, seperti Dekastar, Megakamp dan Osmocote dengan dosis 5 gr per tanaman. Aplikasi setiap 3 bulan sekali. Pupuk ini tidak cepat larut, dan menyerap pelan-pelan.KENALI PENYAKIT EUPHORBIA:Meski jarang terserang penyakit atau hama, tak berarti Euphorbia bebas penyakit. Berikut penyakit yang harus diwaspadai: WHITE FLIES. Penyebabnya kutu putih (Homopteraaleyrodiae), sering muncul di musim kemarau. Gejala serangannya: daun hitam di permukaan atas dan bawah, dan terlihat banyak semut di sekitar daun. Telur dan larva ditempat di bawah daun. Obatnya? Semprotkan Pegasus konsentrasi 05, ml/ liter ditambah 0,5 ml Biosoft. Atau dengan Metindo konsentrasi 1 gr/ liter air. Penyemprotan sebaiknya diarahkan ke permukaan bawah daun. Hanya, jika sudah terserang parah, sebaiknya cabut saja, dan dibakar.

Readmore...

Adenium Tips

Yang Harus Diketahui tentang Adenium: Adenium membutuhkan cahaya matahari langsung minimal 5 jam perhari. Untuk tanaman muda (di bawah usia 2 bulan) lebih baik diletakkan ditempat yang agak ternaungi.Adenium dapat hidup antara suhu 5-52 derajat c. Penyiraman dapat dilakukan setiap hari jika musim kemarau tiba, namun kurangi penyiraman saat musim hujan. Pemupukan dapat menggunakan pupuk kandang, humus atau kompos yang ditambahkan pada permukaan media tanam setiap 1 bulan sekali. Selain itu dapat digunakan pupuk organik buatan pabrik dalam bentuk tablet atau butiran. Juga pupuk kimia buatan pabrik yang bersifat slow release (tidak mudah larut) seperti Dekastar, Magamp, Osmocote setiap 3 atau 6 bulan sekali.Pupuk daun dapat juga diberikan, seperti Gandasil, Hyponex dll. disamping itu dapat ditambahkan hormon pertumbuhan seperti Atonik, Dekamon dll dengan cara disemprotkan ke sekujur tanaman sebulan sekali. Media tanam : Bisa digunakan pasir + arang + pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1. Jika tak ditemukan arang bisa digunakan sekam atau bahan lainnya yang mirip sifatnya. Lebih sempurna jika ditambah kapur dolomit secukupnya. Penggantian media tanam dapat dilakukan setiap tahun sekali. HAMA DAN PENYAKIT: Tungau merah adalah musuh besar Adenium. Tandanya: daun gugur dan menguning bagian pucuk. Gunakan akarisida seperti: Kelthane atau Omite. Kutu Kuning dan Kutu Putih: berantas dengan Insektisida seperti Supraside, Decis, Curacron atau Basudin 3 kali seminggu. Nematod. Serangan umumnya terjadi pada akar, ditandai dengan menguning dan gugur daun. Gunakan Furadan 3G untuk pencegahan. SERANGAN PENYAKIT: Jamur dan Bakteri: Gejalanya : daun menguning dan bercak kecoklatanSemprotkan fungisida seperti Benlate, Dithane M45, atau Rdomil. Untuk pencegahan: tempatkan tanaman di cahaya matahari penuh, bersihkan lingkungan. Drfisiensi unsur hara. Gejala yang sering terjadi adalah pertumbuhan daun lambat, daun menguning tanpa sebab,mudah rontok, bunga tidak sempurna bentuknya dan mudah rontok. Penyebabnya adalah media tanam sudah lama tak diganti atau ph media tanam terlalu asam sehingga mengganggu penyerapan unsur hara. Ganti media tanam. Virus. Gejalanya adalah muncul bercak-bercak yang berwarna lebih muda dari warna daun atau seperti variegata. Belum ada obatnya.

Readmore...

Media Tanam Euphorbia Milii

Euphorbia milii suka media kering, dan porous (tidak mengikat air terlalu lama). Drainase yang buruk, akan membuat busuk akar. Berdasarkan pengalaman sejumlah nurseri, media tanam yang akan menghasilkan Euphorbia mili Anda sehat dan rajin berbunga adalah campuran serbuk kelapa (cocopeat), sekam bakar, sekam biasa, pasir kasar/ pasir malang dan pupuk kandang. Serbuk kelapa yang digunakan sebaiknya dipilih yang masih baru. Serbuk kelapa lama, biasanya banyak menyimpan air. Bisa juga gunakan campuran pasir kasar/ malang, sekam biasa dan pupuk kandang. Penting. Sebelum, digunakan, media sebaiknya disterilkan dulu agar terbebas dari bibit penyakit. Caranya, serbuk kelapa dikukus selama 1-2 jam. Sedang pupuk kandang, sebaiknya yang sudah matang dan steril yang ditandai dengan warna hitam pekat. Hal ini untuk mencegah munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman. Jangan gunakan tanah merah atau tanah liat, karena daya ikat airnya cukup tinggi.

Readmore...

Tips Membeli Anthurium

Banyak ragam, jenis, nama populer Anthurium, lokal dan ukuran juga bermacam-macam. Dan disesuaikan dengan tempat juga jangan hanya karena murah, misal membeli anthurium indukan setingi satu meter dengan bentangan 1,5 meter, sementara lokasi sempit. Dalam hal nama banyak ragam nama-nama Anthurium Orang lain menyebut Anthurium golok, tapi Anda menyebut pedang, atau tombak. Anda menyebut ular kobra, tapi orang lain menganggapnya berbentuk ular sanca. Bingung kan? menuru Kurniawan Junaedhie, Berikut ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan jika tidak ingin sesat di jalan antara lain: 1. Tanaman anthurium banyak jenis dan ragamnya. Demikian juga sosok atau ukurannya. Ada yang kecil ada yang besar. Tentukan dulu ukuran anthurium jenis yang ingin Anda beli dengan menyesesuaikan tempat yang Anda miliki. Jangan sampai Anda membeli anthurium indukan setingi satu meter dengan bentangan 1,5 meter, jika rumah Anda sempit. 2. Anthurium memiliki banyak nama, termasuk memiliki nama-nama yang populer. Jangan hanya membeli nama. Ingat, yang Anda beli adalah tanaman. Jadi belilah hanya tanaman yang sehat, yang menurut hati nurani Anda bagus, apa pun jenis anthuriumnya. Nama besar tapi anthurium tersebut tidak sehat, tidak berarti apa-apa. 3. Tanaman anthurium banyak menggunakan nama-nama lokal yang umumnya sekadar menunjukkan bentuk yang menyerupai sesuatu. Terus terang, hal seperti ini bisa sangat subyektif. Orang lain menyebut Anthurium golok, mungkin saja Anda menyebut pedang, atau tombak. Anda menyebut bentuknya seperti ular kobra, tapi orang lain mungkin menganggapnya berbentuk ular sanca. 4. Anthurium termasuk tanaman yang membutuhkan waktu lama dalam pertumbuhannya, sejak dari bibit sampai menjadi tanaman yang sedap dilihat. Jangan hanya karena murah, Anda membeli bibit anthurium, apalagi yang masih dalam bentuk kecambah. Dibutuhkan waktu lama dan kesabaran untuk merawatnya. Anda harus menimbang kemampuan tersebut. Betapapun, kalau Anda mantap, dan ada uang, beli saja tanaman dewasa. Tanaman dewasa umumnya sudah enak dilihat: tumbuh kompak, subur, kuat dan bisa langsung dipajang (atau bahkan bisa langsung dijual lagi, jika ada untung). 5. Anthurium punya banyak ragam..Beli hanya di nursery langganan yang terpercaya, untuk menjamin Anda membeli tanaman yang bagus. Atau jika Anda memburu anthurium jenis tertentu, Anda tidak tertipu.. Sedikitnya, kalau salah, Anda bisa komplain. 6. Jangan malu bertanya tentang segala sesuatunya, seperti cara perawatan, pemupukan dan lain sebagainya. Malu bertanya sesat di jalan. Nursery terpercaya adalah nursery yang bisa dan siap menjawab setiap pertanyaan Anda.

Readmore...

Pollination

The primary purpose of a flower is reproduction by the joining of pollen of one plant with the ovules of another (or in some cases its own ovules) in order to form seed which grows into the next generation of plants. Sexual reproduction produces genetically unique off spring, allowing for adaptation to occur. As such, each flower has a specific design which best encourages the transfer of this pollen. Many flowers are dependent upon the wind to move pollen between flowers of the same species. Others rely on animals (especially insects) to accomplish this feat. Even large animals such as birds, bats, and pygmy possums can be employed. The period of time during which this process can take place (the flower is fully expanded and functional) is called anthesis.

Readmore...

Fertilization and dispersal Some flowers with both stamens and a pistil are capable of self-fertilization, which does increase the chance of producing seeds but limits genetic variation. The extreme case of self-fertilization occurs in flowers that always self-fertilize, such as many dandelions. Conversely, many species of plants have ways of preventing self-fertilization. Unisexual male and female flowers on the same plant may not appear or mature at the same time, or pollen from the same plant may be incapable of fertilizing its ovules. The latter flower types, which have chemical barriers to their own pollen, are referred to as self-sterile or self-incompatible (see also: Plant sexuality).

Readmore...

Attraction Methods

Many flowers in nature have evolved to attract animals to pollinate the flower, the movements of the pollinating agent contributing to the opportunity for genetic recombination within a dispersed plant population. Flowers that are insect-pollinated are called entomophilous (literally "insect-loving"). Flowers commonly have glands called nectaries on their various parts that attract these animals. Birds and bees are common pollinators: both having color vision, thus opting for "colorful" flowers. Some flowers have patterns, called nectar guides, that show pollinators where to look for nectar; they may be visible to us or only under ultraviolet light, which is visible to bees and some other insects. Flowers also attract pollinators by scent. Many of their scents are pleasant to our sense of smell, but not all. Some plants, such as Rafflesia, the titan arum, and the North American pawpaw (Asimina triloba), are pollinated by flies, so they produce a scent imitating rotting meat. Flowers pollinated by night visitors such as bats or moths are especially likely to concentrate on scent—which can attract pollinators in the dark—rather than color: most such flowers are white. Still other flowers use mimicry to attract pollinators. Some species of orchids, for example, produce flowers resembling female bees in color, shape, and scent. Male bees move from one such flower to another in search of a mate.

Readmore...

Kiat Memelihata Anthurium

Athurium yang prima selalu menjadi dambaan setiap pemiliknya. Untuk dapat memiliki anthurium mantap, prima, eksklusif dan megah, sehingga sedap dipandang mata, yaitu dengan perawatan yang baik dan benar menjadi kunci utama. Tahapan-tahapan adalah:A. PENYIRAMAN: Penyiraman memegang peran penting untuk menjamin pertumbuhan anthurium yang sehat. Namun demikian selalu disarankan, penyiraman tidak boleh berlebihan. Air tidak boleh sampai tergenang, atau media sampai becek. Secara ringkas, penyiraman anthurium hanya berfungsi untuk menjaga kelembaban media saja.Yang ideal penyiraman dilakukan satu hari sekali, pada pagi hari sebelum pukul 10.00 atau sore hari setelah pukul 17.00, untuk menghindari penguapan. Pada musim kemarau, atau saat suhu sangat tinggi dan kelembaban udara juga meningkat, jadwal penyiraman boleh dilakukan 2-3 kali sehari. Apabila media masih basah, penyiraman tidak perlu dilakukan. Penyiraman yang terlampau sering justru menyebabkan tanaman busuk dan memicu munculnya penyakit. Upayakan menggunakan air yang bersih dan terhindar dari pencemaran. Penyiraman bisa dilakukan dengan sprayer ke arah media tanamnya, bukan pada daunnya untuk menjaga agar daun tidak robek. B. PEMUPUKAN: Pupuk dasar bagi anthurium adalah NPK. Di pasaran saat ini tersedia pupuk NPK dalam bentuk slow release seperti Dekastar atau Osmocote. Apabila menggunakan pupuk ini, pemupukan cukup dilakukan enam bulan sekali. Pupuk NPK diberikan dengan cara disebar di sekitar tajuk tanaman. Jumlahnya, mengikuti petunjuk yang tertera pada kemasan. Jenis pupuk yang diberikan, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi dan fase pertumbuahnnya: -Pada tanaman muda, gunakan pupuk dengan kandungan N (Nitrogen) yang tinggi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif. -Pada saat tanaman sudah mencapai fase generatif, bisa diberikan pupuk dengan kandungan P (Phospor) dan K (Kalium) yang tinggi guna merangsang munculnya bunga. Selain pupuk dasar NPK, sebaiknya juga diberikan pupuk kandang atau humus sedikitnya setahun sekali. Pupuk kandang yang digunakan harus steril. Untuk anthurium daun, banyak hobbyst menambahkan dengan menyemprotkan pupuk majemuk, seperti Gandasil atau Atonik sesuai aturan. Disebut pupuk majemuk karena kandungannya tidak hanya NPK tetapi juga ada unsur tambahan. C. PENEMPATAN: Anthurium sebaiknya ditempatkan di tempat semi teduh. Tepatnya, lokasi dengan intensitas cahaya antara 30-40%. Misalnya, di teras rumah, halaman rumah di bawah pohon pelindung, atau ruangan dalam dekat jendela. Jika diletakkan di dalam rumah, sebaiknya taruh dekat jendela atau yang terkena cahaya matahari. Anthurium yang diletakkan di dalam rumah, sebaiknya di keluarkan secara berkala. Sedikitnya 3 hari sekali selama sehari penuh. Karena tanaman yang terlalu lama bnerada di dalam ruangan, cenderung membuat daun-daunnya pucat. Jika ruangan ber-AC, daun menjadi kering dan warna hijau menjadi kusam. Jika diletakkan di halaman terbuka, harus menggunakan shading net yang memiliki ketebalan 60%, yang memungkinkan hanya 40 % cahaya masuk. Jangan terlalu gelap, atau teduh. Ini bisa membuat pertumbuhan fisik tanaman terganggu. Misalnya, tangkai daun anthurium yang mestinya bertangkai pendek, menjadi memanjang, bentuk daun yang mestinya bulat, menjadi runcing, dan berbagai perubahan lainnya. Yang selalu harus diingat, jangan sampai anthurium kita terkena cahaya matahari langsung, daun anthurium bisa terbakar (necrosis) dan musnah sudah keindahan anthurium sebagai tanaman hias berdaun indah.D. PERAWATAN DAUN: Daun adalah bagian dari anthurium yang paling spesial. Kalau daun anthurium kotor penuh debu, atau sobek, kadar ketistimewaannya dengan sendirinya akan merosot. Untuk menjaga agar daun-daun anthurium kita selalu kinclong dan ngejreng, tentu saja kita harus menjaganya dari kotoran atau debu. Kalau dianggap perlu, boleh saja kita melapnya dengan tissue basah atau kain halus yang basah, setiap hari. Sedang untuk menjaga agar daun-daun anthurium yang kita sayangi tidak sobek, atau hangus terbakar matahari sebaiknya kita meletakkan tanaman anthurium di tempat yang kita anggap paling aman baik dari lalulintas orang lalulalang maupun cahaya matahari langsung. E. SANITASI: Yang dimaksud sanitasi di sini adalah kebersihan yang meliputi kebersihan lingkungan, media tanam dan alat kerja. Harus diingat, bahwa kondisi lingkungan dan cuaca jelek, terutama di musim hujan sering-sering memicu munculnya berbagai jenis penyakit seperti bakteri atau jamur. Media tanam selalu dianjurkan steril. Tujuannya, juga untuk mencegah munculnya cendawan.

Readmore...

Memilih Pot Untuk Anthurium Anda

Anthurium sangat pantas dan cocok ditanam sebagai tanaman hias dalam pot (pot plant) dibanding ditanam di tanah atau di kebun. Sebagai tanaman pot, kita punya keuntungan khusus. Tanaman bisa dipindah-pindahkan penempatannya, sesuai keinginan kita. Penempatan tanaman di pot yang pas, niscaya juga akan meningkatkan penampilan anthurium. Wajar, jika penanaman di pot tidak boleh dianggap sepele. Dengan kata lain, pot tidak boleh dianggap sekadar wadah untuk menampung media dan menaruh tanaman. Persisnya, pot harus dianggap sebagai elemen penting agar tanaman enak dipandang mata. Jenis Pot: Ada banyak pilihan pot, Masing-masing ada segi plus-minusnya. Pot plastik. Lebih awet, ringan, dan harga relatif lebih murah. Mudah diperoleh. Warna, bentuk dan ukuran beragam. Itu keuntungannya. Minusnya, pot plastik tidak memiliki pori-pori yang menjamin air dapat tetap meremebes keluar jika terlalu jenuh. Hal itu membuat aliran udarta dalam media tanam juga jadi kurang lancer. Efeknya, suhu dalam pot gampang naik sehingga bisa mengganggu kesehatan anthurium. Pot porselen atau tembikar. Harga relatif lebih mahal. Tidak mudah diangkat, karena berat. Pot ini juga tak memiliki pori-pori di dindingnya. Keuntungannya, pot keramik beragam, dari yang polos sampai yang bercorak. Suka tidak suka, anthurium akan tambah berwibawa ditaruh di pot keramik. Pot semen. Pot semen kaya akan bentuk dan biasanya diberi ornament seperti pecahan kaca, kulit kerang atau kerikil. Dinding berpori-pori, sehingga jika air berlebih bisa keluar. Repotnya, bobotnya biasanya berat. Dibutuhkan beberapa orang untuk mengangkatnya. Pot tanah liat. Dindingnya berpori-pori, menjamin air tidak akan berlebihan di dalam media sehinga suhu udara di dalam media juga stabil. Kelebihan lain, pot tanah liat tidak berat dan harganya relatif lebih murah. Celakanya, pot tanah liat sangat rentan, dan mudah pecah. Salah-salah angkat, pot pecah, media tanam berantakan dan tanaman rusak. Memilih Pot yang Proporsional:Rumus yang harus kita pegang dalam memilih pot untuk anthurium adalah proporsionil agar tanaman enak dilihat. Tentu sangat tidak porporsional dan kurang estetis, jika anthurium yang tinggi daunnya mencapai 1 meter, ditanam dalam pot berdiameter 40 cm. Atau sebaliknya, sangat tidak pantas, anthurium yang panjang daunnya ‘hanya’ 30 cm, ditempatkan di pot berdiameter 45 cm. Ada jenis anthurium yang keunggulannya terletak pada bentangan daun-daunnya yang mengembang seperti sayap burung. Untuk anthurium jenis ini, seyogyanya gunakan rumus sbb: Jika diameter bentangannya mencapai 1 meter, pilih diameter pot yang berukuran lebih kecil sekitar 20 persen dari bentangan daun tersebut. Jadi pot yang pas, adalah yang berdiameter 80 cm. Jika bentangan daunnya hanya 60 cm saja, maka gunakan pot berdiameter 35 atau 40 cm. Begitu seterusnya. Untuk jenis-jenis anthurium tertentu, pot yang simetris dan proporsional saja belum cukup. Misalnya pada anthurium yang memiliki daun berjurai ke bawah seperti anthurium vetchii, kita masih harus menambah pilar di bawah pot, untuk memberi efek ekslusif pada sang anthurium. Secara umum, untuk anthurium yang memiliki sosok gagah, akan lebih terlihat mempesona kalau ditaruh di pot dengan stegger pilar di bawahnya. Kesannya ekslusif.
(Buku Pesona Anthurium Daun, Kurniawan Junaedhie)

Readmore...

Strategi Memasang Harga Tanaman

Berbisnis tanaman tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Banyak hal yang perlu dipertimbangkan untuk menjalankannya. Salah satu strateginya memasang harga tanaman. Untuk menetapkan harga sebuah tanaman hias itu penting, tetapi tidak mudah. Ada beberapa patokan yang harus dipertimbangkan. Misalnya, melihat harga pesaing. Pastikan, mau harga lebih mahal atau lebih murah dibandingkan pesaing. Menetapkan harga lebih murah itu biasa, tetapi bagaimana caranya menetapkan harga bisa lebih mahal? Misal Kalau tanaman hias yang sama diletakkan di pot keramik yang mahal, harga tentu lebih mahal. Cara lain adalah menghitung biaya yang dikeluarkan supaya Anda tetap mendapatkan untung. Harga beli, misalnya harus diperhitungkan dengan ongkos bea cukai, transportasi, dan resiko.Menurut Kurniawan Junaedhie penulis Artikel dalam buku Jurus Sukses Bisnis Tanaman Hias, Di dalam dunia bisnis tanaman hias ini juga terdapat strategi-strategi bisnis modern lainnya yang boleh saja dicoba antaranya: * Block Pricing. Block pricing bisa diartikan sebagai harga borongan. Harga ini dipatok agar pembeli bisa memilih untuk membeli borongan atau eceran. Cara ini biasa digunakan oleh nurseri atau pedagang tanaman hias yang mau cuci gudang. Namun, bisa juga dimanfaatkan oleh nurseri untuk menjual tanaman-tanaman yang susah dijual eceran. * Commodity Bundling. Beberapa produk yang tidak sejenis dijual dalam satu paket harga. Misalnya, membeli sejumlah anthurium dengan tambahan beberapa pot aglaonema. Maksudnya, supaya semua tanaman bisa terjual. * Price Discrimination. Diskriminasi harga, begitulah kira-kira terjemahannya. Artinya, konsumen yang sama diberi harga berbeda, karena volume pembelian berbeda. Jika konsumen membeli satuan dengan harga Rp 100.000 per pot, ia akan mendapat harga Rp 60.000 per pot jika membeli 100 pot. Konsumen bisa diberi harga prospek. Harga yang diberikan lebih rendah dibandingkan dengan harga normal kalau konsumen dianggap memiliki prospek, yakni bisa menjual banyak dan pandai memasarkan tanaman kita.

Readmore...

MANFAAT BONGGOL YANG ADA PADA AGLAONEMA

Terkecoh, sering sekali saat membeli aglaonema mahal setelah kita bongkar tidak ada bonggolnya, dan beberapa helai akar saja. padahal bonggol itu yang lebih penting, apalagi tanaman aglaonema, Bonggol terletak di bawah daun paling bawah, atau di atas tumbuhnya akar. karena tanaman Aglaonema terdiri dari: Akar, Batang, Daun, Bunga, Buah Atau Biji. Yang tak kalah pentingnya, yaitu Bonggol yang terletak di bawah daun paling bawah bisa juga di atas tumbuhnya akar. ada jenis Bonggol: Bonggol panjang jika panjangnya kurang lebih 4-5 Cm., Bonggol pendek jika panjangnya kira-kira 1-2 Cm. Apa Bonggol hal yang sangat penting? penting sekali, Bonggol terdiri dari ruas-ruas. Ruas-ruas itulah yang kelak muncul anakan-anakan baru Aglaonema. Jika bonggol itu pendek atau tidak ada sama sekali, otomatis peluang memperoleh anak Aglaonema menjadi sulit. Kemungkinan memperoleh tanaman Aglaonema yang kurang sehat, sebaliknya jika bonggol panjang, yang ditandai dengan banyaknya ruas, kita berharap, Aglaonema tersebut akan produktif untuk menghasilkan anakan-anakan Baru. atau dapat juga dengan memotong Bonggol sekitar 2 cm, kemudian tanam. Untuk menghasilkan tanaman baru. Harga Aglaonema tidak murah. Karena itu jangan segan-segan atau malu meminta pedagang untuk mengeluarkan tanaman yang akan dibeli dari dalam pot, untuk meyakinkan Kondisi Bonggolnya. Anda berani hasilnya akan memuaskan.

Readmore...

Monday, November 26, 2007

about anthurium

Readmore...